Terjadinya hujan es di kota Bandung beberapa waktu silam merupakan salah satu fenomena alam yang langka sama seperti fenomena alam aurora yang terjadi di daerah kutub saja. Pada umumnya hujan yang turun membasahi bumi terjadi karena adanya proses penggumpalan air menjadi awan, akan tetapi ada sebuah fenomena hujan yang sangat membahayakan bagi manusia, hewan atau bahkan benda mati. Fenomena tersebut adalah hujan asam.
Artikel terkait : Siklus Hidrologi
Hujan asam merupakan sejenis hujan pada umumnya, akan tetapi memiliki tingkat keasaman yang berbeda jika dibandingkan dengan hujan pada umumnya. Hujan yang terjadi di Indonesia pada umumnya memiliki pH normal sekitar 6, sedangkan pada hujan asam tingkat pHnya adalah dibawah 5,6. Proses terjadinya hujan asam sebenarnya sama seperti proses terjadinya hujan pada umumnya, hanya saja pada hujan asam ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya. Berikut akan dijelaskan proses terjadinya hujan asam.
1. Penguapan
Di bumi ini setidaknya banyak aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang dapat memicu timbulnya berbagai macam gas yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Contoh gas gas tersebut adalah karbon dioksida, karbon monoksida, sulfur dioksida dan hidrogen sulfur. Gas gas tersebut biasanya berasal dari kendaraan bermotor, uap pabrik, pembakaran dan lain sebagainya.
Artikel terkait : Dampak Pencemaran Udara
Selain itu, bumi kita ini juga didominasi oleh perairan. Sehingga ketika siang hari, pada saat matahari bersinar dengan terangnya, air air tersebut akan mengalami penguapan menuju ke lapisan bumi. Menguapnya air dari laut ataupun dari sungai dan juga berkumpulnya gas gas tersebut di udara merupakan proses awal terjadinya hujan asam. ( baca : Biota Laut )
2. Penyatuan
Setelah uap air dan gas gas tersebut mengalami penguapan menuju lapisan bumi, maka kedua materi tersebut akan saling bertemu satu sama lain. Pertemuan antara karbon dioksida & karbon monoksida dengan uap air, kemudian hidrogen sulfur dan sulfur oksida juga bertemu dengan uap air. Pertemuan antara kedua senyawa inilah yang menyebabkan terjadinya hujan asam di bumi ini.
Artikel terkait : Fungsi Fotosintesis – Proses Fotosintesis pada Tumbuhan
Dimana pada saat pertemuan antara karbon dioksida dan karbon monoksida dengan uap air, disini menghasilkan asam lemah. Sedangkan pertemuan hidrogen sulfur dan sulfur oksida juga bertemu dengan uap air ini menghasilkan asam kuat. Kedua asam tersebut inilah yang memicu dapat terjadi hujan asam.
3. Proses Akhir
Masing masing senyawa yang telah saling bercampur tersebut nantinya akan terbawa oleh angin dan menuju tempat yang lebih tinggi dari sebelumnya. Ketika sudah mencapai pada ketinggian tertentu, campuran antara gas dan air tersebut pada akhirnya akan mengalami titik jenuh. Titik jenuh inilah yang kemudian akan mulai menjatuhkan titik titik air, dimana titik titik air tersebut sudah mengandung asam. Titik titik air yang jatuh inilah yang disebut sebagai hujan asam.
Yang perlu diingat disini adalah bahwa hujan asam pertama kali dikemukakan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1852 setelah melakukan penelitian yang cukup lama. Setelah penelitian pertama tersebut, beberapa peneliti kemudian aktif untuk meneliti lebih lanjut mengenai hujan asam yang terjadi. Dan pada tahun 1990 banyak orang kemudian menjadi peduli akan hujan asam yang menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan.
Artikel terkait : Perubahan Lingkungan – Macam Macam Pencemaran Lingkungan
Dampak Negatif Hujan Asam
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa hujan asam ini mengandung banyak senyawa kimia yang dapat merusak lingkungan atau bahkan mahkluk hidup. Adapun dampak yang ditimbulkan dari hujan asam adalah:
1. Ekosistem Laut Terganggu
Hujan yang turun ke bumi nantinya akan bermuara ke laut. Jika hujan tersebut mengandung asam yang tinggi maka akan menyebabkan ekosistem dalam laut mengalami gangguan. Gangguan yang dimaksud disini adalah gangguan pada populasi ikan, dimana beberapa ikan tidak dapat beradaptasi pada pH air yang berganti. Tidak hanya ikan saja yang mengalami gangguan, akan tetapi beberapa binatang laut lainnya juga akan mendapatkan efek dari hujan asam. Beberapa dari hewan laut yang tidak dapat beradaptasi dengan cepat akan mengalami kematian. Selain itu, rantai makanan di laut juga akan mengalami gangguan.
