Ekosistem terbentuk dari interaksi dan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik. Didalam ekosistem, ada sistem dan interaksi yang secara keseluruhan menjaga kondisi lingkungan agar tetap stabil. Kondisi ini disebut juga dengan keseimbangan ekosistem. Demikian juga dengan energi. Energi merupakan kebutuhan makhluk hidup yang utama. Sebagaimana kita tahu, sumber energi manusia berasal dari makanan yang dikonsumsi, baik itu berasal dari tumbuhan maupun hewan. Lalu darimana hewan dan tumbuhan mendapatkan energi? Pembahasan kali ini akan menguraikan tentang sumber energi makhluk hidup, cara memperoleh energi, dan bagaimana aliran energi dalam ekosistem dapat terjadi.
Sumber Energi, Bentuk dan Transformasinya
Salah satu ciri ciri makhluk hidup adalah memerlukan energi. Hewan mendapatkan energi dari hewan atau tumbuhan lain. Begitu juga dengan manusia. Lalu bagaimana tumbuhan mendapatkan energinya? Proses fotosintesis pada tumbuhan memungkinkannya mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik dan energi kimia. Proses fotosintesis tidak akan berlangsung optimal tanpa adanya energi radiasi matahari. Sehingga dapat dikatakan sumber energi makhluk hidup di Bumi berasal dari radiasi matahari. Akibat kekurangan cahaya pada tumbuhan selain mengganggu jalannya energi dalam tumbuhan itu sendiri, energi di lingkungan juga berkurang.
- Bentuk Energi
Secara umum energi dibedakan menjadi 2, yaitu energi potensial dan energi kinetik.
- Energi potensial – energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda berdasarkan kedudukannya. Karena dipengaruhi oleh kedudukan, besarnya energi potensial ini ditentukan juga oleh ketinggian tempat dan gaya gravitasi. Beberapa jenis energi potensial adalah: energi kimia, energi elastis, energi nuklir, dan energi gravitasi
- Energi Kinetik – Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak. Beberapa macam energi yang termasuk dalam energi kinetik adalah: energi panas, energi listrik, dan energi magnet
Selain itu, ada juga jenis energi lain yaitu energi suara dan energi energi radiasi matahari.
- Transformasi Energi
Menurut hukum pertama termodinamika, energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, hanya dapat diubah bentuknya. Berdasarkan hukum tersebut, energi radiasi matahari yang diterima masih tetap sama jumlahnya hanya diubah bentuknya menjadi energi kimia oleh tumbuhan. Energi kimia inilah yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup yang lain.
Perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lain disebut dengan aliran energi (energy flow). Dalam ekosistem, proses ini dapat terjadi melalui rantai makanan maupun jaring jaring makanan. Contohnya dalam ekosistem sawah, padi merupakan organisme autotrof yang mengubah energi radiasi matahari menjadi energi kimia. Energi ini akan berpindah saat terjadi peristiwa “makan dan dimakan”. Lalu apakah energi ini menghilang? Energi kimia tidak menghilang namun diubah menjadi energi lain seperti energi panas, energi gerak, dan sebagainya oleh makhluk hidup.
Aliran Energi
salah satu cara menjaga keseimbangan ekosistem yang dilakukan oleh ekosistem itu sendiri adalah dengan menjaga perputaran energi dan nutrisi yang diterima dari sumber luar. Sumber energi luar yang dimaksud adalah cahaya matahari. Cahaya matahari ditangkap oleh tumbuhan dan digunakan untuk pertumbuhannya. peran cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai salah satu syarat untuk terjadinya fotosintesis. Dalam proses ini energi dari matahari diubah dalam bentuk energi kimia yang dapat digunakan oleh heterotrof melalui rantai makanan.
- Rantai Makanan
Pada dasarnya, peristiwa aliran energi tidak sesederhana peristiwa makan dan dimakan. Namun proses ini dapat lebih mudah dimengerti dan dijelaskan dengan rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Dalam ekosistem, hanya tumbuhan yang mampu menangkap energi dari matahari dan mengubahnya ke energi kimia.
