Cara Bertanam Hidroponik Bagi Pemula

Sistem penanaman menggunakan system hidroponik kini kian diminati oleh masyarakat. Karena dengan menggunakan system hidroponik, jika dilihat dari berbagai aspek ternyata lebih efisien. Sehingga memberikan keuntungan lebih bagi pembudidaya yang menerapkan system ini.

Baca juga :

Cara Bertanam Hidroponik Bagi Pemula

Cara bertanam hidroponik bagi pemula sebenarnya tidak sulit untuk dilakukan. Karena memang teknik yang digunakan cenderung mudah untuk dipelajari. Tidak memerlukan keahlian khusus dari pembudidayanya sendiri. Karena memang dalam prosesnya hanya membutuhkan ketelatenan dalam hal perawatan.

Untuk penanaman dengan menggunakan hidroponik hal yang paling perlu diperhatikan ialah memperhatikan pasokan air yang ada karena nutrisi yang akan dipakai untuk tanaman anda tumbuh hanyalah air. Hal ini disebabkan tidak adanya media tanam seperti halnya tanah.

Kemudian jangan lupa perhatikan juga pasokan cahaya matahari yang akan digunakan untuk menunjang pertumbuhan tanaman yang sedang anda budidayakan sehingga bias diperoleh hasil yang maksimal. Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai cara bertanam hidropobik bagi pemula lebih dalam lagi. Untuk lebih jelasnya anda bias simak penjelasannya sebagai berikut.

1. Menggunakan Cara Wick

wickCara ini banyak dipraktekkan dan digunakan untuk proses pembelajaran bagi para pemula, karena memang cara hidroponik wick merupakan salah satu teknik yang dianggap paling mudah dan alat yang digunakan pun relatif mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita.

Cara wick ini biasa juga disebut dengan teknik sumbu. Sudah banyak orang yang tau karena proses pembuatan bahan – bahannya tidak membutuhkan waktu lama. Anda bisa memanfaatkan berbagai jenis botol bekas yang mempunyai ukuran besar seperti botol big cola, coca cola, sprite, fanta, atau pun air mineral.

Selanjutnya anda bisa memotongnya menjadi 2 bagian yang sama. Lubangi bagian penutup botolnya dan pasang sumbu dibagian tersebut. Sumbu ini nantinya digunakan untuk menyerap air yang tersimpan di dasar botol. Masukkan bagian botol yang ada bagian penutupnya dengan posisi penutup di bawah ke bagian potongan botol satunya.

Teknik seperti ini dilakukan untuk penghematan terhadap konsumsi air. Saat anda melakukan penyiraman, maka air yang tidak diperlukan akan tersimpan di bagian dasar botol yang memang dirancang khusus untuk tempat penyimpanan air. Air yang tersimpan ini bisa digunakan sewaktu – waktu sebagai sumber cadangan.

Baca juga :

2. Menggunakan Cara  NFT (Nutrient Film Technique)

nftTeknik menanam menggunakan cara ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat pada umumnya. Penanamannya menerapkan konsep yang cukup mudah untuk dilakukan. Yakni dengan melakukan penanaman menggunakan posisi dangkal pada saat meletakkan akar suatu tanaman.

Fungsinya ialah untuk mendapatkan nutrisi yang maksimal. Namun anda juga perlu mempertimbangkan sirkulasi oksigen serta pasokan cahaya matahari yang didapatkan agar bisa tumbuh dengan baik.

Bahan yang digunakan dan perlu dipersiapkan yakni, pipa, pompa, dan juga tangki untuk tempat penampungan air. Nutrisi yang sudah terdapat di dalam area penampungan akan mampu menyuplai dan mendistribusikannya ke bagian akar dengan memanfaatkan bagian pompa yang sudah disediakan. Desain yang memperhatikan sudut kemiringan tertentu digunakan untuk menyempurnakan aliran air agar pasokannya merata.

Baca juga :

3. Sistem Irigasi (Fertigasi)

irigasiCara bertanam hidroponik bagi pemula selanjutnya sangat direkomendasikan yakni melalui sistem irigasi. Menggunakan teknik ini banyak anggapan bahwa penerapannya lebih banyak menghemat pengeluaran yang ada.

Hal ini disebabkan karena faktor pendukung seperti penggunaan pupuk bisa ditekan dalam jumlah yang lumayan banyak. Pupuk hanya diberikan pada waktu penyiraman saja.

