Saat kita melihat bayi yang baru lahir , kita lihat bahwa tulangnya masih sangat lunak yang tidak memungkinkan untuk berdiri,duduk maupun menopang badannya sendiri tetapi lama kelamaan semakin bertambahnya usia bayi maka bayi tersebut bisa melakukan segala hal. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
baca juga :
Hal ini terjadi karena adanya proses osifikasi ( pembentukan tulang ). Sebelum membahas tentang osifikasi,perlu diketahui juga pada saat masih bayi manusia mempunya 270 tulang yang menyusun rangka manusia tetapi setelah tumbuh & berkembang menjadi dewasa tulang yang menyusun rangka manusia menjadi 206 tulang.
Walaupun tulang bayi lebih banyak tetapi tetap saja seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa bayi tidak bisa menopang badannya sendiri dengan sempurna untuk itu disini akan dijelaskan mengenai proses pembentukan tulang ( osifikasi ) sehingga dapat membuat kita yang membacanya menjadi lebih paham.
1. Pembentukan di dalam Rahim
Pada tulang bayi , proses pembentukan tulang ini sangat dibutuhkan sekali untuk proses bertumbuhnya sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.Tulang pada manusia ini tumbuh ketika janin yang dikandungnya ini sudah berumur sekitar 6 hari sampai dengan 7 minggu . Dalam proses pertumbuhannya tulang ini secara terus menerus tumbuh membentuk tulang rawan (kartilago) yang terbentuk dari sel-sel mesenkim . Meskipun tulang yang terbentuk ini masih sangat rawan tetapi tulang ini akan mengeras sebagaimana mestinya. Di dalam pembentukannya tulang ini dipengaruhi oleh kalsium dan juga hormone plasenta.(baca juga: Peran Bakteri yang Menguntungkan)
2. Pembentukan Tulang Pada Bayi
Setelah proses melahirkan , maka tulang bayi ini akan mengeras yang dalam pembentukannya akan banyak sekali dipengaruhi oleh kalsium dan juga beberapa hormone pertumbuhan. Hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tuang tersebut yaitu :
- Osteoblast
Berfungsi untuk memicu pertumbuhan pada tulang sedangkan untuk osteoklas sendiri merupakan kebalikan dari fungsi osteoblast yaitu untuk menghambat proses pertumbuhan. Hal ini ditujukan untuk menjaga keseimbangan dari pertumbuhan. Untuk pertumbuhan yang dipicu oleh osteoblast contohnya adaah jari, tinggi badan dan yang lainnya yang mana yang biasa tumbuhnya tulang pada orang orang dewasa.(baca juga : Rantai Makanan Di Sawah)
- Osteoklas
Menghambat proses pertumbuhan maksudnya menghambat disini yaitu mampu mengubah kalsium fosfat yang tidak larut dalam darah menjadi garam kalsium yang larut,untuk tulang tulang yang rawan ( kartilago ) seperti telinga dan yang lainnya.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Tulang
Pada awal adanya janin,semua tulang terbentuk dari tulang rawan yang mana tulang ini relative mudah sekali untuk berubah secara bertahap dapat berubah menjadi keras karena proses pembentuakn tulang ( osifikasi ) ini.pada proses pembentukan tulang ini dibagi menjadi 2 peristiwa yang penting yaitu penyerapan massa tulang yang sudah tua (absorpsi ) dan juga pembentukan tulang yang baru (osifikasi ).
Di dalam proses pembentukan tulang (osifikasi ) yang terjadi pada tulang rawan yang berasal dari jaringan mesenkim (jaringan embrional) ini kemudian akan di gantikan dengan deposit mineral. Pertumbuhan tulang tulang yang berawal dari tulang ini akan terus meningkat panjang seperti pada lengan,tangan maupun kaki akan tumbuh memanjang terus sepanjang hidup didunia. Untuk tulang itu sendiri pertumbuhan akan berhenti pada usia menginjak 20 tahun . Sesudah pembentukan kartilago , rongga yang ada di dalamnya akan terisi oleh osteoblast (sel pemicu pertumbuhan tulang).(baca juga : Proses Pembentukan Urine )
Proses Pembentukan Tulang
Rangka manusia mulai ada ketika manusia masih dalam tahap perkembangbiakan embrio yaitu masih berupa tulang tulang rawan ( kartilago ). Pembentukan tulang rawan pada embrio ini di bentuk oleh sel sel mesenkim yang kemudian ketika sudah dibentuk maka akan di isi oleh osteoblast yang mana osteoblast ini fungsinya sebagai sebagai pengubah garam kalsium serta magnesium yang sifatnya larut dalam darah menjadi garam garam kalsium yang tidak larut,selain itu juga fungsi yang lainnya sebagai sel sel pembentuk tulang keras yang kemudian mengisi jaringan di sekelilingnya lalu membentuk osteosit ( sel sel tulang ).
