Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dan melakukan banyak fungsi hati yang penting untuk menjaga tubuh agar bebas dari toksin dan zat-zat berbahaya. Berat dari hati seorang manusia dewasa sekitar 3 pound atau 1,3 kg. Letaknya adalah di bagian atas-kiri rongga perut di bawah diatas diafragma mengarah ke bagian kanan perut.
Dalam sistem eksresi pada manusia, hati juga memiliki cara kerja sendiri dalam membantu proses pertumbuhan manusia di dalam organ tubuh. Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja hati pada sistem ekskresi manusia :
1. Pencernaan
Hati menjalankan fungsi yang aktif dalam proses pencernaan melalui produksi empedu. Empedu adalah campuran dari air, garam empedu, kolesterol, dan pigmen bilirubin. Hepatocytes dalam hati memproduksi empedu, yang mana ketika melalui saluran empedu maka akan disimpan dalam gallbladder. Jika makanan yang mengandung lemak mencapai duodenum, sel duodenum mengeluarkan hormon yang disebut cholecystokinin untuk menstimulasi gallbladder unuk mengeluarkan empedu. Empedu melewati saluran empedu dan dikeluarkan menuju duodenum dimana lemak dengan massa yang besar diemulsi. Emulsifikasi oleh empedu membentuk segumpal lemak menjadi ukuran yang lebih kecil dan dengan begitu akan lebih mudah dicerna oleh tubuh. (baca : fungsi hati manusia)
Peran bilirubin dalam empedu adalah produk dari pencernaan hati atas sel darah merah yang terpakai. Sel kupffer dalam hati menangkap dan menghancurkan sel darah merah yang tidak lagi dibutuhkan ke hepatocytes. Hepatocytes kemudian melakukan metabolisme hemoglobin, pigmen sel darah merah yang membawa oksigen ke komponen heme dan globin.
Protein globin terpakai sebagai sumber energi untuk tubuh. Kelompok heme yang berisi materi yang lebih keras tidak bisa dipakai lagi oleh tubuh dan diubah menjadi pigmen bilirubin kemudian ditambahkan ke empedu untuk diekskresi dari tubuh. Bilirubin tersebut memberikan warna hijau pada empedu. Kemudian, bakteri dalam usus mengubah bilirubin ke sebuah pigmen coklat yang disebut stercobilin yang memberikan warna untuk feses.
2. Metabolisme
Hepatocytes dalam hati diberi tugas yang berkaitan dengan metabolism yang mendukung kerja sel dalam tubuh. Karena semua darah yang mengalir meninggalkan sistem pencernaan melewati portal urat darah hepatic, maka hati bertanggungjawab untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein menjadi material yang berguna secara biologis.
Sistem pencernaan menghancurkan karbohidrat menjadi monosakarida glukosa, yang mana digunakan oleh sel sebagai sumber energi utama. Darah yang masuk ke hati melalui portal urat darah hepatic adalah darah yang kaya akan glukosa dari makanan yang dicerna. Hepatocytes menyerap banyak glukosa tersebut dan menyimpannya sebagai makromolekul glikogen dan polisakarida yang membuat hepatocytes bisa menyimpan glukosa dalam jumlah banyak dan secara cepat mengeluarkan glukosa diantara waktu makan. Penyerapan dan pengeluaran glukosa oleh hepatocytes membantu dalam homeostasis dan menjaga bagian tubuh lainnya dari material berbahaya.
3. Detoksifikasi ( Pengeluaran Racun )
Ketika darah yang berasal dari organ pencernaan melewati portal sirkulasi hepatic, hepatocytes dalam hati mengamati isi darah tersebut dan membuang material yang berpotensi memiliki racun sebelum mencapai seluruh tubuh. Enzim dalam hepatocytes melakukan metabolisme pada racun seperti alkohol dan narkoba agar tidak lagi menjadi zat dengan racun aktif.
