4 Ciri Khusus Eceng Gondok dan Fungsinya

Ciri khusus eceng gondok adalah pembahasan yang akan kita pelajari kali ini. Bagi anda yang mungkin pernah tinggal di Desa atau memang penduduk Desa, yang merupakan daerah pertanian subur yang memiliki pengairan, tumbuhan ini mungkin pernah anda temui sebelumnya. Tumbuhan pemilik nama ilmiah Eichhornia crassipes ini memiliki nama yang berbeda di beberapa daerah yang berbeda seperti kelimpuk untuk daerah Palembang, ringgak di daerah Lampung dan tumpe dari daerah Manado serta Ilung-ilung di daerah Dayak, namun di kebanyakan daerah di Indonesia menyebutnya dengan nama eceng gondok. Gondok merupakan salah satu tumbuhan air yang mengapung dan mempunyai nama ilmiah Eichhornia Crassipes.

Tanaman gondok pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani (sebutan ahli botani ditujukan pada ilmuan tentang tumbuh-tumbuhan, botani adalah salah satu yang termasuk dalam cabang-cabang ilmu Biologi) Jerman bernama Carl Friedrich Philipp Von Martius. Yang sebenarnya secara tidak sengaja ketika sedang melakukan penjelajahan di Sungai Amazon, Brazil. Karena tumbuhan eceng gondok ini adalah tanaman yang hidupnya berada di atas permukaan air, maka wajarlah jika tanaman ini ditemukan pertama kali pada aliran sungai.

Sebelum lebih dalam kita bahas tentang ciri khusus eceng gondok, perlu kita tahutentang klasifikasinya, karena dalam pengelompokan tumbuhan, tentu masing-masing dari mereka memiliki  macam spesies dan karakteristik yang berbeda. Eceng gondok tergolong dalam tumbuhan kingdom plantae, divisi Magnoliophyta, kelas liliopsida, ordo commelianales, famili pontederiaceae, Genus Eichhornia, Kunth dan spesies E.crassipes.

Tahukah anda, bahwa terutama petani yang tempat kerjanya disekitar perairan, menganggap tanaman eceng gondok ini sebagai gulma yang dapat merusak ekosistem air. Aalasannya karena sifat pertumbuhannya yang cepat dan mudah sekali menyebar dari badan air satu ke badan air yang lainnya.

Selain itu, banyaknya tumbuhan eceng gondokdiatas permukaan air juga sering menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam perairan, sementara makhluk hidup yang berada dalam air dibawah posisi eceng gondok sangat memerlukan sinar matahari untuk membantu pembentukan warna sisik dan sirip berwarna cerah. Selain itu, makhluk hidup yang berada di dalam perairan tersebut akan kekurangan vitamin dan membuatnya sulit bernapas. Kita juga tahu bukan bahwa matahari memang menjadi hal penting menyangkut kebutuhan makhluk hidup.

Begitu mudahnya eceng gondok dalam berkembang, hingga 10 tanaman eceng gondok dapat berkembang menjadi 600.000 dalam jangka waktu 8 bulan. Eceng gondok yang begitu subur bisa tumbuh sampai ketinggian 40 cm sampai 80 cm. Eceng gondok seringkali tumbuh di tanah yang basah, atau rawa-rawa dan kolam-kolam dangkal. Sering juga ditemui di perairan yang alirannya lambat, atau danau dan tempat muara sungai. Tidak hanya perkembangannya yang cepat, ciri khusus eceng gondok dalam hal pertumbuhannya, ia sanggup beradaptasi dengan perubahan lingkungan ekstrem atau juga adanya macam-macam pencemaran lingkungan (mulai dari ketinggian air, perubahan ketersediaan nutrient dalam air, pH air, arus air, sampai tempratur air dan racun-racun dalam air).

Ciri Khusus Eceng Gondok Secara Fisik

1. Akar

Dalam jenis-jenis akar tumbuhan, eceng gondok memiliki akar jenis serabut yang tidak bercabang cabang, tentu hal tersebut berbeda dengan bagian-bagian akar serabut yang adapada umumnya. Struktur dan fungsi jaringan akar pada eceng gondok dikhususkan untuk menangkap partikel partikel yang larut dalam air, serta fungsi akar pada tumbuhan ini yang kedua ialah menjerat lumpur untuk menahan pergerakannya. Untuk fungsi yang kedua, saya rasa tidak jauh berbeda dengan fungsi akar bakau.

Eceng gondok juga memiliki tudung akar di bagian akarnya. Ciri khusus eceng gondok yang terletak pada akarnya ialah tumbuhnya bulu bulu di akar, yang mana bulu-bulu tersebut terdapat kantung akar pada ujungnya. Bagian inilah yang akan berwarna sedikit kemerahan ketika disinari matahari. Selain itu, meski hidup di air ternyata ciri khusus akar eceng gondok adalah sangat kaku dan berserat. Akar tersebut akan memiliki bentuk lebih panjang ketika berada dalam perairan yang memiliki kadar fosfor rendah.

Jadi, pertumbuhan akar eceng gondok dapat kita jadikan ukuran secara umum untuk menebak suatau perairan termasuk mengandung kadar fosfor yang tinggi atau rendah. Dapat anda bandingkan panjang akar tumbuhan dewasa eceng gondok di perairan bersih dan di perairan yang anda ingin duga. Selain itu, akar tersebut akan memiliki bentuk lebih tebal dan lebih banyak ketika berada pada lingkungan yang memiliki kadar organik rendah.

