Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Berbiji

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang akan terus beregenerasi seperti halnya hewan dan manusia. Untuk mempertahankan keturunannya dan membentu spesies baru, tumbuhan akan melakukan reproduksi. Adapun jenis reproduksi pada tumbuhan sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu reproduksi secara vegetatif dan reproduksi secara generatif. Dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang reproduksi generatif pada tumbuhan yang nantinya akan berisi tentang penyerbukan pada tumbuhan serta terjadinya proses pembuahan pada tumbuhan.

Macam Macam Penyerbukan

Reproduksi generatif pada tumbuhan memiliki berbagai macam jenis penyerbukan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun macam macam penyerbukan terbagi menjadi 2 faktor, yaitu karena pengaruh dari faktor lingkungan seperti angin, hewan dan lain sebagainya serta berdasarkan faktor asal serbuk sari tersebut. ( baca : Cara Perkembangbiakan Tumbuhan )

A. Berdasarkan Faktor Penyebab

Pembahasan awal kali ini adalah reproduksi generatif yang didasarkan pada faktor yang penyebabkan terjadinya penyerbukan hingga serbuk sari tersebut sampai pada tujuannya masing masing. Secara teknis, macam penyerbukan yang didasarkan pada faktor penyebabnya terdiri atas 4 macam, yaitu faktor angin, faktor hewan, faktor air dan faktor manusia atau alami.

1. Faktor Angin

Penyerbukan yang terjadi karena faktor angin ini dapat ditemukan dilingkungan sekitar kita, karena tanpa kita sadari beberapa tanaman yang berada dilingkungan sekitar kita menerapkan reproduksi generatif pada tumbuhan dengan mengandalkan hembusan angin. Secara singkat, proses penyerbukannya diawali dengan angin yang berhembus, kemudian akan menerbangkan serbuk sari dan nantinya akan jatuh pada kepala putiknya.

Adapun ciri ciri penyerbukan yang disebabkan oleh faktor angin adalah sebagai berikut:

  • Mahkota Bunga – Biasanya mahkota bunganya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran normal pada tanaman, bahkan pada beberapa tanaman yang penyerbukannya mengandalkan angin ini tidak memiliki mahkota bunga. ( baca : Fungsi Mahkota Bunga pada Tumbuhan )
  • Warna – Jika sebagaian besar bunga memiliki warna yang sangat khas dan menarik perhatian bagi siapapun yang melihatnya, hal ini tidak berlaku pada penyerbukan karena faktor angin. Hal ini dikarenakan pada penyerbukan dengan bantuan angin bunganya tidak memiliki warna yang tidak mencolok, bahkan beberap diantaranya tidak berwarna.
  • Tangkai Sari – Panjang pendeknya tangkai sari adalah bergantung pada penyerbukan yang dialami pada tanaman tersebut. Sedangkan pada penyerbukan kali ini memiliki tangkai sari yang lebih panjang dibandingkan pada umumnya. ( baca : Fungsi Benang Sari )
  • Nektar – Jika beberapa tanaman memiliki kelenjar madu atau nektar yang biasanya ditemukan dibagian bunganya, maka pada penyerbukan kali ini tidak memiliki kelenjar madu atau nekar. ( baca : Ciri Ciri Bunga Sempurna )
  • Serbuk Sari – Pada bagian serbuk sarinya lebih ringan atau bahkan sangat ringan agar angin dapat memudahkannya dalam menerbangkannya. Selain itu serbuk sarinya juga lebih banyak dibandingkan dengan jenis penyerbukan lainnya.
  • Kepala Putik – Pada umumnya kepala putik akan berada dalam mahkota bunga, akan tetapi hal ini tidak berlaku karena kepala putik pada penyerbukan jenis ini berada diluar mahkota atau lebih menjulur keluar agar memudahkan jatuhnya serbuk sari.