Dan supaya level hormone tetap terjaga dalam batasan homeostatic, hati juga memetabolisme dan menghilangkan sirkulasi hormone yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar tubuh. (baca : fungsi enzim amilase)
4. Penyimpanan
Hati menjadi tempat penyimpanan banyak nutrisi, vitamin, dan mineral yang diperoleh dari darah. Glukosa dikirim ke hepatocytes di bawah pengaruh hormon insulin dan disimpan sebagai polisakarida glikogen. Hepatocytes juga menyerap dan menyimpan asam lemak dari triglycerides yang telah dicerna.
Penyimpanan nutrisi-nutrisi tersebut membuat hati bisa memelihara homeostasis dalam glukosa darah. Hati kita juga menyimpan vitamin dan mineral seperti vitamin A, D, E, K, dan B12. Dan mineral besi dan tembaga dengan tujuan untuk memastikan adanya persediaan secara konstan untuk seluruh jaringan tubuh.
5. Produksi atau Penghasil
Hati bertanggungjawab atas produksi beberapa komponen protein yang penting dalam plasma darah seperti protombin, fibrinogen, dan albumin. Protombin dan fibrinogen ada dalam pembekuan darah. Sedangkan albumin merupakan protein yang memelihara lingkungan isotonic darah sehingga sel dalam tubuh tidak mengumpulkan ataupun kehilangan air dalam cairan tubuh. (baca : fungsi fibrinogen)
6. Imunitas
Hati berfungsi sebagai organ dalam sistem imun atau kekebalan tubuh. Hal itu terjadi melalui fungsi sel kupffer. Sel kupffer merupakan jenis campuran makropage yang membentuk bagian mononuclear phagocyte system bersamaan dengan macrophage dalam limpa dan urat limpa.
Sel kupffer melakukan peran penting dengan mendeteksi dan mencerna bakteri, jamur, parasit, sel darah yang sudah terpakai, serta sisa-sisa sel. Jumlah darah yang melalui sistem portal hepatic dengan volume yang besar membuat sel kupffer bisa membersihkan darah dalam ukuran besar dengan sangat cepat.
Anatomi Hati
Secara umum, hati adalah organ berbentuk segitiga yang letaknya memanjang di bawah rongga dada. Sebagian besar massa hati terletak di bagian kanan tubuh di bagian yang menurun ke bagian kanan ginjal.
Hati terbuat dari jaringan urat-urat daging yang tipis dan lunak berwarna kemerah-merahan dan sedikit kecoklatan yang dilapisi oleh pelapis untuk jaringan. Lapisan tersebut selanjutnya ditutupi dan diperkuat oleh selaput perut dalam rongga perut, yang mana menjaga hati dan menahannya di tepat di daerah abdomen.
Selaput perut menghubungkan hati di 4 lokasi yaitu sendi koroner, bagian kiri dan kanan sendi segitiga, dan sendi falciform ( berbentuk seperti sabit ).
Bagian-bagian Hati
Hubungan tersebut bukan ikatan yang tepat dalam pengertian secara anatomi. Daripada itu, mereka adalah membrane peritoneal yang menyangga hati.
Ligamen koroner yang luas menyambungkan hati ke diafragma.
- Terletak di pinggir bagian kanan dan kiri lobus, secara berturut-turut bagian kiri dan kanan ligamen segitika menyambungkan bagian ujung hati ke diafrakma
- Ligamen falciform bergerak di bawah diafragma melintasi tepi depan hati ke garis bawah dalam hati. Dari bagian bawah dan ujung hati, ligament falciform membentuk ligament yang berentetan ( ligamentum teres ) dan menyambungkan hati dengan umbilicus. Ligament yang berentetan tersebut adalah sisa dari urat tali pusat yang membawa darah ke tubuh perkembangan janin.
Hati terdiri atas 4 lobus : kiri dan kanan sebagai lobus besar yang utama dan lobus caudate dan quadrate yang lebih kecil.
- Lobus kiri dan kanan adalah lobus terbesar yang dipisahkan oleh ligament falciform. Lobus kanan kurang lebih 5 hingga 6 kali lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri yang meruncing.