2. Daun

Dalam ukuran tertentu, sekilas sususan daun pada eceng gondok akan terlihat seperti bunga berwarna hijau dengan mahkotanya yang lebih tebal dibanding mahkota dalam struktur anatomi bunga pada tumbuhan yang lain. Namun eceng gondok yang sekilas seperti memiliki bunga warna hijau ini sebenarnya adalah daunnya yang berwarna hijau. Ciri khusus daun eceng gondok yakni bertangkai, berdaun tunggal, membentuk roset akar (tersusun di atas akar) dan berwarna hijau. Panjang daunnya berkisar antara angka 7 cm hingga 25 cm.

Bulat telur adalah bentuk daun dari eceng gondok atau oval, ujung daun eceng gondok serta pangkal daunnya berbentuk acuminatus (meruncing). Tidak ada gerigi di tepi daun eceng gondok atau disebut rata (integer), serta permukaan daunnya mengkilat. Sebaian orang terkadang bingung antara tumbuhan genjer dan eceng gondok. Perbedaan yang jelas dari daun genjer eceng gondok ialah terletak permukaan daunnya serta tangkai daun.

3. Bunga

Bunga eceng gondok terlihat manis, dengan warna gradiasi putih dan ungu. Eceng gondok yang memiliki bunga, sangat bagus, berbeda dengan bagian eceng gondok yang lainnya. Dalam morfologi bunga mawar dijelaskan bahwa bung mawar termasuk bunga majemuk, hal ini senada dengan bunga yang dimiliki oleh eceng gondok.

Selain itu, bunga eceng gondok yang berada dalam kelas Liliopsida, jelas memiliki bentuk yang menarik. Ciri lain dari bunga eceng gondok ialah tersusun atas enam  mahkota. Pada mahkota yang pertama (paling atas) memiliki bintik kuning dan dikelilingi warna ungu gelap, yang membuatnya berbeda dengan mahkota lain. Karena pada mahkota yang lainnya hanya polos berwarna ungu muda saja.

Fungsi mahkota bunga pada tumbuhan eceng gondok selain untuk memperindah tetapi juga dapat membantu melindungi proses penyerbukan. Akan tetapi keindahan pada bunga eceng gondok ini hanya dapat bertahan beberapa hari saja, karena bunga pada eceng gondok tidak bertahan lama dan kemudian gugur. Pada usia 3 – 4 minggu, biasanya eceng gondok akan siap berbuanga. Namun, ia mampu berbunga beberapa kali. Warna ungu yang dimilikinya mirip dengan warna ungu pada bunga Dendrobium, yang merupakan salah satu bunga paling indah di dunia.

4. Buah dan Biji

Ciri khusus eceng gondok secara fisik, selanjutnya ialah pada buah dan bijinya. Biji pada tumbuhan eceng gondok memiliki warna hitam. Sehingga ketika telah terjadi penyerbukan pada bunganya sebagai proses dari perkembangbiakan tumbuhan, kemudian disusul dengan akan terjadi pembuahan dan terbentuklah biji. Biji yang dimiliki ecang gondok ini yang selanjutnya akan tumbuh menjadi eceng gondok baru disekitarnya. Atau bisa saja akan tumbuh agak berjauhan dengan tempatnya berasal, yang disebabkan oleh aliran air.

Pada prosesnya, biji tersebut berada dalam buah eceng gondok. Buah eceng gondok mempunyai tiga ruang yang sempit. Buah eceng gondok memiliki panjang 1 cm-1,5 cm. Di dalam satu buah eceng gondok dapat menampung 300 biji eceng gondok. Itulah mengapa ukuran biji eceng gondok sangat kecil (sepanjang 1 – 1,5 mm). Hebatnya, biji eceng gondok ini akan mampu bertahan hingga dalam keadaan tetap aktif (tidak mati) selama 15 hingga 20 tahun lamanya di daerah lumpur kering. Itulah mengapa terkadang tempat bekas tumbuhnya eceng gondok yang telah bersih, kemudian dapat dengan mudahnya untuk tumbuh kembali ditempat tersebut.

Meskipun eceng gondok sempat dikenal sebagai gulma, namun perlu kita tahu bahwa tumbuhan yang mudah berkembang ini memiliki fungsi. Diantara fungsi atau manfaatnya ialah fungsi kesehatan, fungsi ekologi dan energi serta fungsi pakan. Biasanya peternak bebek memanen eceng gondok liar untuk digunakan sebagai bahan tambahan pangan bagi bebeknya. Selain itu, eceng gondok juga memiliki zat baik seperti: di dalam setiap 1 ons eceng gondok mengandung 45mg fosfor, 18 kilo kalori, 3,8 gr karbohidrat, 1 gr protein, 80 mg kalsium, dan 4 mg zat besi. Vitamin yang terdapat dalam tanaman ini adalah Vitamin A, B1, dan C.

Di salah satu wilayah di Jawa tengah dan Jawa Timur, beberapa masyarakat menjadikan tanaman ini untuk memproduksi kerajinan tangan. Seperti tas, dompet, taplak, dan lain sebagainya. Dapat digunakan sebagai media tanam jamur, pupuk organik dan lain-lain. Dari sekian banyak tumbuhan yang terkanl sebagai gulma, perlu kita pelajari lebih dalam karena setiap keberadaan sesuatu, dimungkinkan ia memeliki manfaat yang dapat kita ambil. Sehingga siapa tahu yang kita anggap gulma, ternyata ia punya sisi lainyang ternyata, masuk dalam tumbuhan yang bermanfaat bagi menusia.