2. Faktor Hewan

Penyerbukan yang disebabkan oleh faktor hewan atau zodiogami merupakan reproduksi generatif yang penyerbukannya melalui perantara hewan. Adapun hewan hewan yang berperan besar dalam proses penyerbukan ini diantaranya adalah kupu kupu, lebah ataupun burung. Seperi halnya dengan penyerbukan oleh faktor angin, pada penyerbukan oleh hewan ini memiliki ciri khusus. Adapun ciri ciri tersebut diantaranya adalah:

  • Mahkota – Untuk mahkota bunga pada penyerbukan jenis ini memiliki mahkota bunga yang lebih besar dibandingkan ukuran normalnya, kemudian warnanya juga lebih mencolok untuk mengundang perhatian hewan penyerbuk tersebut.
  • Bau – Sedangkan untuk baunya, masing masing dari mereka juga memiliki bau yang khas dan harum untuk menarik perhatian hewan penyerbuk. ( baca : Proses Terjadinya Penyerbukan pada Bunga )
  • Nektar – Berbeda dengan penyerbukan yang dibantu oleh angin, pada penyerbukan oleh hewan ini tanaman tersebut memiliki kelenjar madu atau nektar yang nantinya akan dihisap dan dijadikan makanan oleh hewan penyerbuk.

Artikel terkait : Contoh Simbiosis Mutualisme

3. Faktor Air

Penyerbukan yang disebabkan oleh air disebut juga sebagai penyerbukan hidrogami. Disebut demikian karena penyerbukannya dibantu oleh air yang mengalir. Pada penyerbukan jenis ini tidak memiliki ciri khusus seperti halnya pada jenis penyerbukan sebelumnya. Hal ini dikarenakan prosesnya sangatlah singkat. Dimana pada mulanya air yang mengalir akan merontokkan serbuk sari pada tanaman yang hidup di air tersebut, kemudian serbuk sari tersebut akan dibawa menuju kepala putik tanaman disebelahnya atau diwilayah dibawahnya sehingga terjadilah pembuahan. Adapun contoh tanaman yang melakukan jenis penyerbukan ini adalah Hydrilla.

Artikel terkait : Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif dan Vegetatif

4. Faktor Manusia

Penyerbukan selanjutnya adalah penyerbukan yang disebabkan oleh campur tangan manusia atau disebut sebagai antropogami. Hal ini terjadi karena tumbuhan tumbuhan tersebut proses penyerbukannya tidak dapat mengandalkan bantuan angin, hewan ataupun air, sehingga mereka menggantungkan penyerbukannya dengan bantuan manusia. Contoh dari penyerbukan jenis ini adalah tanaman Vanili. Adapun ciri cirinya adalah sebagai berikut:

  • Serbuk Sari – Serbuk sari yang dimiliki tumbuhan pada jenis penyerbukan ini memiiliki serbuk sari yang sangat sulit untuk rontok sehingga membutuhkan alat dari manusia untuk merontokkannya dan merupakan bungga tunggal. ( baca : Fungsi Putik pada Bunga )
  • Kepala Putik – Bagian kepala putiknya tidak terbuka seperti halnya penyerbukan lain, akan tetapi kepala putiknya tertutup sehingga membutuhkan campur tangan untuk membukanya terlebih dahulu.

B. Berdasarkan Asal Serbuk Sari

Jika dipembahasan sebelumnya telah dibahas tentang penyerbukan karena faktor penyerbab atau perantaranya, maka pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang penyerbukan yang didasarkan pada asal serbuk sari tersebut. Pada dasarnya penyerbukan ini dibagi menjadi 4 macam, yaitu penyerbukan autogami, penyerbukan geitonogami, penyerbukan alogami dan penyerbukan bastar. Berikut adalah pembahasan secara singkatnya.

  • Autogami – Autogami adalah penyerbukan yang serbuk sarinya berasal dari tanaman itu sendiri. Akan tetapi meski demikian penyerbukan ini tergolong penyerbukan sempurna. Adapun contoh dari penyerbukan ini diantaranya adalah bunga sepatu dan bunga turi. ( baca : Morfologi Bunga Sepatu )
  • Geitonogami – Geitonogami adalah penyerbukan pada tanaman dimana serbuk sarinya berasal dari bunga lain akan tetapi masih satu jenis tanaman itu. Adapun contoh penyerbukan ini adalah tanaman jagung dan kelapa sawit.  ( baca : Pengelompokan Tumbuhan )
  • Alogami – Alogami adalah penyerbukan yang serbuk sarinya asalnya dari tanaman lain akan tetapi masih sejenis. Biasanya penyerbukan jenis ini sering menghasilkan keturunan yang bervariasi.
  • Bastar – Bastar adalah penyerbukan yang terjadi dimana serbuk sari tersebut asalnya dari bunga lain, akan tetapi tumbuhan tersebut beda jenisnya. Contohnya disini adalah penyerbukan yang terjadi antara jambu batu merah dengan jambu baru putih.