- Lobus caudate yang kecil berbentuk memanjang dari sisi belakang ke lobus kanan dan membungkus bagian bawah vena cava.
Lobus quadrate yang kecil terletak di bagian bawah lobus caudate dan memanjang dari sisi belakang lobus kanan dan membungkus gallbladder.
Berikut adalah penjelasan mengenai saluran pada hati :
a. Bile Ducts ( Saluran Empedu )
Pembuluh yang membawa empedu melalui hati dan gallbladder disebut saluran empedu dan membentuk struktur bercabang yang disebut biliary tree. Empedu dibuat oleh sel saluran hati ke sebuah kanal yang sangat kecil dsebut canaliculi. Canaliculi yang tak terhitung saling terhubung dan membentuk banyak saluran empedu yang berukuran lebih besar yang ada di seluruh bagian hati.
Saluran empedu tersebut selanjutnya membentuk saluran hepatic yang lebih besar yang membawa empedu dari kiri dan kanan lobus hati. Kedua saluran hepatic tersebut membentuk sebuah saluran hepatic yang mengalirkan empedu menjauh dari hati. Saluran hepatic tersebut akhirnya bergabung dengan aluran cystic yang berasal dari gallbladder untuk membentuk common bile duct, membawa empedu ke duodenum pada usus kecil. Hampir seluruh empedu yang dihasilkan oleh hati didorong kembali dengan peristalsis menuju gallbladder untuk disimpan hingga dibutuhkan dalam sistem pencernaan.
b. Blood Vessels ( Pembuluh Darah )
Persediaan darah dalam hati adalah yang paling berbeda dibandingkan dengan organ tubuh yang lain karena memiliki sebuah sistem portal urat darah hepatic. Darah melalui limpa, perut, pancreas, gallbladder, dan usus melalui kapiler-kapiler dalam organ-organ tersebut yang membentuk sebuah aliran portal hepatic.
Portal tersebut kemudian mengirimkan darah ke jaringan hati dimana bagian-bagian darah terbagi dalam pembuluh yang lebih kecil dan diproses sebelum dialirkan ke seluruh bagian tubuh.
Darah meninggalkan jaringan hati kemudian menuju urat hepatic yang menuju vena cava dan kembali ke hati. Hati juga memiliki sistem pembuluh nadinya sendiri yang menyediakan darah beroksigen ke jaringannya sendiri seperti organ-organ yang lain.
c. Lobula
Struktur dalam dari hati terbuat oleh kurang lebih 100.000 satuan fungsi segi enam yang disebut lobula. Tiap-tiap lobula terdiri atas sebuah urat pusat yang dikelilingi oleh 6 portal urat darah dan 6 pembuluh nadi hepatic.
Pembuluh darah tersebut terhubung oleh banyak pembuluh yang berbentuk seperti kapiler dan disebut sinusoid. Sinusoid tersebut memperluas portal urat darah dan pembuluh nadi menuju ke urat darah pusat dengan bentuk seperti ruji dalam roda.
Setiap sinusoid yang melewati hati berisi 2 jenis sel utama : Kupffer dan hepatocytes.
- Kupffer cells – adalah jenis macrophage yang berfungsi untuk mendeteksi dan menghancurkan sel darah merah tua yang sudah terpakai namun melewati sinusoid.
- Hepatocytes – adalah sebuah sel yang disebut cuboidal epithelial yang menjadi saluran dalam sinusoid dan memperbaiki hampir seluruh sel dalam hati. Hepatocytes tersebut melakukan hampir semua fungsi hati seperti metabolism, penyimpanan, pencernaan, dan produksi empedu.
Jenis Penyakit dan Cara Menghindari Penyakit pada Hati
Penyakit pada hati merupakan gangguan yang terjadi pada organ tubuh manusia yang disebabkan oleh ulah manusia sendiri yang tanpa disadari merusak organ tubuhnya sendiri termasuk pada organ hati. Banyak penyakit yang terdapat pada hati serta cara untuk menghindari penyakit pada hati.
