Bagian Bagian Tumbuhan Lumut Daun dan Fungsinya

Disekitar kita tentu pernah melihat batuan ataupun bangunan yang ditumbuhi oleh lumut lumut. Lumut sendiri merupakan salah satu tanaman yang dapat beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya secara cepat, baik didarat, di tempat yang lembab ataupun basah. Karena mudahnya lumut dalam beradaptasi dengan lingkungannya ini tidak heran jika lumut disebut sebagai tanaman amfibi atau amphibious plant yang hampir sama dengan katak. Tumbuhan lumut ini ternyata masuk pada kelompok Crytogamae yang artinya kelompok dari tumbuhan dengan alat perkawinan yang tersembunyi. ( baca : Metagenesis Tumbuhan Lumut )

Jika dilihat dari perkembangannya, bisa dibilang bahwa lumut ini perkembangannya lebih cepat dibandingkan alga. Hal ini dikarenakan sifat hidup dari tumbuhan lumut tersebut, yaitu sebagian dari mereka banyak hidup di daratan. Membahas tentang tumbuhan lumut, apakah kalian tahu bagian bagian tumbuhan lumut tersebut ? Lalu, apa saja macam dari tumbuhan lumut tersebut ? Berikut adalah pembahasan mengenai pertanyaan pertanyaan sebelumnya.

Gametofit

Secara umum, tanaman lumut memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil dengan tinggi antara 2-50 cm. Pada dasarnya, lumut memang tidak memiliki bagian umum seperti tanaman pada umumnya seperti akar atau rizoid, batang dan daun. Akan tetapi terdapat bagian bagian tumbuhan lumut yang menyerupai 3 struktur umum tersebut. Dimana ketiga struktur umum tersebut disebut sebagai gametotif. Susunan gametotif sendiri memiliki fungsi tugas untuk membentuk sel gamet yang nantinya akan digunakan untuk proses reproduksi. Berikut adalah masing masing penjelasan dari bagian gametotif yang terdiri atas akar, batang dan daun. ( baca : Bagian Bagian Tumbuhan )

  • Rizoid

Rizoid atau akar merupakan bagian tanaman yang sangat penting yang dimiliki oleh setiap tanaman. Begitu juga dengan tanaman lumut ini, mereka juga memiliki akar untuk menyerap air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Adapun fungsi dari rizoid selain untuk menyerap air dan mineral adalah untuk melekatkan tubuh lumut di suatu tempat tertentu. Pada umumnya akar pada lumut ini tersusun atas deretan sel yang cukup panjang, dimana beberapa diantaranya memiliki sekat akan tetapi tidak sempurna. Perlu diketahui bahwa akar yang terdapat pada tanaman lumut ini jenisnya adalah akar serabut sehingga sangat mudah untuk dihilangkan.

Artikel terkait : Bagian Bagian Akar – Jenis Jenis Akar Tumbuhan

  • Batang

Perlu diketahui bahwa batang serta daun yang terdapat pada lumut ini tidak memiliki jaringan xilem dan floem yang bertugas mengangkut serta menyebarkan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Hal ini mengakibatkan proses pengangkutan air dan mineralnya hanya menerapkan sistem difusi yang menyebabkan prosesnya menjadi lebih lambat jika dibandingkan tanaman yang sudah memiliki jaringan floem dan xilem.

Artikel terkait : Sistem Transportasi pada Tumbuhan

  • Daun

Sedangkan bagian yang menyerupai daunnya tersusun atas sel 1 lapis yang cukup tebal, akan tetapi pada ibu tulang daun tersusun atas lebih dari 1 sel lapis yang tebal. Adapun karakteristik dari sel penyusun tersebut diantaranya bentuknya kecil, memanjang, selnya cukup sempit atau tidak longgar serta terdapat kloroplas yang digunakan untuk proses fotosintesis pada tanaman yang bentuknya menyerupai jala.

Artikel terkait : Fungsi Daun pada Tumbuhan

Sporofit

Setiap makhluk hidup tentu tumbuh dan berkembang, begitu juga dengan tanaman lumut ini. Lumut yang tersusun dari struktur umum tersebut nantinya akan berkembang menjadi lumut dewasa, dimana pada lumut dewasa ini terdapat bagian yang disebut sebagai sporofit. Sporofit sendiri ternyata tersusun atas beberapa bagian seperti kaliptra, kolumela dan vaginula. Sama seperti halnya gametofit, sporofit ini bertujuan untuk menghasilkan spora yang digunakan pada proses reproduksi. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjabaran lebih detail mengenai susunan dari sporofit. ( baca : Cara Perkembangbiakan Tumbuhan )

Dimulai dari bagian yang paling ujung, yaitu kaliptra. Kaliptra merupakan bagian paling ujung yang bentuknya menyerupai corong yang bertugas untuk melindungi kotak spora atau sebagai tudung spora. Kaliptra sendiri asalnya dari dinding arkegonium yang posisinya diatas. Kemudian terdapat kolumela yang merupakan bagian yang berada dibawah kaliptra. Kolumela merupakan bagian sporofit yang berupa saluran atau jalan menuju kaliptra. Dimana kolumela ini merupakan suatu jaringan yang keberadaannya tidak terlalu dibutuhkan dalam proses pembentukan spora. ( baca : Proses Terjadinya Penyerbukan pada Bunga )

Bagian paling terakhir adalah vaginula. Vaginula merupakan bagian sporofit yang tersusun atas apofisis, seta atau tangkai dan arkegonium. Dimana masing masing susunan vaginula tersebut memiliki penjelasan tersendiri. Dimulai dari apofisis yang merupakan bagian dari ujung seta, akan tetapi cukup melebar serta merupakan struktur atau saluran peralihan antara kotak spora dengan seta. Kemudian seta yang merupakan tangkai kecil dari bagian sporofit yang digunakan sebagai saluran. Lalu yang terakhir adalah arkegonium yang merupakan dinding yang melapisi sporofit.

