Plasmodium adalah jenis hewan yang termasuk dalam kelompok protozoa yang hidup dengan cara parasit. Berdasarkan pengertian protozoa dapat disebut hewan yang memiliki ukuran mikroskopis yang dapat bergerak dengan menggunakan kaki semu, rambut getar dan cambuk. Keberadaan plasmodium di lingkungan sendiri menjadi 2 mata pisau yang berbeda karena dapat memberikan manfaat dan kerugian tersendiri.
Manfaat dari keberadaan plasmodium adalah membantu pembusukan makanan dan sumber makanan hewan lain sedangkan kerugiannya adalah bisa menjadi sumber penyakit bagi manusia seperti penyakit usus, chagas, dan malaria. Oleh karena itu peneliti hewan mikroskopis sering menjadi objek dan permasalahan biologi dalam penelitian supaya bisa menghasilkan obat dan vaksin untuk menghindari serangan dari plasmodium.
Namun bagaimana peneliti ini bisa menemukan obat dan vaksin untuk terhidar dari plasmodium ?. Ya, peneliti dan pemerhati mempelajari yang namanya daur hidup plasmodium. Dengan mempelajarinya, peneliti dan pemerhati bisa mengetahui sampai pada tingkatan mana plasmodium dapat menjadi sumber penyakit pada individu tertentu. Berikut ini informasi mengenai daur hidup plasmodium.
1. Reproduksi Plasmodium
Sebelum menghasilkan gametosit, plasmodium dapat diproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara seksual terjadi apabila ada peleburan mikrogamet (jantan) dan makrogamet (betina) yang dapat disebut sporogami. Reproduksi plasmodium secara aseksual bisa terjad apabila ada pembelahan ganda dan bisa disebut schyzogami. Schyzogami memiliki inti sel yang banyak. Proses reproduksi seksual dan aseksual bisa terjadi pada tubuh inang tertentu.
2. Gametosit
Proses pembentukan gametosit terjadi ketika plasmodium sudah berada dalam sel darah merah inang. Gametosit akan membentuk individu plalsmodium jantan dan betina. Namun plasmodium yang biasa berpindah ini tergantung dari jenis nyamuknya. Biasanya nyamuk betina yang menyebarkan plasmodium ke tubuh inang lain.
3. Parasit Pada Individu Pertama
Tahapan parasit dari nyamuk malaria terjadi ketika nyamuk betina menghisap darah yang mengandung plasmodium. Selanjutnya nyamuk malaria tersebut terinfeksi oleh plasmodium. Pada saat plasmodium ada di nyamuk, hewan yang satu ini akan menuju usus. Usus nyamuk yang terinfeksi plasmodium akan menjadi tempat peleburan mikrogamet dan makrogamet plasmodium menjadi zigot. Perkembangan plasmodium bisa terjadi apabila berada dalam usus nyamuk betina.
4. Ookinet
Zigot yang terbentuk di usus nyamuk nantnya akan berubah menjadi okinet. Okinet adalah zigot yang motil melalui proses konjugasi atau fertilisasi. Selanjutnya ookinet membentuk ookista. Ookista adalah zigot yang memiliki dinding tebal. Perubahan ookista menjadi sporozoit apabila sudah mencapai kematangan 4-15 hari.
5. Sporozoit
Selama berada di tubuh nyamuk, plasmodium tumbuh dan berkembang menjadi sporozoit. Bentuk dari sporozoit sendiri seperti berupa sel yang berbentuk memanjang yang diisi inti sel. Pembentukan sporozoit pada nyamuk bisa terjadi selama 5 – 10 hari.
6. Parasit Pada Individu Kedua
Tahapan hidup plasmodium yang sering berpindah pindah ini membuat tidak hanya nyamuk sebagai media tempat plasmodium hidup. Pada individu kedua proses perpindahan plasmodium tidak jauh berbeda. Jika pada manusia, plasmodium berpindah pada fase sporozoit. Sporozoit ini akan melewati sistem peredaran darah menuju hati. Perkembangan sporozoit pada tahap ini akan berubah menjadi tropozit dan merozoit.
Ketika plasmodium berkembang menjadi merozoit, maka akan terjadi proses reproduksi aseksual. Pada beberapa merozoit ada yang kembali ke hati. Fungsi hati dalam sistem pencernaan berguna sebagai sistem ekskresi maka apabila terinfeksi oleh plasmodium tentunya akan mengalami gangguan. Merozoit yang berada di hati akan pecah setelah 1 minggu sedangkan di sel darah merah akan pecah ketika merozoit sudah berkembang selama 2-3 hari. Pecahnya merozoit ini menjadikan penderita menjadi demam. Pada saat merozoit belum pecah, bentuk dari merozoit akan membentuk cincin yang diisi oleh sel darah merah.
Dari semua tahapan yang sudah dijelaskan sebelumnya, menunjukkan bahwa plasmodium bisa bertahan hidup apabila inangnya memberikan lingkungan yang menguntungkan untuk plasmodium. Selain itu plasmodium termasuk dalam kelompok ciri ciri kingdom animalia yang berbentuk mikroskopis ini ternyata memiliki daur hidup yang cukup rumit rupanya karena tidak hanya 1 individu saja yang menjadi inang tempat plasmodium hidup. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan mengenai daur hidup plasmodium. Semoga anda mendapat manfaatnya. Sampai jumpa di pertemuan selanjutnya.