Empedu adalah cairan berwarna hijau kekuningan yang dibuat dan disekresikan oleh organ hati dan disalurkan kedalam usus dua belas jari. Sebelum membahas lebih jauh tentang fungsi empedu, mari kita mengenal karakteristik empedu terlebih dahulu.
Karakteristik Empedu
Karakteristik empedu adalah sebagai berikut:
- kompenen pembentuk empedu – komponen pembentuk empedu terdiri dari kolesterol, asam empedu (atau disebut dengan garam empedu), bilirubin, serta air, garam (kalium dan narium), dan ion logam dalam jumlah sedikit.
- organ pembentuk – empedu dibuat dan disekresi oleh organ hati. jumlah empedu yang disekresi oleh orang dewasa berkisar antara 400-800 ml dalam sehari.
- penyimpanan– pada manusia, empedu yang disekresikan oleh hati disalurkan melalui saluran hepatis, untuk kemudian disimpan dalam organ kecil yang disebut kantong empedu (gall bladder). Kantong empedu berbentuk seperti kantung kecil dengan panjang sekitar 8 cm dan diameter 4 cm pada orang dewasa. fungsi kantong empedu adalah menyimpan dan mengabsorbsi air dan elektrolit dari empedu. Letak kantong empedu tepat berada dibawah lobus kanan hati.
- Konsentrasi – empedu yang disimpan dalam kantong empedu konsentrasinya berbeda dengan konsentrasi empedu hasil sekresi hati. Kandungan asam empedu dari hati sekitar 10-20 mmol/L sedagkan kandungan asam empedu pada kantong empedu sekitar 50-200 mmol/L Perbedaan konsentrasi empedu ini disebabkan adanya absorbsi air dan elektrolit yang terjadi didalam kantong empedu.
- pH – empedu hasil sekresi hati memiliki sifat basa dengan pH sekitar 7,5 sampai 8,05. sedangkan saat disimpan dalam kantong empedu terjadi penurunan pH pada empedu menjadi 6,8 sampai 7,65.
Empedu memiliki peranan penting dalam sistem pencernaan dan sistem ekskresi manusia. Secara umum ada dua fungsi penting empedu dalam tubuh manusia yaitu membantu penyerapan lemak serta vitamin larut lemak ke dalam tubuh dan membantu kerja hati dalam sistem ekskresi zat sisa keluar tubuh. Fungsi empedu diantaranya dijelaskan sebagai berikut:
1. membantu kerja dan fungsi enzim pencernaan
Fungsi empedu dalam pencernaan salah satunya adalah membantu fungsi enzim pencernaan dengan bantuan fungsi pankreas. Enzim pencernaan yang berperan di usus halus dapat bekerja optimal dalam kondisi basa sedangkan zat makanan yang masuk ke usus memiliki sifat asam. sifat asam ini diperoleh dari pencampuran HCl, sekresi dari bagian lambung yang berfungsi untuk mencerna makanan. Disinilah fungsi empedu diperlukan oleh tubuh. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, salah satu karakteristik dari empedu adalah memiliki sifat basa (pH antara 7,5-8,05). Sifat asam pada usus halus memicu pengeluaran hormon sekretin dari kelenjar pankreas.
Hormon sekretin merangsang empedu untuk mengabsorbsi air dan Na-bikarbonat. Akibatnya kosentrasi empedu menurun (lebih encer) namun pH empedu meningkat dibandingkan saat masih berada dalam kantong empedu. Dengan pH yang dimilikinya, empedu membantu optimalisasi kerja dan fungsi enzim pencernaan dengan cara menetralisir sifat asam dan menciptakan kondisi basa yang membuat kerja enzim pencernaan lebih optimal. Semakin asam sifat makanan yang masuk kedalam usus maka makin banyak pula empedu yang disekresikan.
2. Empedu berperan sebagai pengemulsi lemak
Tubuh manusia terdiri dari 70% air Air dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pelarut zat-zat makanan agar mudah diserap oleh tubuh. Lalu bagaimana dengan lemak? Bukan rahasia lagi apabila lemak dan air sulit untuk dicampurkan. Campuran lemak dan air dapat stabil dengan bantuan agen pengemulsi. Sifat yang dimiliki agen pengemulsi adalah memiliki dua gugus yaitu gugus polar dan nonpolar.
