Proses Terbentuknya Xilem Sekunder dan Floem Sekunder

Seperti halnya manusia maupun hewan, tumbuhan terdiri dari berbagai bagian yang satu sama lain memiliki fungsi masing-masing untuk menunjang pertumbuhannya. Organ-organ dalam tumbuhan bekerjasama untuk menghasilkan batang, cabang, ranting, daun bahkan buah yang baik bagi sebuah tumbuhan. Pada bagian kali ini, kita akan membahas mengenai salah satu bagian dalam tumbuhan yang tak kasat mata, yakni jaringan xilem dan floem sekunder akan tetapi memiliki peran penting dalam menunjang tumbuh dan berkembangnya suatu tumbuhan.

Jaringan xilem dan floem

Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan. Jika xilem berfungsi mengangkut air dan zat hara lainnya, maka floem mengangkut bahan-bahan makanan. Keduanya, dengan demikian, berfungsi menyebarkan nutrisi dari tanah yang dibutuhkan ke seluruh bagian tumbuhan, utamanya daun, dan umum disebut berkas pengangkut atau vascular. Xilem dan floem, dengan demikian tak ubahnya oksigen yang mengalirkan darah untuk menyebarkan asupan yang dibutuhkan tubuh ke seluruh bagiannya. Karena itu, tak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa baik xilem maupun floem adalah bagian yang sangat penting bagi tumbuhan.

Xilem memiliki tiga sel pembentuk mulai dari trakeid, trakea dan parenkim pengiring. Sementara itu,  jenis sel-sel pada xilem dan floem adalah jaringan parenkim, sklerenkim dan sel pengiring. Dua berkas pengangkut ini kemudian juga dibedakan menjadi xilem dan floem primer serta sekunder.

Berikut adalah penjelasan mengenai proses terbentuknya xilem sekunder dan floem sekunder :

  1. Pembetukan xilem primer serta floem primer terjadi pada proses pertumbuhan primer sebuah tanaman sebagai hasil dari aktivitas meristem apikal dalam proses pembentukan prokambium. Keberadaan xilem dan floem primer, bersama bagian-bagian lain yang dihasilkan oleh pertumbuhan primer, menyebabkan terjadinya pelebaran daun serta perpanjangan batang. Makanan dan nutrisi yang dibawa xilem maupun floem, dengan demikian, begitu dibutuhkan tumbuhan untuk melebarkan daun serta memperpanjang batang sehingga tanpa kehadiran dua bagian ini, suatu tumbuhan tidak akan tumbuh dan memiliki cara perkembangbiakan tumbuhan dengan baik.
  2. Setelah pertumbuhan primer ini lengkap yang ditandai dengan melebarnya daun dan memanjangnya batang, jaringan xilem dan floem primer yang menyebar di bagian akar serta batang akan mati sehingga fungsinya diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder.
  3.   Jaringan pembuluh sekunder sendiri dihasilkan oleh kambium aktif yang membelah sel-selnya. Pembelahan ini umumnya terjadi karena faktor musim Dari situ, jaringan sekunder memunculkan xilem dan floem sekunder sehingga xilem dan floem sekunder sebenarnya dilahirkan dari siklus cuaca. Xilem sekunder muncul dari pertumbuhan kambium ke arah dalam sedang floem sekunder muncul dari perumbuhan kambium ke arah luar. Hasil nyata dari pertumbuhan sekunder ini adalah membesarnya batang dengan dua klasifikasi, yakni kayu yang berada dalam di dalam kambium dan kulit atau papangan yang berada di luar kambium. Dengan demikian, jika pertumbuhan primer memperpanjang batang, maka pertumbuhan primer membesarkannya sehingga batang menjadi kokoh dan kuat.
  4. Faktor cuaca atau musim yang disebut berperan penting dalam pembentukan xilem maupun floem sekunder adalah musim hujan. Karena itulah, pada musim kemarau, xilem dan floem yang terbentuk sangatlah sedikit sehingga ini cukup menghambat  bagian bagian tumbuhan pada saat pertumbuhan tanaman, utamanya dalam pembesaran batang. Ini begitu berbeda dengan musim hujan yang memberikan curah hujan cukup sehingga aktivitas kambium menjadi lancar dan produksi xilem serta floem sekunder menjadi maksimal. Tak salah jika banyak yang beranggapan bahwa tanaman semakin subur pada musim hujan. Pada musim hujan, tumbuhan, utamanya dikotik, berpeluang besar menambah diameter batangnya dan memperbesar lingkaran tahun yang menjadi ukuran usia suatu tumbuhan.

Baca juga artikel biologi lainnya yang masih berhubungan dengan tumbuhan :