Daur Hidup Jamur Rhizopus dan Penjelasannya

Jamur (fungi)pasti sering kita temui lingkungan sekitar kita. Biasanya jamur akan tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembab.

Biasanya jika lingkungan di sekitarnya mengering, jamur akan menjalani tahapan istirahat atau meghasilkan spora. Dan Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang jamur disebut mikologi.

 Kebanyakkan jamur termasuk dalam kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang, yang disebut hifa.

Biasanya Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Hifa-hifa membentuk jaring-jaring benang kusut, disebut miselium. macam macam jamur bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.

Rhizopus adalah genus jamur benang yang termasuk filum Zygomycota ordo Mucorales. Ciri khas Rhizopus sp yaitu memiliki hifa yang membentuk rhizoid untuk menempel ke substrat.

Ciri lainnya adalah memiliki hifa coenositik, sehingga tidak bersepta atau bersekat. Miselium dari Rhizopus spatau nama lainnya yaitu stolon yang  menyebar diatas substratnya karena aktivitas dari hifa vegetatif.

Rhizopus sp. uumnya bereproduksi secara aseksual dengan memproduksi banyak sporangiofor yang bertangkai. Sporangiofor tumbuh kearah atas dan mengandung ratusan spora.

Sporangiofor dipisahkan dari hifa lainnya oleh sebuah dinding seperti septa. Habitat Rhizopus sp. yaitu di tempat lembab, hidup sebagai saprofit pada organisme mati misalnya pada bahan makanan seperti kedelai, roti, buah-buahan (anggur, stroberi dan tomat). contoh tumbuhan berspora bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.

1.Struktur Tubuh

 Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:

  • Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti)
  • rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan
  • sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya

2.Daur Hidup Jamur Rhizopus

  • Hifa dari jenis yang berbeda ( + dan – ) saling berdekatan
  • Hifa (+) dan hifa (-) tersebut membentuk cabang hifa yang disebut gametangium (jamak: gametangia). Kedua gametangia mengandung banyak ini haploid (n).
  • Dinding kedua gametangium kemudian pecah sehingga terjadi penyatuan plasma sel (plasmogami). Inti haploid hifa (+) bergabung dengan inti haploid hifa (-) membentuk zigospora yang heterokariotik (terdiri atas inti hifa (+) dan hifa (-).
  • Zigospora yang terbentuk memiliki inti-inti yang diploid (2n). Inti-inti diploid membelah secara meiosis menghasilkan inti-inti haploid (n). Selanjutnya zigospora mengalami dormansi (fase istirahat). Zigospora mengalami penebalan dinding sel sehingga dapat bertahan pada kondisi kering selama berbulan-bulan
  • Jika kondisi lingkungan menguntungkan, zigospora akan tumbuh dan membentuk sporangium. Inti-inti haploid di dalam sporangium membelah secara mitosis membentuk inti-itni spora
  • Jika sporangium masak, dindingnya akan robek sehingga spora tersebar.
  • Spora yang jatuh di tempat yang sesuai berkembang menjadi hifa. Hifa berkembang menjadi jamur baru.

Spora dari rhizopus menyebar dengan bantuan udara dan dapat dijumpai pada buah dan di penyimpanan karena patogen ini tidak dapat melakukan penetrasi pada tanaman sehat, tanpa mengalami pelukaan pada permukaan buah.

Patogen ini hanya dapat masuk melalui luka yang terjadi pada waktu pemanenan, transportasi, perawatan hasil panen dan pemeliharaan tanaman (Nishijima, 1993).

3.Ciri – Ciri

  • Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati
  • Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua
  • Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti), rhizoid (hifa yang mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan), sporangiofor (tangkai sporangium)
  • Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat sporangium yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+).