Berikut adalah penjelasan mengenai penyakit dan cara menghindari penyakit pada hati :
1. Penyakit hati
Setelah mengetahui bagian-bagian, cara kerja hati pada sistem ekskresi manusia. Sebagai organ yang vital, Anda telah mengetahui penjelasan fungsi hati sehingga dapat diambil beberapa kesimpulan untuk membantu Anda menjaga kesehatan hati.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai penyakit pada hati :
- Hepatitis – Hepatitis terbagi atas hepatitis A dan B. Hepatitis terjadi karena virus dan virus hepatitis B lebih berbahaya dari virus hepatitis A.
- Hemokromatosis – Penyakit ini dapat terjadi karena thalassemia, gangguan karena alkohol, maupun sideroblastic anemia. Hemokromatosis menyebabkan zat besi dalam tubuh menjadi berlebih.
- Sirosis Hati – Penyakit ini adalah penyakit yang sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Sirosis menimbulkan luka berupa guratan pada hati dan menyebabkan hati menjadi tidak berfungsi lagi. Ketika hati tidak berfungsi tentunya hal itu akan mengganggu fungsi-fungsi tubuh yang lain yang berkenaan dengan fungsi hati itu sendiri.
- Kanker Hati – Sama seperti kanker yang lain, ada beberapa yang berbahaya dan tidak terlalu berbahaya. Yang paling berbahaya adalah hepatocellular carcinoma.
- Kuning – Penyakit ini terjadi karena saluran empedu yang tersumbat sehingga cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus 12 jari. Ketika cairan empedu tidak mengalir, maka cairan tersebut akan dibawa dalam darah dan diedarkan ke seluruh tubuh sehingga tubuh akan berubah warna menjadi kekuningan.
2. Cara untuk menghindari Penyakit pada Hati
Untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari segala penyakit yang berhubungan dengan hari, kita harus memiliki banyak cara untuk menghindari penyakit pada hati yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar hati kita terjaga dari penyakit yang akan menganggu ke organ yang lainnya juga.
Berikut adalah cara untuk menghindari penyakit pada hati :
1. Hindari alkohol – Jika Anda gemar mengkonsumsi alkohol, ada baiknya untuk mulai mengurangi hal tersebut. Alkohol mengandung substansi yang berbahaya bagi tubuh, dengan memberikan asupan alkohol dalam jumlah besar ke dalam tubuh, itu artinya hati harus bekerja ekstra untuk memproses seluruh racun agar tidak disebarkan ke seluruh tubuh. Bukan hanya alkohol, hal ini juga berlaku untuk obat-obatan baik itu untuk penyakit maupun obat-obatan terlarang.
2. Konsumsi makanan rendah lemak – Seperti yang telah Anda ketahui bahwa hati juga menjalankan fungsi untuk meminimalisir lemak yang masuk ke dalam tubuh. Mulai dengan kurangi makanan dengan lemak tinggi untuk meringankan kerja hati Anda.
3. Melindungi diri dari sumber virus – Virus dapat ditularkan ke dalam tubuh melalui banyak hal. Maka dari itu hindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril, jarum tato, melakukan hubungan seksual secara aman, serta menjaga kebersihan diri.
4. Medical check-up – Lakukan cek kesehatan secara berkala. Dengan begitu Anda bisa memantau kondisi tubuh Anda. Dan jika Anda terlanjur mengidap penyakit tertentu, cara ini membantu Anda untuk mengetahui adanya deteksi penyakit tersebut lebih cepat sebelum terlambat.
Baca juga artikel biologi lainnya :
- bagian bagian telinga
- fungsi paru paru
- fungsi daun telinga
- fungsi saraf simpatik dan parasimpatik
- fungsi kelenjar prostat dan cowper
- macam macam lapisan kulit
- akson
- fungsi otak
- fungsi hormon LH dan FSH pada wanita
- fungsi alveolus
- folikel rambut
- proses reproduksi manusia
- fungsi lidah manusia
- bagian bagian ginjal
- bagian bagian otak