Pembelahan Mitosis, Pada suatu proses pertumbuhan dan perkembangan suatu makhluk hidup, bisa terjadi karena adanya proses bertambahnya jumlah sel-sel pada bagian penyusun tubuh. Proses pertambahan jumlah sel-sel pada bagian penyusun tubuh juga bisa berlangsung melalui tahapan proses pembelahan sel secara mitosis. Pembelahan sel secara mitosis yakni, suatu proses pembelahan sel, yang biasanya terjadi pada bagian-bagian sel somatis (pada bagian sel-sel yang berfungsi sebagai penyusun tubuh). Pada proses pembelahan sel secara mitosis terjadi pada bagian- bagian sel eukariotik.
Pada proses pembelahan sel secara mitosis tersebut pada setiap sel-sel indukan yang mempunyai sifat diploid (biasa disebut 2n) dan akan menghasilkan dua buah sel- sel anakan, yang pada masing-masing sel-sel anakan tetap mempunyai sifat diploid. Jumlah yang dimiliki oleh kromosom sel-sel anakan adalah sama dengan jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel-sel indukannya. Apabila pada sel-sel indukannya mengandung sejumlah 46 kromosom, maka pada sel-sel anakannya juga mengandung sejumlah 46 kromosom.
Baca juga :
- macam macam simbiosis
- rantai makanan di sawah
- peran bakteri yang menguntungkan
- simbol bahan kimia
- pembelahan sel
Pada makhuk hidup seperti halnya hewan dan manusia, proses pembelahan sel secara mitosis terjadi pada bagian sel-sel meristem somatis (bagian-bagian dari sel tubuh yang realtif masih muda) yang akan mengalami suatu proses pertumbuhan dan perkembangan. Seperti contohnya pada sel telur yang sudah dilakukan proses pembuahan oleh sperma yang nantinya akan menjadi zigot. Zigot akan mengalami proses membelah diri dalam beberapa kali secara mitosis yang memiliki fungsi untuk proses pembentukan suatu embrio.
Sedangkan pada tumbuhan yang memiliki dan mampu berbunga, pertumbuhan dan perkembangan terbesar akan terjadi pada bagian-bagain ujung akar dan juga bagian-bagian ujung batang. Proses pembelahan sel secara mitosis juga terjadi pada bagian sel-sel meristem yang ada pada kedua tempat tersebut. (baca juga : cara transplantasi terumbu karang)
Waktu yang dibutuhkan selama siklus pembelahan sel secara mitosis akan bergantung pada jenis-jenis organisme dan juga keadaan / kondisi dari temperatur di sekitarnya. Berikut contoh tahapan-tahapan dalam proses pembelahan sel secara mitosis yang dapat dilihat pada bagian ujung akar kacang kapri. Proses pembelahan pada nukleus yang masih aktif dari tahap profase ke tahap telofase akan diselesaikan dalam kurun waktu kurang lebih tiga jam pada suhu sekitar 15 derajat celcius dan juga apabila dalam kurun waktu kurang lebih satu setengah jam, maka pada suhu sekitar 25 derajat celcius.
Perbedaan yang terdapat pada laju tersebut, diduga karena akibat dari proses-proses reaksi kimia yang telah dikendalikan oleh enzim-enzim. Fase yang paling lama terjadi adalah pada proses pembelahan sel secara mitosis pada bagian ujung akar kacang kapri adalah tahap interfase, yang mungkin membutuhkan kurun waktu kurang lebih 23 jam pada suhu sekitar 15 derajat celcius dan jika kurun waktu kurang lebih 15 jam, maka pada suhu sekitar 25 derajat celcius. (baca juga : daur hidup cacing tambang)
Pembelahan sel secara mitosis biasanya diawali pada saat telah terjadinya suatu proses peleburan antara sel-sel pada kelamin jantan dan sel-sel pada kelamin betina yang nantinya akan membentuk zigot yang mempunyai sifat diploid (2n). Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, zigot akan melakukan proses pembelahan berkali-kali secara mitosis sehingga menghasilkan jumlah yang sangat banyak yakni jutaan sel. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan zigot akan melakukan proses pembelahan diri dari yang semula berjumlah satu sel saja bisa menjadi berjumlah 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, 64 sel, dan seterusnya. (baca juga : reproduksi-bakteri)
Pada proses pembelahan sel secara mitosis, sel-sel tidak bisa langsung melakukan proses pembelahan menjadi dua buah, melainkan harus melewati beberapa fase-fase atupun tahapan-tahapan, yakni melewati tahap profase, tahap metafase, tahap anafase, dan juga tahap telofase. Pada saat sel-sel telah siap untuk memulai melakukan proses pembelahan, maka akan langsung terjadi tahap interfase. Tahap interfase disebut juga dengan fase istirahat. Pada tahapan interfase tersebut sel-sel belum bisa langsung memperlihatkan proses dan kegiatannya saat membelah diri. (baca juga : cara budidaya terumbu karang)
Tahapan Interfase biasanya ditandai dengan bagian-bagian inti sel yang akan terlihat keruh dan selanjutnya secara lambat laun akan terlihat benang-benang kromatin yang sangat halus. Dan juga pada fase ini, sel-sel dalam kondisi / keadaan yang dinamis, dimana pada bagian sel-sel yang masih aktif akan mengadakan proses sintesis zat dan melakukan proses pengumpulan energi-energi sebagai suatu proses persiapan untuk melakukan proses pembelahan sel secara mitosis.
