Siklus Hidup Tumbuhan Angiospermae dan Penjelasannya

Siklus hidup tumbuhan angiosperma banyak ditemukan di lingkungan sekitar kita. Angiospermae atau sering disebut dengan tanaman berbunga merupakan tanaman yang paling banyak ditemukan jenis dan juga ragamnya di berbagai belahan bumi. Angiosperma telah melakukan evolusi dengan melalui beberapa cara adaptasi terhadap reproduksi yang sampai sekarang sudah banyak memberikan kontribusi besar bagi keberadaan mereka.

Baca juga :

Siklus Hidup Tumbuhan Angiospermae

Siklus-hidup-tumbuhan-angiospermaeSeperti pada semua tumbuhan yang bersiat vaskular, siklus hidup tumbuhan angiospermae ternyata lebih banyak didominasi oleh generasi – generasi sporofit.

Bunga akan mudah terbentuk khususnya pada tumbuhan yang bersifat sporofit dominan. Mereka antara lain jantan yang  dikhususkan dan juga organ reproduksi pada betina. Bunga akan memproduksi spora yang nantinya akan berkembang biak menjadi gametofit.

Gametofit jantan mempunyai beberapa sel yang ditemukan dalam setiap butir dari serbuk sari dan akan memproduksi sperma. Gametofit betina akan melakukan produksi telur di bagian dalam dari ovarium bunga. Bunga selanjutnya akan membuat daya tarik terhadap hewan penyerbuk.

Jika suatu proses penyerbukan dan juga pembuahan bisa terjadi, maka zigot yang bersifat diploid akan secara otomatis bisa terbentuk di dalam sebuah ovula yang ada pada bagian ovarium. Zigot nantinya akan berkembang menjadi sebuah embrio di bagian dalam biji.

Kemudian akan terbentuk dari bagian ovula yang di dalamnya berisi banyak makanan untuk yang memang disediakan sebagai sumber makanan bagi embrio. Ovarium yang berada di sekitar benih bisa melakukan perkembangan menjadi buah.

Buah akan menimbulkan daya tarik terhadap hewan yang bisa menjatuhkan benih – benih yang sudah dikandungnya. Apabila benih mengalami perkecambahan, kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan menjadi tumbuhan sporofit yang sudah dewasa dan selanjutnya siklus berulang lagi.

Baca juga :

Berikut adalah hal – hal yang mendukung siklus hidup tumbuhan angiospermae, yuk kita simak penjelasannya sebagai berikut :

Benang Sari

Benang sari merupakan bagian dari alat reproduksi jantan yang ada pada bunga. Bagiannya meliputi filamen – filamen yang ramping, bagian batangnya bisa diatur di bagian dalam sebuah bentuk lingkaran yang ada di bagian dalam bunga dan sekelilingnya terdapat bagian kelopak.

Filamen ini pada bagian atasnya tampak kecil, bentuknya agak lonjong, terdapat bagian kepala yang terstruktur dan biasanya disebut sebagai bagian kepala sari. Benang sari merupakan tempat dimana bagian serbuk sari dapat diproduksi, dan selanjutnya bagian serbuk sari akan dibawa dari bagian kepala sari yang ada pada bagian organ reproduksi betina (bagian yang mendukung proses penyuburan ovula).

Jadi, intinya untuk lebih memahaminya dengan cara memperhatikan hal ini, benang sari bisa terbentuk karena adanya filamen dan juga kepala sari.

Putik

Putik mempunyai sebutan lainnya yakni karpel. Putik merupakan bagian dari alat reproduksi betina yang ada pada bunga. Putik menyerupai bentuk leher yang panjang dimana bisa digunakan untuk melakukan penyimpanan air.

Putik terdiri dari tiga bagian yakni stigma (sering disebut dengan kepala putik), style dan juga ovarium. Stigma akan membantu dalam proses pembentukan bagian mulut, style akan membantu dalam proses pembentukan bagian leher, dan ovarium akan membantu dalam proses pembentukan bagian lingkar goglet.

Selanjutnya serbuk sari yang diproduksi oleh bagian dari benang sari akan melalui proses pengendapan terlebih dahulu pada bagian stigma, kemudian melewati suatu perjalanan menuju bagian style dan ke bagian ovarium. Setelah itu akan menyatu dengan bagian ovula yang ada di dalamnya untuk melakukan proses pembentukan zigot.

