Cahaya matahari adalah sumber energi terbesar yang tak tergantikan bagi kelangsungan hidup bagi seluruh mahkluk hidup dibumi. Selain manusia dan hewan tumbuhan juga sangat bergantung dengan adanya cahaya matahari karena dengan cahaya mataharilah sebuah tumbuhan dapat melakukan proses metabolisme yang akan berlangsung didalam batang, daun, ranting, akar dan sebagainya. (baca : fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan)
Penyebab cahaya matahari sangat diperlukan tumbuhan
Cahaya matahari adalah sebagai alat utama dalam melakukan proses fotosintesis. dengan fotosintesis tumbuhan dapat terlindung dari penyakit jamur atau parasit yang biasa menyerang tumbuhan . Dengan fotosintesis tumbuhan mempunyai batang dan kambium yang kuat sekaligus mendapatkan asupan oksigen tanpa batas. Dengan cara berfotosintesislah tumbuhan dapat mendapatkan asupan makanan yang cukup yang nantinya akan berguna untuk tumbuh kembangnya dimasa masa kedepannya.
Inilah akibat nya jika akibat kekurangan cahaya pada tumbuhan :
- Kekurangan cahaya matahari dapat memperlambat proses fotosaintesis dan mengganggu pertumbuhan secara keseluruhan.
- Dapat memicu munculnya etiolasi yaitu kondisi batang pada kecambah akan lebih cepat muncul tetapi bentuk daunnya tidak bisa lebar dan tumbuh dengan normal, daunnya akan nampak kecil kecil dan tipis. tidak berwarna hijau dan pertumbuhan menjadi lemah.
- Dapat menyebabkaan tumbuhan menjadi dehidrasi, kekurangan nutrisi makanan dan tumbuhan menjadi kerdil, kering, tidak bisa berbuah dan daunnya mudah mengalami kerontokan dan diperlukan jenis hormon pada tumbuhan.
- Menjadikan kekuatan akar tumbuhan tidak kokoh (kuat) untuk menopang berat batang sehingga mudah patah dan mengalami kematian.
- Dapat membuat jumlah klorofil menjadi berkurang yang akan berdampak pada kondisi daun menjadi berwarna pudar, tidak hijau segar dan cepat menguning.
- Dapat membuat tunas atau cabang baru menjadi sukit tumbuh dengan cepat, susunan pembuluh kayunya menjadi tidak sempurna dan rusak serta pertumbuhan batang melambat dan menyebabkan batang tidak bisa panjang.
- Dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan hidrat arang yaitu zat yang berperan besar dalam pembentukan energi bagi pertumbuhan tanaman.
- Dapat menjadikan kondisi bagian bagian akar tumbuhan menjadi kesulitan menyerap air dan berbagai zat hara didalam tanah dan mengalami kesulitan untuk menyebarkan zat mineral serta nutrisi makanan keseluruh batang dan daun.
- Dapat membuat bagian bagian bunga tidak bisa berwarna cerah dan dapat menggagalkan proses pemekaran bunga yang akhirnya serangga tidak tertarik untuk mendekatinya, kondisi ini dapat membuat bunga tidak terjadi pembuahan dan tiodak menghasilkan buah.
- Dapat menjadikan tumbuhan rentan terhadap serangan hama dan penyakit lain yang dapat mempengaruhi kualitas produksi. Hama dan penyakit yang dimaksud adalah jamur, parasit, wereng, kutu dan lain lain.
- Dapat menyebabkan tumbuhan mengalami kematian dan mengalami akar yang kerung dan mudah tercabut karena persediaan air yang tidak ada.
- Dapat membuat fungsi hormon auksin menjadi tidak mempunyai kemampuan untuk berkembang dengan normal sehingga menyebabkan lambatnya pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan walaupun persediaan air didalam tanah sangat banyak. tetapi jika tidak ada cahaya matahari maka kegiatan fotosintesis akan kacau dan asupan air menjadi tidak begitu berpengaruh.
Penerimaan Cahaya Matahari pada Tumbuhan
Secara Ekologi, Penerimaan cahaya matahari pada tumbuhan sangatlah berbeda beda, diantaranya :
- Secara Xerofit – Tumbuhan yang hanya dapat menyesuaikan dirinya dengan kondisi suhu dan lingkungan yang kering dengan penerimaan sinar matahari yang sangat kuat, misalnya kaktus dan pohon kurma
- Secara Higrofit – Tumbuhan yang hanya dapat menyesuaikan dirinya dengan suhu dan lingkungan yang lembab dimana penerimaan cahaya matahari hanya sedikit tetapi lokasinya dekat dengan sumber air, misalnya lumut dan tumbuhan jenis paku pakuan. (baca : metagenesis tumbuhan lumut – metagenesis tumbuhan paku)
- Secara hidrofit – Tumbuhan yang mampu bertahan dan hidup pada lingkungan yang berair , dimana intensitas cahaya matahari bisa tinggi atau rendah misalnya tumbuhan teratai dan berbagai macam jenis ganggang
- Secara mesofit – Tumbuhan yang mempunyai kemamapuan bertahan dan tumbuh dengan subur pada lingkungan yang cukup dengan ketersediaan air dan tidak butuh jumlah debit air yang melimpah. Misalnya tumbuhan cokelat.
- Secara Heliofit – Heliofit adalah kondisi dimana tumbuhan dapat tumbuh dengan subur dan memiliki kualitas buah yang baik jika mendapat pencahayaan yang penuh atau sinar matahari langsung.
- Secara Skiofit – Skipofit adalah kondisi dimana tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika sedkit mendapat intensitas pencahayaan dari sinar matahari.