Sel sel tulang ini dibentuk dari arah dalam ke luar ( konsentris) yang kemudian akan mengelilingi pembuluh darat serta serabut saraf sehingga membentuk system Havers. Sel sel tulang ( osteosit ) ini dikelilingi oleh senyawa protein pembentuk matriks tulang, matriks tulang ini akan mengeras karena adamya senyawa senyawa yang dapat membuatnya keras. Senyawa itu adalah garam kapur (CaCO3) dan garam fosfat (Ca3(PO4)2).
baca juga :
- Sistem Gerak Pada Manusia
- Sistem Peredaran Darah Manusia
- Fungsi Hati Dalam Tubuh Manusia
- Fungsi Hati Dalam Sistem Pencernaan
Di dalam tubuh kita terdapat sel sel yang dapat menyerap kembali tulang tulang yang hancur dan juga rusak kemudian dari tulang ini akan timbul rongga tulang yang di isi oleh sumsum tulang, sel sel tersebut dinamakan dengan sel osteoklas. Sedikit perbedaan antara osteoklas dan juga osteoblast, osteoklas akan terus membentuk rongga pada tulang sedangkan osteoblast akan membentuk osteosit yang muncul ke permukaan luar teapi dari keduanya memiliki tujuan yang sama untu membentuk tulang hanya saja dari kedua sel sel tersebut tulang akan bertambah besar dan berongga.
Proses pembentukan tulang (osifikasi ) ini di bagi menjadi 2 macam yaitu :
- osifikasi intramembranosa
- osifikasi intrakartilagenosa (endokondrial )
Proses ini dibagi menjadi 2 macam didasarkan kepada lokasi atau tempat terjadinya proses pembentukan tulang,berikut merupakan penjelasan dari keduanya :
1. Osifikasi Intermembran
Jenis osifikasi ini disebut sebagai osifikasi primer karena penulangan jenis ini hanya dapat terjadi sekali atau penulangan ini terjadi secara langsung,tempat terjad dari osifikasi ini adalah di jaringan ikat yang ada sejak tahap fetus. Pada proses ini umumnya terjadi pada pembentukan tulang pipih pada tengkorak manusia dan juga pada rahang, maksila serta pada tulang klavikula yang mana di bentuk bukan dari kartilago ( tulang rawan ) melainkan dari jaringan mesenkim yang mana merupakan bagian dari lapisan mesoderm yang dapat berkembang menjadi jaringan ikat serta darah . Dari jaringan mesenkim ini kemudian menuju ke jaringan tulang.(baca juga : Fungsi Sistem Dalam Ekskresi)
Ada beberapa langkah yang ada di proses osifikasi intermembran yaitu
- Perkembangan pusat pembentukan tulang.
Dari proses pembentukan tulang juga kita harus mengetahui mengenai perkembangan ttentang pembentukannya. Apakah terlalu lambat,terlalu cepat atau bahkan tidak berkembang.
- Kalsifikasi
Dari tulang yang sudah dibentuk ini kita harus bisa untuk mengklasifikasi apakah tulang ini masuk kepada tulang keras atau tulang rawan.(baca juga : Fungsi Asetilkolin)
- Pembentukan Trabecula
- Perkembangan periosteum
Jika semuanya sudah terpenuhi maka akan bisa melakukan proses pembentuka tulang yang secara lebih ringkas dijabarkan menjadi:
- Pada Proses osifikasi intermembran terdapat tulang spons yang mana tulang spons mulai berkembang di tempat-tempat di dalam membran yang disebut pusat osifikasi.