Kemudian akan menjadi banyak bibit yang diproduksi oleh buah. Jadi, intinya untuk lebih memahaminya dengan cara memperhatikan hal ini, putik bisa terbentuk karena adanya stigma, style dan juga ovarium.

Baca juga :

Serbuk Sari Dan Penyerbukan

Spora mempunyai dua jenis yakni meliputi megaspora dan juga mikrospora yang masing – masing ada di dalam ovarium dan benang sari. Spora akan mengalami tahap meiosis, megaspora akan berubah menjadi ovula dan kemudian mikrospora akan berubah menjadi serbuk sari.

Pada saat datangnya musim bunga, maka bagian dari serbuk sari akan berkumpul di bagian kepala sari dan selanjutnya akan dibawa ke bagian stigma yang tidak sengaja karena bantuan oleh gerakan angin,  gerakan serangga, gerakan burung atau pun gerakan dari binatang – binatang lainnya.

Pada proses penyerbukan sendiri, bunga tunggal mempunyai bagian putik dan juga bagian benang sari di dalamnya. Benang sari yang letaknya memang lebih tinggi dibandingkan dengan putik, maka bagian putik akan berusaha semampunya dan melakukan penyimpanan terhadap serbuk sari pada bagian stigma.

Selanjutnya serbuk sari akan melakukan gerakan menuju ke bagian style dan juga ke bagian ovarium, di mana mereka secara tidak langsung akan mengalami sentuhan satu sama lain dengan ovula. Serbuk sari mempunyai dua jenis sel yang disebut dengan bagian sel generatif dan juga bagian sel tabung.

Bagian dari sel – sel generatif akan mengalami proses pembelahan sehingga menghasilkan dua sel sperma ketika proses penyerbukan sedang berlangsung yang sebelum sudah bersentuhan dengan bagian ovula. Setiap bagian dari bakal biji pasti mempunyai isi satu gamet betina.

Intinya siklus hidup yang terjadi pada tumbuhan angiosperma biasanya dimulai dengan melakukan proses penyerbukan dan nantinya akan berakhir dalam proses pembentukan buah yang di dalamnya berisi biji dan selanjutnya akan berkecambah menjadi sebuah tanaman baru.

Baca juga :

Fertilisasi

Setiap butiran yang terdapat di dalam serbuk sari akan dilakukan penyimpanan pada bagian stigma yang akan tumbuh serbuk sari berbentuk tabung panjang ke arah bawah pada sepanjang rongga yang ada di bagian dalam style. Selanjutnya akan melakukan penyimpanan terhadap isinya pada bagian kantung embrio yang sudah mengalami pembentukan di bagian dalam ovarium.

Satu sel sperma yang ada dari bagian tabung polen akan mengalami penggabunha dengan bagian dari inti sel telur, dan nantinya akan diperoleh hasil dalam bentu zigot. Setelah proses pembuahan berlangsung lancar, maka bagian ovarium akan mulai mengalami proses pertumbuhan menjadi lebih besar, bahkan bisa membengkak ke arah keluar, dan pada akhirnya bisa terbentuk bagian buah.

Buah dan Biji

Sebagian besar dari putik yang sudah mengalami pengeringan akan rontok dan jatuh. Buah mempunyai bagian biji yang sudah matang, bisa terbentuk karena bagian ovula telah dibuahi untuk melakukan proses pembentukan zigot. Benih yang mempunyai sifat tunggal dan berisi sesuatu mungkin memang diperlukan oleh germ untuk bisa bertahan hidup. 

Termasuk juga masalah mengenai genetik dan juga nutrisi, sampai bagian – bagian benih akan menemukan sebuah lingkungan baru yang memang cocok untuk mereka tumbuh. Jika benih sudah menemukan sebuah lingkungan yang tepat, maka benih akan mulai muncul, yang diawali dengan timbulnya bagian – bagian akar kecil, kemudian akan tumbuh ke arah bawah tanah dan nantinya akan diikuti dengan munculnya tunas yang tumbuh secara perlahan serta bertahap ke arah atas.

Baca juga :

Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai macam – macam penyakit pada ginjal di atas yang diulas secara detail dan dikemas dengan menarik, diharapkan bisa membantu memudahkan anda dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi.

Sehingga nantinya mungkin bisa anda jadikan sebagai bahan referensi saat belajar dan menambah wawasan baru bagi anda. Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai macam – macam penyakit pada ginjal. Semoga bermanfaat bagi sobat sekalian dan terima kasih sudah meluangkan sedikit waktunya untuk membaca artikel saya ini.