Cahaya dari sinar matahari setiap harinya memiliki intensitas panjang gelombang yang berbeda beda yaitu antara 400 sampai 70 mu yang dapat mempengaruhi kesuburan tumbuhan. dianataranya:
- Warna ungu antara 435 sampai 400 mu
- Warna kekuningan antara 595 sampai 574 mu
- Warna kehijauan antara 574 sampai 490 mu
- Warna kemerahan antara 750 sampai 626 mu
- Warna orange tua antara 626 sampai 595 mu
- Warna kebiruan antara 490 sampai 435 mu
Intensitas cahaya adalah faktor paling berperan penting sebagai sumber energi terbesar bagi kelangsungan hidup ekosistem. Semakin sering tumbuhan mendapatkan pencahayaan maka makin besar nutrisi yang akan diperolehnya karena proses fotosistesis dan membuat pertumbuhan daun daun muda, batang, tunas, bunga dan bakal buah semakin cepat dan mampu menghalau gangguan penyakit tumbuhan yang terbawa lewat angin dan serangga.
faktor faktor terbentuknya sistem ekologi diantaranya :
- Karena adanya intensitas pencahayaan – dimana didalamnya terkadung energi dan kandungan vitamin D yang cukup tinggi. Semakin besar intensitas cahaya yang diterima tumbuhan , maka kesehatan tumbuhan akan semakin baik, namun jika terlalu panas akan membuat bagian bagian tumbuhan cenderung layu tetapai memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang relatif besar pada semua bagian tubuhnya. Kondisi baik untuk meningkatankan ketahanan tumbuhan terhadap serangan penyakit.
- Karena adanya kualitas pencahayaan – dimana didalamnya terdapat susunan dan jumlah panjang gelombang yang selalu berpengaruh pada kesuburan tumbuhan. Semakin besar kualitas pencahayaan yang terjadi misalnya terhindar dari mendung , maka kesuburan tumbuhan akan tetap terjaga. karena ketika mendung maka pada saat itulah intensitas cahaya dan ukuran panjang gelombang dari cahaya matahari menjadi berkurang dan dapat mempengaruhi proses fotosintesis.
Intensitas dan panjang gelombang pada cahaya matahari
Intensitas dan panjang gelombang pada cahaya matahari dapat dibagi menjadi 4 golongan yang semuanya dapat mempengaruhi kandungan makanan yang akan diterima oleh tumbuhan. Diantaranya:
1.Cahaya yang kuat dan padat – Yaitu intensitas yang mencapai kepadatan dengan suhu dan gelombang panas sebanyak 1oo persen, dimana dapat langsung terjadi fotosintesis dengan cepat ketika menyinari daun, batang, bunga, ranting dan bakal buah dari sebuah tumbuhan tanpa ada penghalang . Kondisi ini dapat memperbaiki struktur kesuburan tanaman agar tetap stabil dan tidak pernah kekurangan makanan.
2. Cahaya yang sedikit teduh – Yaitu intensitas yang sedikit terhalang oleh awan hitam akibat mendung tanaman tanaman bertubuh pendek yang terhalangi oleh daun daun dari tumbuhan majemuk seperti pohon flamboyan, keadaan ini memiliki suhu serta panjang gelombang yang masih terasa besar yaitu sekitar 50 sampai 100 persen. Kondisi ini tidak mempengaruhi kelancaran proses fotosintesis.
3. Cahaya yang seimbang – Yaitu intensitas cahaya yang tidak terlalu kuat dan tidak terlalu teduh yang mengakibatkan suhu dan gelombang panas dalam kondisi yang seimbang. Keadaan seperti dapat dirasakan oleh kulit manusia yang tidak terlalu merasa seperti terbakar dan menyengat ketika terpapar sinar matahari langsung, misalnya pada saat pukul 15 sampai 17 sore.
4. Cahaya yang sangat teduh – Yaitu intensitas cahaya matahari yang terhalang oleh mendung yang berkepanjangan dan susulan hujan. keadaan ini dapat mempengaruhi proses fotosintesis, karena proses fotosistesis hanya bisa terjadi dengan lancar jika ada cahaya matahari. Walaupun tumbuhan memiliki pasokan air lebih dan dipupuki maka keadaan kesuburannya tidak akan mengalami perkembangna yang pesata jika tidak terjadi fotosistesis.
Sebenarnya kebaikan dari cahaya matahari juga dapat berperan besar dalam mempertahankan dan meningkatkan kekebalan tubuh manusia. Manusia yang sehat dan didalam tubuhnya mendapat cukup asupan gizi tetapi jika tidak pernah terkena cahatya matahari maka imunitas tubuhnya semakin hari akan semakin berkurang. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan tumbuhan dimana pertumbuhan dan kesehatannya hanya bisa terwujud jika mendapat proses fotosintesis. Karena dengan berfotosintesislah ketersediaan makanan pada tumbuhan akan terpenuhi dengan baik.
Baca juga artikel biologi lainnya yang masih berhubungan dengan tumbuhan :
- fungsi mahkota bunga pada tumbuhan
- proses terbentuknya xilem sekunder dan floem sekunder
- fungsi putik pada bunga
- tumbuhan beracun paling mematikan
- tumbuhan yang hampir punah
- fungsi akar gantung pada pohon beringin
- fungsi akar bakau yang tumbuh ke atas tanah
- jenis jenis sel pada xilem dan floem
- manfaat cadangan makanan bagi tumbuhan
- bagian bagian akar monokotil dan dikotil
- cara perkembangbiakan tumbuhan
- perkembangbiakan tumbuhan
- fungsi plastida pada tumbuhan