Oleh karena itu, efisiensi fotosintesis tumbuhan sangat penting dalam kelangsungan hidup makhluk hidup. Tumbuhan biasanya menempati trofik pertama dalam rantai makanan, namun yang terjadi tidak selalu demikian. Beberapa bentuk rantai makanan yaitu:
- Rantai makanan rerumputan – Rantai makanan ini adalah yang paling sering dikenal. Tumbuhan menempati trofik pertama dan berperan sebagai autotrof. Misalnya adalah rumput. Sapi adalah hewan mamalia yang makanan utamanya adalah rumput. Kemudian karnivora adalah makhluk hidup yang memakan herbivora. Perbedaan ketiga jenis kategori ini dapat dibaca dalam artikel hewan karnivora, herbivora dan omnivora.
- Rantai makanan parasit – ini terjadi apabila aliran energi terjadi tanpa peristiwa makan dan dimakan namun terbentuk karena interaksi antar organisme dalam ekosistem dalam bentuk hubungan parasitisme. Contohnya adalah jamur dan akar pohon.
- Rantai makanan pengurai – rantai makanan yang terbentuk dari organisme pengurai. Dalam rantai makanan ini organisme yang mati bukan berarti energi didalamnya juga ikut menghilang. Namun digunakan sebagai sumber energi bagi pengurai. Organisme pengurai termasuk organisme uniseluler seperti algae, jamur, bakteri, dan sebagainya
- Tingkatan Trofik dan Jaring – Jaring Makanan
Pada bahawan sebelumnya, dikatakan bahwa tumbuhan berada pada tingkatan trofik pertama. Apa yang dimaksud dengan tingkatan trofik? Tingkatan trofik adalah pengelompokan organisme berdasarkan posisinya dalam rantai makanan. Panjang atau banyaknya jumlah tingkatan trofik ditentukan oleh banyaknya organisme yang berperan dalam rantai makanan. Sebagai contoh, perhatikan dua contoh rantai makanan berikut:
- rumput – sapi – manusia ( contoh 1 )
- rumput – ulat – ayam – manusia ( contoh 2)
Pada contoh diatas, contoh 1 memiliki tiga tingkatan tropik sedangkan contoh 2 memiliki empat tingkatan trofik. Setiap tingkatan memiliki sebutan tersendiri, yaitu:
- tingkatan pertama : organisme autotrof
- tingkatan kedua : herbivora
- tingkatan ketiga : karnivora primer
- tingkatan keempat : karnivora sekunder ( dan seterusnya)
Pada tingkatan kedua, dapat pula masuk hewan omnivora. Contohnya ayam. Untuk penjelasan lebih lengkap tentang ciri – ciri hewan karnivora herbivora omnivora dapat dibaca dalam artikel sebelumnya. Seperti contoh 1 dan 2 diatas, posisi organisme dalam tingkatan trofik dapat berubah. Manusia dalam contoh 1 berperan sebagai karnivora primer sedangkan pada contoh 2 menempati karnivora sekunder. Oleh karena itu dalam rantai makanan yang berbeda, organisme tertentu dapat menempati beberapa tingkatan trofik. Inilah yang disebut dengan jaring jaring makanan. Baik rantai makanan maupun jaring jaring makanan digambarkan dengan tanda panah, yang menunjukkan arah aliran energi.
Aliran Energi Dalam Ekosistem
Aliran energi dalam ekosistem sebenarnya hampir serupa, hanya berbeda organisme. Beberapa contoh aliran energi yang terjadi di darat dan perairan antara lain:
- Ekosistem di Darat
Contoh aliran energi dalam ekosistem darat antara lain:
- matahari -> sawi -> ulat -> burung pipit -> burung elang
- matahari -> buah -> buahan -> manusia
- matahari -> rumput -> ulat -> ayam -> musang
- matahari -> rumput -> kijang -> harimau
- matahari -> padi -> belalang -> ayam -> ular
- Ekosistem Perairan
Yang termasuk dalam ekosistem perairan adalah ekosistem sungai, ekosistem rawa, ekosistem danau, ekosistem laut. Sedikit berbeda dengan ekosistem darat, dalam ekosistem perairan organisme autotrof adalah fitoplankton dan ganggang. Fitoplankton adalah salah satu dari jenis jenis plankton yang dapat berfotosintesis.
- matahari -> fitoplankton –> siput –> ikan ->hiu
- matahari -> fitoplankton -> ikan –> anjing laut -> paus pembunuh
- matahari -> fitoplankton –> udang –> flamingo
- matahari -> fitoplankton -> zooplankton -> ikan paus