Artikel terkait : Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Macam Macam Lumut

Setiap tanaman dengan divisi atau suku yang berbeda tentu memiliki macam jenisnya masing masing. Sama halnya dengan tanaman lumut yang memiliki macam jenisnya. Adapun macam macam lumut jika dilihat dari bentuk sporofit dan gametofitnya terbagi atas 3 macam, yaitu lumut hati atau hepaticae, lumut tanduk atau anthocerotae dan lumut epifit. Berikut adalah penjabaran lebih jelasnya.

  • Lumut Hati

Lumut hati atau hepaticae merupakan jenis lumut dengan ukuran yang sangat kecil dan tingginya tidak melebihi 1,5 cm. Asal usul nama lumut hati dikarenakan bentuknya yang menyerupai lobus hati yang terdapat pada manusia. Adapun contoh dari lumut hati salah satunya adalah Marchantia polymorpha. Bagian tubuh lumut hati sama halnya dengan lumut daun yang memiliki struktur tubuh yang menyerupai daun, batang dan akar.

Pada dasarnya lumut jenis ini dapat ditemukan diwilayah hutan hujan tropis serta tempat yang memiliki tingkat kelembapan yang cukup tinggi diseluruh penjuru dunia, tidak terkecuali didaerah kutub. Beberapa tempat yang sering ditumbuhi oleh lumut hati diantaranya didaerah palung sungai, bebatuan dan dinding yang lembab. Perlu diketahui bahwa terdapat suatu pendapat yang menyatakan bahwa lumut hati merupakan wujud evolusi sebelum lumut daun. ( baca : Tumbuhan yang Hidup di Lingkungan Lembab )

Jika dilihat dari cara reproduksinya, lumut hati ini bereproduksi dengan 2 cara, yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi seksualnya adalah dengan cara menyatukan gamet betina dengan jantan, kemudian reproduksi aseksualnya adalah dengan berfragmentasi. Pada dasarnya hasil fragmentasi dari lumut hati ini nantinya akan menjadi lumut hati baru. Proses reproduksi dengan cara seksual memerlukan tempat yang lembab agar cepat bereproduksi dengan membutuhkan bantuan dari air dan juga sel sperma yang nantinya akan berjalan menuju arkegonium, dimana nantinya akan menghasilkan sporofit.

Artikel terkait : Jenis Jenis Tanaman Paku

  • Lumut Tanduk

Lumut tanduk dengan lumut hati ini memiliki satu kesamaan, yaitu pada gametofitnya. Akan tetapi, terdapat perbedaan yang mendasar, yaitu dilihat dari bentuk spofotifnya. Meskipun demikian, panjang tanduk sporofitnya cukup panjang, yaitu sekitar 1-12 cm. Lumut tanduk ini berbeda dengan lumut lain yang memiliki banyak spesies, mereka hanya memiliki kurang lebih 100 spesies yang tersebar diseluruh penjuru dunia. Adapun tempat hidupnya sama seperti kebanyakan lumut lain, yaitu ditempat yang lembab. Dan perlu diketahui bahwa lumut tanduk ini ternyata kerabat dari ganggang laut. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuannya yang dapat hidup diatas air. Adapun contohnya disini adalah Anthoceros sp. Artikel terkait : Jenis Jenis Alga – Ciri Ciri Alga

  • Lumut Epifit

Lumut epifit adalah jenis lumut yang biasa ditemukan di pepohonan. Sama halnya dengan lumut lainnya, lumut jenis ini hidup dengan cara menempel pada suatu pohon yang sudah terlihat lapuk karena kondisinya cukup lembab. Lumut jenis ini juga dapat ditemukan diwilayah hutan lumut yang mana sebagian besar wilayah hutan tersebut ditumbuhi lumut jenis epifit ini. Meskipun sangat kecil, akan tetapi keberadaan lumut epifit ini sangat penting dalam hutan tersebut. Hal ini dikarenakan lumut epifit ini berfungsi untuk menjaga stabilitas siklus hidrologi hutan karena memiliki kemampuan untuk menahan air serta mengikat air tersebut untuk berkembang.

Artikel terkait : Homeostasis dalam Ekosistem

Itulah pembahasan mengenai bagian bagian tumbuhan lumut yang terbagi atas 2 struktur tubuh secara umum, dimana masing masing memiliki susunan tersendiri. Mesikpun demikian, lumut ternyata juga memiliki macam jenisnya yang sudah dijabarkan diatas. Semoga bermanfaat !