Artikel terkait : Peran Biologi dalam Bidang Pertanian

Pembuahan

Setelah melalui proses penyerbukan, lalu langkah reproduksi generatif pada tumbuhan akan berlanjut ke proses pembuahan. Pengertian dari pembuahan sendiri adalah proses peleburan yang terjadi antara sel jantan dan sel betina untuk menghasilkan tanaman baru. Pada umumnya pembuahan ini dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembuahan tunggal yang terjadi pada tanaman Gymnospermae dan pembuahan ganda yang terjadi pada tanaman Angiospermae. ( baca : Tumbuhan Berbiji Terbuka dan Tertutup )

1. Pembuahan Tunggal

Disebut sebagai pembuahan tunggal dikarenakan hanya ada satu sel sperma yang nantinya akan membuahi satu sel telur dan akan membentuk zigot. Adapun urutan dari pembuahan tunggal adalah sebagai berikut:

  • Tahap I – Pada mulanya pembuahan berawal dari adanya serbuk sari yang menempel di bakal biji.
  • Tahap II – Setelah menempel, serbuk sari tersebut akan membentuk buluh serbuk sari yang merupakan hasil perkembangan dari sel vegetatif yang berasal dari serbuk sari itu sendiri. ( baca : Pembelahan Mitosis )
  • Tahap III – Buluh serbuk sari yang sudah terbentuk akan berjalan menuju arkegonium melalui jalur mikrofil.
  • Tahap IV – Sementara serbuk sari sedang menuju arkegonium, maka sel generatif akan melakukan pembelahan menjadi sel spermatogen dan sel dislokator.
  • Tahap V – Sel spermatogen tersebut akan membelah lagi menjadi 2 akan tetapi berbeda ukuran, dimana yang satu berukuran besar dan sisanya berukuran kecil.
  • Tahap VI – Kedua sel spermatogen yang sudah membelah beserta sel dislokator akan menuju tempat serbuk sari tersebut dan ketika sudah berada di arkegonium, sel dislokator dan sel sperma kecil akan degenerasi
  • Tahap VII – Sedangkan sel sperma yang besar akan menjadi satu dengan serbuk sari atau sel telur tersebut sehingga akan menghasilkan zigot.

Artikel terkait : Contoh Tumbuhan Gymnospermae

2. Pembuahan Ganda

Disebut sebagai pembuahan aganda dikarenakan nantinya akan ada 2 sel jantan yang akan melebur, yaitu 1 sel jantan akan melebur bersama sel telur dan sel satunya akan melebur bersama inti kandungan yang nantinya akan membentu keping biji atau endosperma yang akan digunakan sebagai cadangan makanan bagi tumbuhan. Adapun urutan tahapannya adalah:

  • Tahap I – Pada awalnya inti serbuk sari yang menempel pada kepala putik akan membelah menjadi 2 inti sel, yaitu inti generatif dan inti vegetatif. Pada inti generatif ini nantinya akan membelah lagi menjadi sperma I dan sperma II.
  • Tahap II – Sedangkan disisi lain, serbuk sari akan berubah membentuk tabung yang nantinya akan digunakan sebagai jalan ke kantung embrio yang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Lalu, inti sel serbuk sari tersebut akan menuju kantung embrio yang sudah terbuat tadi.
  • Tahap III  – Tahap selanjutnya adalah inti vegetatif yang merupakan hasil pembelahan tersebut akan berjalan membimbing sperma I dan sperma II. Nantinya sperma I akan melebur bersama ovum dan membentuk zigot, sedangkan sperma II akan melebur dengan inti kandung lembaga sekunder tumbuhan dan akan membentuk endosperma. ( baca : Tumbuhan yang Menyimpan Cadangan Makanan )

Itulah pembahasan mengenai reproduksi generatif pada tumbuhan yang berisi tentang macam jenis penyerbukan serta proses pembuahan yang terjadi pada tanaman berbiji terbuka dan berbiji tertutup. Semoga bermanfaat !