Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan Terlengkap

Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya sebagai upaya mempertahankan kehidupan. Morfologi merupakan bagian dari makhluk hidup yang berupa bentuk dan fungsinya. Lalu, Apakah adaptasi morfologi itu? Perubahan seperti apa yang bisa terjadi pada makhluk hidup? Bagaimanakan adaptasi morfologi pada tumbuhan terjadi?

Adaptasi morfologi bisa terjadi pada tumbuhan maupun hewan. Adaptasi morfologi merupakan adaptasi yang dilakukan oleh makhluk hidup sebagai upaya adaptasi dengan lingkungannya dengan disertai perubahan bentuk dan alat tubuhnya. Agar bisa tetap bertahan hidup di lingkungannya dan perubahan yang terjadi, tidak hanya hewan saja yang membutuhkan penyesuaian diri namun hal ini juga terjadi pada tumbuhan untuk tetap bertahan hidup.

Pada bahasan kali ini, kita akan membahas tentang adaptasi morfologi pada tumbuhan. Pada tumbuhan dalam kingdom plantae, adaptasi morfologi dilakukan oleh tumbuhan hidrofit, higrofit, dan xerofit. Untuk lebih memperjelas pemahaman Anda tentang adaptasi morfologi pada tumbuhan, simak penjelasan berikut ini :

Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Adaptasi morfologi pada tumbuhan ditandai dengan perubahan atau perbedaan pada bentuk daun, akan, dan batang tumbuhan sebagai bukti adaptasi penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi pada tumbuhan dibagi menjadi tiga yaitu tumbuhan yang hidup di perairan (hidrofit), tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), dan tumbuhan yang hidup di daerah lembab (higrofit).

1. Adaptasi Xerofit

Tumbuhan Xerofit adalah jenis tumbuh- tumbuhan yang hidup di tempat- tempat kering dan minim air seperti di gurun pasir atau savana. Jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan ini contohnya adalah kaktus dan bunga mentega. Bentuk adaptasi yang di lakukan tumbuhan ini yaitu dengan menyesuaikan bentuk daun, akar, dan bagian- bagian tubuh lainnya. Bentuk perubahan yang terjadi yaitu sebagai berikut :

  • Daun pada tumbuhan xerofit umumnya berbentuk menyerupai duri. Selain itu daun nya cenderung kecil- kecil. Luas permukaan daun yang kecil ini berfungsi untuk memperkecil proses penguapan sehingga menghindari kehilangan air pada tubuh tumbuhan terlalu banyak.
  • Akar pada tumbuhan xerofit umumnya memiliki bentuk yang panjang dan dan menyebar ke segala arah. Tujuannya adalah untuk mencari sumber air untuk kebutuhan tumbuhan. Dengan begitu kebutuhan air tumbuhan akan tercukupi karena jangkauan penyerapan air dalam tanahnya semakin luas.
  • Tumbuhan xerofit memiliki sedikit stomata dan tubuhnya dilapisi lapisan lilin secara menyeluruh. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan laju transpirasi pada tubuh tumbuhan dikarenakan suhu udara tempat hidupnya sangatlah tinggi. Tumbuhan membatasi diri dari proses transpirasi untuk meminimalkan penggunaan cadangan air dalam tubuh tumbuhan.

Baca juga :

2. Adaptasi Hidrofit

Tumbuhan Hidrofit adalah jenis tumbuh- tumbuhan yang hidup di perairan. Jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan ini contohnya teratai dan eceng gondok. Tumbuhan ini hidup diatas permukaan air dan mengambang. Tumbuhan ini memerlukan unsur hara yang langsung diperolehnya dari air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan melakukan perubahan diri atau morfologi dengan merubah bentuk dan alat tubuhnya, sebagai berikut :

  • Tumbuhan Hidrofit, memiliki akar yang pendek dan halus atau kecil- kecil. Hal ini bertujuan untuk membatasi penyerapan air yang terlalu banyak untuk tubuhnya.
  • Tangkai daun berongga, bertujuan untuk membatasi penyerapan air oleh akar atau daya serap dari batang itu sendiri.
  • Memiliki banyak stomata, yang terletak di permukaan daun. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan laju transpirasi tumbuhan dan membuang kelebihan air dalam tubuh dengan penguapan.

Baca juga :

3. Adaptasi Higrofit

Tumbuhan Higrofit adalah jenis tumbuh- tumbuhan yang hidup di lingkungan yang lembab. Jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan ini contohnya adalah tumbuhan paku, keladi, dan lumut. Untuk melakukan adaptasi dengan lingkungannya, perubahan morfologi yang dilakukan jenis tumbuhan ini adalah;

  • Tumbuhan jenis higrofit, mampu menyesuaikan jumlah stomata untuk meningkatkan laju transpirasi. Stomata berada di permukaan daun dan berfungsi sebagai alat untuk penguapan. Pada tumbuhan higrofit, penguapan yang terjadi berfokus pada penyeimbangan kebutuhan tubuh tumbuhan saja, karena tumbuhan mendapat cukup asupan air dari lingkungannya.
  • Bentuk daun nya lebar, tipis, dan jumlahnya lebih banyak. Hal ini juga berfungsi untuk menyesuaikan laju transpirasi. Semakin banyak daun nya maka laju traspirasi yang terjadi akan semakin banyak.

