Siklus hidup trichuris trichiura yang dimaksud disini tidak jauh berbeda dengan daur hidup ataupun yang disebut dengan siklus hidup pada hewan-hewan yang lainnya seperti: Siklus hidup tumbuhan angiospermae, daur hidup kecoa, daur hidup semangka, daur hidup lalat, daur hidup katak, daur hidup kupu-kupu, daur hidup binatang laut, daur hidup fasciola hepatica dan lain-lain. Ini mengartikan bahwa semua memiliki proses daur yang dapat dijelaskan dalam cabang-cabang ilmu biologi. Trichuris trichiura dikenal dengan nama “cacing cambuk”. Disebabkan oleh bentuknya yang secara menyeluruh bentuknya seperti cambuk.
Untuk yang satu ini, siklus hidup trichuris trichiura berhubungan dengan penyakit sejeni infeksi. Infeksi cacing cambuk (yang disebut dengan trichuriasis) lebih sering terjadi di daerah yang panas dan lembab. Sampai saat ini dikenal lebih dari 20 spesies, namun yang dapat menginfeksi manusia hanya trichuris trichiura dan trichuris vu/pis. Cacing ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, jika menginfeksi dalam jumlah yang banyak. Apabila jumlahnya sedikit, pasien biasanya tidak akan terlalu terpengaruh dengan adanya cacing ini. Penyakit yang disebabkan cacing ini dinamakan trichuriasis atau trichocephaliasis. Di daerah subtropis dan tropis yang memiliki kebersihan lingkungan yang buruk serta iklim yang hangat dan lembab memungkinkan telur dari parasit ini untuk mengeram di dalam tanah.
Cacing cambuk (trichuris trichiura) mengacu pada namanya, ia tampak seperti cambuk. Tetapi cacing tersebut dapat juga menginfeksi pada hewan mamalia seperti kera, anjing, kambing, sapi, dan juga tikus. Trichuris trichiura merupakan cacing usus yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminth) yang dapat meyebabkan penyakit trichuriasis, cacing ini disebut juga Trichocephalus dispar, Whip worm, Trichocephalus hominis, dan cacing cambuk.
Bentuk seperti cambuk berwarna merah muda. Cacing cambuk yang jenis jantan berukuran 300-45 mm dengan bagian ekor kaudal melingkar dan satu spikulum. Sedangkan yang betina berukuran 35-50 mm dan ujung posteriornya lurus berujung tumpul. Kulit dari telurnya pada bagian luar berwarna kekuningan dan di bagian dalamnya jernih.
Seputar Siklus Hidup Trichirus Trichiura
- Siklus hidup trichirus trichiura berawal dari telurnya yang keluar bersama tinja yang selanjutnya mengalami pematangan di dalam tanah. Dalam prosesnya, pematangan telur ini membutuhkan waktu 3 minggu hingga 5 minggu. Telur yang sudah matang akan bersifat infektif. Telur yang infektif inilah yang kemudian dapat meninfeksi manusia.
- Prosesnya, dapat melalui vektor mekanik atau benda–benda lain yang telah terkontaminasi. Misalnya tanah yang terkontaminasi dengan tinja manusia, (yang mengandung telur cacing cambuk) atau sayuran yang disemprot menggunakan feses. Infeksi dapat langsung terjadi apabila secara kebetulan telur cacing yang telah matang atau siap menetas tidak sengaja tertelan. Telur yang tertelan oleh manusia akan masuk dalam usus dan menetas didalamnya.
- Dalam proses penetasannya, larva akan keluar melalui dinding telur dan masuk ke bagian-bagian usus halus. Selanjutnya akan menjadi dewasa. Setelah dewasa, cacing yang berada pada bagian distal usus selanjutnya menuju ke daerah colon. Masa pertumbuhan yang dilalui sejak dari telur sampai pada bentuk cacing dewasa kurang lebih selama 30hari sampai 90 hari. Cacing dewasa jantan dan betina melakukan tindakan kopulasi, sehingga cacing betina mengalami gravid. Pada saatnya nanti, cacing betina akan bertelur dan bercampur bersama dengan feses di dalam usus besar. Telur cacing akan keluar bersama feses pada saat manusia buang air besar.
- Selanjutnya telur tersebut akan mengalami pematangan dalam waktukurang-lebih 6 minggu. Proses pematangan akan berjalan dalam lingkungan yang sesuai yaitu pada tanah yang lembab dan tempat yang teduh. Yang dimaksud dengan Hospes atau inang dari trichuriasis adalah manusia. Siklus hidup trichuris trichuaris sangat berkaitan dengan apa yang dikonsumsi manusia dan apa yang ada dalam feses manusia.
Morfologi Cacing Cambuk
- Telurnya berukuran sekitar 50 x 25 mikron, bentuknya khas seperti biji melon. Pada kedua ujung telur memiliki tonjolan jernih yang dinamakan mucoid plug. Tonjolan yang terdapat pada kedua kutub kulit telur tersebut bagian luar berwarna kekuningan dan bagian dalammya jernih. Pada tingkat yang sudah lebih matang, terkadang keda kutubnya terlihat seperti telah berisi larva cacing.