- Setelah tulang spons ini menuju kepada pusat osifikasi maka dilain sisi terdapat sumsum tulang merah yang terbentuk di dalam jaringan tulang spons, diikuti oleh pembentukan tulang padat di luarnya.
2. Osifikasi Intrakartilagenosa
Proses Osifikasi yang kedua adalah osifikasi intrakartilagenosa atau dengan kata lain disebut sebagai osifikasi endokondrial .Keduanya memiliki proses yang sama yaitu sebagai proses pembentukan tulang (osifikasi ) dari yang lunak atau tulang rawan (kartilago ) menjadi tulang keras. Pada proses ini seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan bahwa pada proses osifikasi intramembranosa tulang dibentuk oleh jaringan mesenkim sedangkan untuk proses ini jaringan mesenkim akan dideferensiasikan menjadi tulang rawan yang kemudian akan di rubah menjadi jaringan tulat.(baca juga : Pencernaan Kimiawi dan Mekanis )
Pada proses sebelumnya pula pembentukan tulang hanya terjadi pada tulang pipih saja tetapi untuk osifikasi jenis ini bertanggung jawab pada pembentukan tulang hampir seluruh tubuh manusia. Dalam aktivitasnya osteobas utuk osifikasi jenis ini sangat aktif sekali untuk membelah yang kemudian berada pada bagian tengah di tulang rawan. Sel sel dari osteoblast ini mengelilingi saluran havers (saluran yang berisi pembuluh daraah kapiler arteri,vena dan yang lainnya ) kemudian menempati jaringan pengikat yang letaknya ada pada sekelilingnya. Proses pengerasan tulang ini karena pembuluh darah yang mengelilingi sel osteoblast ini mengangkut zat fosfor serta kalsium untuk menuju kepasa matriks tulang.
Takaran dari kerasnya suatu tulang ini diperoleh dari sel sel penyusunnya apakah kompak atau tidak di saat proses penyusunannya begitu pula dengan tulang matriks jika tulang matriks ini berongga maka secara jelas akan membentuk tulang spons seperti tulang pipih sedangkan untuk tulang matriks yang pembentukannya padat dan juga rapih maka akan terbentuk tulang yang keras contohnya adalah tulang pipa.
Pada umur sekita 30 s/d 35 tahun disebut sebagai pembentukan tulang,pada usia ini pertumbuhan tulang akan terhenti apaila usia manusia diatas 35 tahun maka akan aanya remodeling yaitu pergantian tulang yang sudah tua dengan tulang yang paling muda.Untuk menjaga kesehatan atau pertumbuhan dari tulang sebelum masa pertumbuhannya habis maka perlu sekali untuk menjaga asupan kalsium sekitar 800 hingga 1200 mg per hari dengan tujuan untuk mencegah adanya masa penurunan tulang yang dapat berakibat pada menurunnya kepadatan tulang untuk itulah perlu adanya asupan kalsium secara berlebih.
baca juga :
Namun untuk mempertebal tulang tidak harus dengan kalsium melainkan dengan latihan beban setiap hari sehingga dapat mempertebal tulang kita serta tidak lupa untuk memperhatikan konsumsi makanan yaitu gizi yang seimbang, gizi ini sangat perlu sekali untuk diperhatikan karena dari yang kita makan akan adanya sari-sari makanan yang dapat kita serap apabila tubuh kita kekurangan hal tersebut maka akan berakibat juga pada tulang kita jangan sampai membuat tubuh kita berjalan tidak seimbang dimana tulang diserap untuk diganti lebih banyak dari tulang yang akan menggantikan sehingga terjadi penurunan masa tulang yang apabila berjalan terus menerus akan timbulnya osteoporosis.
Diatas adalah penjelasan mengenai pembentukan tulang pada manusia, jika semakin bertambahnya usia tulangnya akan semakin terlihat kaku,pertumbuhan tulang ini berawal dari masa embrio,janin,bayi,anak anak,remaja serta anak anak, tulang akan bertumbuh secara matang ketika manusia sudah menginjak usia 20 tahun. Untuk menjaga agar tulang bertumbuh dan berkembang secara baik maka perlu sekali untuk menjaga asupan kalsiumnya serta tidak lupa juga dengan asupan gizinya.