Sifat semacam ini dimiliki oleh asam empedu. Asam empedu memiliki permukaan dengan ikatan peptida polar sehingga terjadi tarik menarik dengan molekul air (hidrofilik) sedangkan permukaan yang lain cenderung hidrofobik. Permukaan hidrofobik berikatan dengan lemak membentuk suatu struktur disebut misel.
3. Membantu fungsi enzim lipase
Enzim lipase memiliki fungsi dalam merombak lemak menjadi dua molekul asam lemak dan gliserol. Partikel lemak cenderung mengumpul satu sama lain membentuk partikel yang lebih besar. Hal ini mengakibatkan kerja enzim lipase melambat. Empedu membantu kerja enzim lipase dengan membentuk misel-misel. Misel yang terbentuk bermuatan negatif sehingga terjadi tolak menolak antara masing masing misel. Akibatnya luas permukaan partikel semakin besar dan enzim lipase lebih cepat merombak lemak.
4. Membantu penyerapan lemak
Telah dibahas sebelumnya bahwa partikel lemak cenderung mengumpul dan membentuk partikel yang lebih besar. Hal ini tentu saja membuat lemak sulit terserap vili yang merupakan bagian usus halus. Pembentukan misel oleh empedu sangat vital peranannya dalam penyerapan lemak. Peran empedu yaitu (1) menjaga lemak tetap stabil dengan membentuk misel, (2) Mempercepat perombakan lemak dengan cara meningkatkan luas permukaan lemak, (3) membawa asam lemak dan gliserol dalam misel sampai sel epitel usus untuk kemudian diabsorbsi.
5. Empedu sebagai bakterisida
Bayangkan berapa banyak mikroba yang masuk bersama dengan makanan. dalam sekali makan, mikroba yang masuk kedalam tubuh lewat makanan jumlahnya tidak terhitung. Mengapa kita tidak sakit setiap kali makan? Disinilah peran sistem imun tubuh berperan. Selain sistem imun, sistem pencernaan memiliki mekanisme pertahanan sendiri seperti empedu. Empedu menciptakan kondisi basa yang dapat mematikan atau menghambat mikroba yang masuk kedalam tubuh.
6. Sarana hati dalam membuang zat sisa
Sistem-sistem dalam tubuh manusia selalu bekerja meskipun tubuh beristirahat. dalam sistem sirkulasi manusia misalnya, fungsi sel darah merah sebagai salah satu alat peredaran darah manusia tidak pernah berhenti. Masa hidup sel darah merah sekitar 120 hari.
Selanjutnya sel darah merah yang mati dibawa oleh sel fagosit ke hati untuk dirombak. Hemoglobin, penyusun terbesar sel darah merah, dirombak menjadi heme dan rantai globin. fungsi hemoglobin adalah mengikat oksigen dengan membentuk oksihemoglobin. Rantai globin masih dibutuhkan sedangkan heme tidak digunakan dan harus dibuang melalui empedu. heme ini diubah menjadi bilirubin melalui beberapa tahapan dan dibuang melalui feses atau urin.
Penyakit yang Mempengaruhi Sekresi Empedu
Empedu memegang peranan penting dalam pencernaan lemak sehingga keberadaannya sangat vital didalam tubuh (baca juga : fungsi lemak). Apabila sekresi empedu terganggu saat pencernaan lemak terjadi, maka lemak tidak dapat dicerna dan dibuang keluar tubuh.
Penyakit yang dapat terjadi pada organ hati dan kantong empedu antara lain:
- batu empedu – suatu keadaan dimana terbentuk timbunan kristal pada kantong empedu dan saluran empedu. Batu empedu yang ditemukan pada kantong empedu disebut kolelitiasis sedangkan yang ada pada saluran empedu disebut koledokolitiasis. Penyakit ini disebabkan oleh pengristalan kolesterol atau garam akibat konsentrasi empedu yang terlalu tinggi.
- sirosis billier primer – peradangan saluran empedu yang terletak di hati. Peradangan ini menghalangi aliran empedu sehingga terjadi peradangan diseluruh bagian hati.
- Sakit kuning (jaundice) – penderita penyakit ini akan mengalami bintik-bintik kuning, penguningan warna mata, dan feses berwarna pucat.