- Cacing dewasa lebih berbentuk seperti cambuk, bagian antarior merupakan 3/5 bagian tubuh berbentuk langsing seperti ujung cambuk, sedangkan 2/5 bagian postterior lebih tebal mirip gagang cambuk. Ukuran antara cacing betina relatif lebih besar dibanding cacing jantan. Panjangnya cacing jantan berkisar antara 3 – 5 cm dengan bagian kaudal membulat, tumpul dan melingkar ke ventral seperti koma. Sedangkan cacing betina memiliki panjang antara 4–5 cm. Cacing betina dapat bertelur sebanyak 3.000 – 10.000 telur tiap hari.
Prevalensi (jumlah orang dalam populasi yang mengalami penyakit) trichuriasis terbilang cukup tinggi. Beberapa daerah di indonesia menunjukan prosentase yang cukup tinggi yakni antara 30-90%. Pemakaian tinja sebagai pupuk (atau disemprotkan pada tumbuhan) dan kurang perhatiannya manusia terhadap kebersihan penggunaan jamban yang belum efektif, merupakan sumber infeksi yang butuh perhatian lebih.
Cacing ini terdapat diseluruh dunia terutama didaerah yang beriklim panas dan lembab, jika anda berada dilingkungan yang lembab, maka berhati-hatilah dengan resiko-resiko tersebut. Namun frekuensi yang tertinggi ditemukan di daerah dengan curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi menyebabkan tanah menjadi lembab sehingga sangat sesuai untuk tempat pematangan telur cacing. Di daerah pertanian dengan jenis tanaman atau pertanian yang berupa sayuran biasanya kotoran manusia dimanfaatkan untuk penyemprotan tanaman sehingga perlu diwaspadai dalam pencucian sayuran sebelum dikonsumsi.
Diagnosis pada penyakit ini dilakukan dengan ada-tidaknya telur pada pemeriksaan tinja. Biasanya infeksi ringan yang terjadi tanpa gejala kemudian tidak mendapat penanganan, dapat menjadi infeksi berat. Penderita dengan infeksi yang cukup berat dapat menunjukan gejala seperti berikut :
- Anemia
- Diare dan feses yang bercampur dengan darah
- Sakit perut, mual juga muntah
- Berat badan menurun
- Terjadi prolapsus rectum akibat mengejan yang sering
- Terjadi peradangan di mukosa usus
Mukosa rektum akan mengalami prolapsus recti akibat mengejan yang terlalu sering ketika defekasi. Cacing ini memasukkan kepalanya ke dalam mukosa usus, sehingga dapat terjadi trauma yang menimbulkan iritasi dan inflamasi pada mukosa usus. Selain itu, cacing ini menghisap darah hospesnya (manusia) sehingga dapat menyebabkan anemia.
Cara melakukan diagnosa penyakit adalah dengandilakukannya pemeriksaan tinja. Parasites Load Trichuris trichura untuk infeksi ringan adalah 1-999 EPG, untuk infeksi sedang adalah 1.000-9.999 EPG, dan untuk infeksi berat adalah ≥10.000 EPG. Penderita terutama anak-anak, infeksi trichuriasis yang berat dan kronis menunjukkan gejala yang sangat jelas seperti diare yang diselingi dengan sindroma desentri, anemia berat, mual muntah dan berat badan menurun. Pada infeksi ringan biasanya tidak menimbulkan gejala klinis yang jelas. Biasanya mereka akan mengalami diare berat, angka eritrosit dalam tubuh di bawah 2,5 juta dan hemoglobin 30% di bawah normal. Anemia yang cukup berat ini dapat terjadi karena infeksi trichuris trichiura mampu menghisap darah sekitar 0,005 ml/hari/cacing.
Karena siklus hidup trichuris trichiura ini memiliki andil besar dalam penyebab infeksi di dalam tubuh manusia, maka pencegahan dari penyakit trichuriasis dapat dilakukan dengan (Meminimalisir kemungkinan trjadinya daur hidup trichuris trichiura dalam tubuh kita): Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan atau setelah beraktifitas mengunakan tangan, hati-hati mengkupas, mencuci bersih dan memasak sayuran dan buah-buahan sebelum dimakan. Mengajarkan pada anak-anak anda tentang bahaya bermain-main dengan tanah secara langsung, terutama di tanah-tanah yang mengandung atau terdapat kotoran manusia.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2008 didapatkan sekitar 500 juta penduduk terinfeksi trichuris trichiura. Ini mengartikan bahwa ia sangat mengancam. untuk itu, pencegahan saya rasa sangat penting. Anda harus mampu untuk selalu menjaga diri melalui kebersihan dan kebiasaan hidup sehat. Ketahuilah ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat.
Ternyata selain siklus hidup trichuris trichiura yang ternyata sangat berhubungan dengan penyebab penyakit infeksi, ada beberapa daur hidup atau siklus hidup cacing lain yang juga berkaitan dengan bahayanya. diantaranya seperti: daur hidup cacing perut, daur hidup cacing tambang, daur hidup cacing kremi, daur hidup cacing hati, dan daur hidup Taenia saginata. Jika anda tahu lebih banyak tentang daur hidup cacing yang mengancam bahaya bagi manusia, akan lebih mudah bagi anda dalam melakukan pencegahan.