Baca juga :

Contoh dan Ciri Ciri Adaptasi Morfologi

Berikut ini adalah contoh tumbuhan dan ciri morfologi akibat adaptasi dengan lingkungan hidupnya:

  1. Tumbuhan Xerofit

Tumbuhan xerofit adalah tumbuhan yang tumbuh di lingkungan kering. Contoh tumbuhan xerofit : kaktus, lili gurun, pohon kurma, lidah buaya, setawar, dan sp senseveria.

Ciri- ciri tumbuhan xerofit:

  • Daun nya tebal, dan luas daun sempit, bentuknya bersisik atau berubah menjadi duri, ada juga yang tidak memiliki daun. Bertujuan mengurangi penguapan.
  • Seluruh tubuhnya sudah termasuk daun tertutup yang dilapisi oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin. Bertujuan mengurangi penguapan.
  • Batang tubuhnya tebal dan berongga seperti spons. Berfungsi untuk menyimpan cadangan air.
  • Akar panjang dan tersebar luas.

Baca juga :

  1. Tumbuhan Hidrofit

Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di perairan. Tumbuhan hidrofit dibagi menjadi tiga yaitu tumbuhan yang tumbuh di permukaan air, tumbuhan yang tumbuh di dalam air, dan tumbuhan yang tumbuh sebagian tubuhnya di bawah air dan sebagian di atas permukaan air. Contoh tumbuhan hidrofit adalah : tumbuhan tratai, eceng gondok, kiambang, kangkung, tumbuhan bakau.

Ciri –ciri tumbuhan hidrofit:

  • Tumbuhan hidup diatas permukaan air atau mengapung. Tubuhnya berongga. Rongga antar sel berisi udara bertujuan agar tumbuhan dapat mengapung. Daun lebar pada tumbuhan hidrofit membantu tumbuhan untuk tetap mengambang dan berada di atas permukaan air. Contoh: eceng gondok, kiambang.
  • Tumbuhan yang hidupnya di dalam air memiliki dinding sel yang kuat dan tebal. Berfungsi mengurangi osmosis atau penyerapan air ke dalam sel. Contoh: hydrilla, vallisneria.
  • Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas air dan sebagian lagi terendam di dalam air. Tubuh dan tangkai daun tumbuhan memiliki rongga untuk mempertahankan tubuh bagian atasnya tetap berada di permukaan air dan tidak tenggelam. Contoh: teratai, kangkung.
  • Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut atau daerah yang terkadang terendam air dan terkadang jauh dari air, memiliki perakaran yang lebar yang kuat. Berfungsi agar tetap kokoh apabila terkena aliran ombak. Akar tumbuhan panjang dan menjalar dan saling berkaitan antar tumbuhan. Hal ini membantu memperkuat tumbuhan dan tetap kokoh. Contoh: tumbuhan bakau.

Baca juga:

  1. Tumbuhan Higrofit

Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab. Contoh tumbuhan higrofit adalah tumbuhan paku, lumut, tumbuhan kemunting, tumbuhan daun ungu, dedalu.

Ciri tumbuhan higrofit:

  • Memiliki daun tipis dan lebar
  • Daun nya kecil –kecil dan jumlahnya banyak.

Baca juga:

Demikian jenis adaptasi morfologi yang terjadi pada tumbuhan beserta contoh dan ciri- cirinya. Pada umumnya perubahan morfologi atau bentuk dan alat tubuh yang terjadi pada tumbuhan terletak pada daun, batang, dan akar. Setiap makhluk hidup tidak bisa hidup tanpa air.

Begitu juga pada tumbuhan. Tumbuhan menyesuaikan bentuk dirinya berdasarkan kebutuhan terhadap air. Perubahan bentuk daun, batang, dan akar semuanya difungsikan untuk kebutuhan hidup tumbuhan akan air. Perubahan morfologi ini bertujuan untuk mengendalikan laju transpirasi atau laju keluar masuknya air dari tubuh tumbuhan.

Perubahan morfologi ini bisa bermacam macam pada makhluk hidup dan akan berbeda pada hewan dan manusia. Hewan dan manusia merupakan makhluk hidup yang lebih kompleks sehingga perubahan morfologi akibat adaptasi terhadap lingkungannya akan berdampak pada perubahan sifat atau interaksi hewan atau individu tersebut.

Perubahan morfologi yang terjadi akan lebih luas dan mempengaruhi fungsinya dalam menjalani kehidupan, dan tidak sesederhana pada tumbuhan. Pada hewan dan tumbuhan, adaptasi morfologi terjadi mempengaruhi bentuk tubuh, cara makan, cara interaksi, dan lainnya.

Semoga artikel ini bermanfaat.