Artikel terkait : Pelestarian Ekosistem – Cara Budidaya Terumbu Karang
2. Pertumbuhan Akar Terhambat
Hujan asam yang terserap oleh tanah akan memberikan dampak pada tanaman yang tumbuh, dimana akar pada tanaman akan menjadi sulit berkembang dan daya cengkeram pada tanah menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan tanaman menjadi mengalami gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya, selain itu akar yang tidak kuat tersebut membuat tumbuhan tersebut menjadi cepat roboh.
Artikel terkait : Jenis Jenis Akar Tumbuhan
3. Erosi dan Menurunnya Kesuburan Tanah
Hujan asam juga memberikan dampak pada tanah, salah satunya adalah dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah. Normalnya, tanah akan mengandung beberapa mineral dan senyawa kimia yang bermanfaat bagi tumbuhan, akan tetapi setelah terjadi hujan asam, maka mineral dan senyawa kimia tersebut akan hilang.
Reaksi kimia yang bercampur dengan senyawa kimia pada tanah dapat menyebabkan terjadinya erosi. Selain itu, tingkat kesuburan tanah juga akan berkurang, hal ini menyebabkan tanah menjadi tandus dan banyak tumbuhan yang menjadi layu. Tidak hanya itu saja, mikroorganisme dalam tanah akan menjadi cepat mati karena mereka tidak dapat beradaptasi dengan cepat dan tidak tahan dengan kandungan asam yang tinggi.
Artikel terkait : Cara Hewan Beradaptasi dengan Lingkungannya
4. Kesehatan Terganggu
Hujan asam yang mengandung banyak senyawa kimia juga menimbulkan dampak pada manusia. Beberapa gangguan yang dialami diantaranya adalah pada sistem pernapasan pada manusia, dimana bau yang terhirup akan mengganggu paru paru kita, selain itu bagi mereka penderita asma juga akan menjadi tidak nyaman. Selain memberikan dampak pada sistem pernafasan, hujan asam juga memberikan dampak pada kulit kita. Apabila hujan asam tersebut secara langsung terkena kulit, maka kulit akan mengalami iritasi bahkan menimbulkan penyakit kulit lainnya. Kesehatan yang sudah terganggu, apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan kematian mendadak.
Artikel terkait : Jenis Jenis Penyakit Kulit
5. Besi Korosif
Senyawa kimia yang kuat pada hujan asam juga memberikan dampak pada berbagai jenis logam besi. Apabila besi tersebut terkena langsung, maka dalam hitungan jam besi tersebut akan menjadi berkarat. Hal ini sangat sulit dicegah, mengingat kita tidak akan tau kapan hujan asam tersebut terjadi.
Artikel terkait : Bahaya Logam Berat bagi Lingkungan
Upaya Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya hujan asam kita dapat melakukan cara cara sebagai berikut:
- Pemilihan Bahan Bakar – Untuk mengurangi produksi gas yang dapat menyebabkan hujan asam, setidaknya saat ini harus selektif dalam memilih bahan bakar. Sangat disarankan untuk menggunakan bahan bakar yang mengandung rendah belerang atau dengan menggunakan bahan bakar alternatif seperti etanol dan hidrogen.
- Menerapkan 3R – 3R adalah resue, recycle dan reduce. Prinsip ini setidaknya dapat mengurangi produksi suatu barang dengan cara mendaur ulang barang tersebut. ( baca : Dampak Sampah Plastik )
- Reboisasi – Setidaknya lakukan reboisasi hutan secara berkala agar udara bersih menjadi lebih banyak dan untuk mencegah udara kotor naik ke lapisan bumi sehingga menyebabkan hujan asam.
- Penambahan Zat Kapur – Agar tanah tetap kaya dengan senyawa kapur dan mencegah hal hal yang tidak diinginkan seperti tanaman mudah layu, maka alangkah lebih baik mengambil langkah pertama dengan menambahkan zat kapur di tanah ataupun danau.
Itulah penjabaran dari proses terjadinya hujan asam beserta dampak negatif beserta upaya pencegahannya agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Semoga bermanfaat!