Penyiraman pun juga tidak dilakukan setiap hari karena teknik ini mampu menyediakan air yang sebelumnya terbuang dan kemudian disimpan sebagai cadangan. Kemudian nutrisi – nutrisi, unsur hara bisa menjadi lebih efisien dengan adanya sistem pemakaian ulang.

Beda apabila anda menanam di pot, unsur hara dan nutrisi yang ada pada media tanam tersebut akan mudah terbawa oleh air saat proses penyiraman serta tidak akan bisa digunakan lagi karena sudah hilang. Jadi dengan menerapkan sistem irigasi, berbagai nutrisi, air bisa disimpan di tempat penampungan yang sudah tersedia, selanjutnya akan bisa digunakan kembali saat dibutuhkan.

Baca juga :

4. Sistem Pasang Surut ( Ebb dan Flow)

pasang-surutSistem pasang surut dilakukan dan diterapkan dalam sistem hidroponik sesuai dengan namanya. Terkadang dalam waktu yang sudah ditentukan dan sudah menjadi standar dengan berbagai pertimbangan, bagian penampungan yang terdapat tanaman akan dibanjiri oleh air serta unsur hara untuk menunjang pertumbuhannya.

Di lain waktu juga akan dilakukan proses pengosongan air yang berisi nutrisi pada bagian wadah penampungan yang terdapat tanaman. Proses ini akan membuat tempat penampungan lain yang digunakan untuk penyimpanan air yang berisi nutrisi menjadi terisi penuh.

Nantinya proses pasang surut seperti ini akan terus berlangsung untuk menunjang pertumbuhan tanaman agar tetap dalam keadaan baik, namun tetap mengutamakan penghematan air tanpa adanya tindakan yang bisa memicu pemborosan air sehingga terbuang sia – sia. Seperti halnya proses penyiraman pada tanaman yang di tanam di dalam pot dengan media tanam tanah. Setelah disiram, air yang tidak dibutuhkan akan terbuang melalui lubang pada bagian dasar pot.

Baca juga :

5. Sistem Aeroponik

aeroponikSistem aeroponik bisa dikatakan sebagai transformasi dari sistem hidroponik secara konvensional. Proses penanaman menggunakan sistem aeroponik ini sangat unik karena membiarkan bagian akar tanaman terekspose langsung di udara (menggantung). Meskipun begitu tanaman tetap bisa tumbuh dengan baik dan juga subur.

Nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sendiri disalurkan dari saluran khusus yang terhubung langsung dengan tempat penampungan yang sudah disediakan dengan cara menyemprot bagian akarnya sehingga nantinya akan terlihat seperti halnya kabut. Perlu diingat, sistem ini tidak menggunakan cara penggenangan secara langsung pada bagian akarnya.

Dengan adanya transformasi ini, ternyata memberikan manfaat dan hasil yang cukup menggembirakan. Tanaman yang dipanen dari penerapan sistem aeroponik akan mempunyai rasa lebih nikmat, enak dan lezat dibandingkan dengan penerapan dengan sistem lainnya.

Baca juga :

6. Sistem Rakit Apung

rakit-apung

Penggunaan sistem rakit apung sangat cocok digunakan memperoleh hasil dalam jumlah banyak seperti halnya bisnis atau pun komersil. Caranya adalah dengan melakukan penanaman di media gabus dan bisa juga styrofoam.

Selanjutnya bisa dibuatkan lubang untuk menempatkan tanaman. Nantinya styrofoam akan diletakkan tepat di bagian atas tempat nutrisi agar lebih memudahkan dalam proses pendistribusian nutrisi ke tanaman itu sendiri.

Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ini ialah tidak begitu banyak mengeluarkan biaya karena memang bahan – bahan yang dipakai mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Jadi tidak perlu repot – repot untuk membelinya. Proses kerjanya juga tidak bergantung pada alat – alat tertentu seperti contohnya pompa air. Berarti bisa dikatakan bahwa sistem ini sangat mandiri, meskipun anda sibuk dengan aktivitas harian lainnya tidak ada pengaruhnya sama sekali.

Baca juga :

Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai cara bertanam hidroponik bagi pemula di atas yang diulas secara detail dan dikemas dengan menarik, diharapkan nantinya bisa membantu memudahkan anda dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi.

Sehingga nantinya mungkin bisa anda jadikan sebagai bahan referensi saat belajar dan menambah baru bagi anda. Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai cara bertanam hidroponik bagi pemula. Semoga bermanfaat bagi sobat sekalian dan terima kasih sudah meluangkan sedikit waktunya untuk membaca artikel saya ini.