Maka akibatnya akan terjadi suatu proses penimbunan zat dan juga energi yang bisa menyebabkan masa maupun volume yang bertambah menjadi semakian besar, sehingga akan terjadi ketidak seimbangan dengan bagian luar dari sel. Pada akhirnya kondisi / keadaan ini, akan mendorong sel-sel untuk melakukan proses pembelahan sel secara mitosis. Setelah tahap interfase pada proses pembelahan sel secara mitosis memasuki fase yang dinamakan mitotic yang akan terurai sebagai berikut, tahap profase, tahap metafase, tahap anafase dan juga tahap telofase. (baca juga : proses pembentukan tulang)
Tahap Tahap Pembelahan Mitosis
1. Tahap Profase
Pada tahap-tahap profase ini, bagian dari benang-benang kromatin akan terjadi suatu proses memendek dan juga menebal dan akan membentuk sebuah kromosom. Kemudian, pada setiap bagian kromosom akan melakukan proses membelah dan juga memanjang menjadi dua bagian, yakni pada masing-masing anak dari kromosom yang sering disebut dengan kromatid, dan pada bagian dinding inti akan mulai melakukan proses melebur. (baca juga : sistem peredaran darah manusia)
Ciri-ciri yang dimiliki oleh tahap profase adalah sebagai berikut :
Di bagian dalam karioteka (membran inti))
- Pada bagian-bagian dari nukleolusakan menghilang.
- Terjadi proses pembentukan pada kromosom yang terbentuk dari benang-benang kromosom.
- Pada bagian karioteka (yang sering disebut dengan membran inti) akan menghilang dan terjadi proses pemecahan.
- Terjadi proses duplikasi (penggandaan) pada bagian-bagian dari kromosom dan kemudian menjadi kromatid.
- Selanjutnya kromatid hasil dari duplikasi (penggandaan) akan melakukan suatu proses pelekatan pada bagian dari sentromer. (baca juga : klasifikasi landak)
Di bagian luar karioteka (membran inti)
- Akan terlihat dua pasang sentriol (ini biasanya terjadi khusus pada sel hewan saja) yang kemudian dikelilingi oleh aster, yang terbentuk menjadi sentrosom.
- Pada bagian sentriol akan mengalami pergerakan menuju ke bagian kutub yang mempunyai arah berlawanan karena aster. Aster merupakan benang-benang spindel yang akan membentuk suatu bangunan menyerupai bentuk bintang.
- Benang-benang spindel tersebut akan melakukan proses pengikatan kromosom-kromosom pada bagian konetokor pada sebuah sentrosom. (baca juga : klasifikasi teripang)
2. Tahap Metafase
Pada tahap-tahap metafase ini, bagian dari benang-benang yang terdiri dari sepasang kromatid yang akan menuju ke bagian-bagian tengah dari sel dan akan langsung menempatkan dirinya pada bagian bidang tengah dari sel-sel tersebut. Bidang ini biasa disebut dengan bidang ekuator. Bidang ekuator merupakan suatu bidang tempat terjadinya proses pembelahan sel. (baca juga : cara memelihara belut)
Ciri-ciri yang dimiliki oleh tahap metafase adalah sebagai berikut :
- Terjadi suatu proses peleburan karioteka (membran inti) secara sempurna.
- Benang-benang spindel akan menempati daerah-daerah bekas inti.
- Kromatid akan melakukan pergerakan menuju ke arah bidang ekuator atau disebut dengan bidang pembelahan dan kemudian sentromernya akan terikat dengan benang-benang spindel.
- Kromatid akan berjajar di sepanjang bidang ekuator atau bidang pembelahan. (baca juga : klasifikasi cumi cumi)
3. Tahap Anafase
Pada tahap-tahap anafase ini , pada kedua bagian kromatid akan memisahkan dirinya dari pasangannya dan akan melakukan pergerakan menuju ke bagian ujung atau bagian kutub sel-sel yang mempunyai arah saling berlawanan.
Mulai pada waktu tersebut, pada bagian kromatid akan berlaku sebagai kromosom yang baru. (baca juga : cara memelihara ayam)
Ciri-ciri yang dimiliki oleh tahap anafase adalah sebagai berikut :
- Bagian sentromer akan membelah menjadi dua bagian dan bagian kromatid akan berpisah.
- Pada Benang-benang spindel antar bagian kromosom dan juga bagian sentriol akan memendek sehingga masing-masing kromosom akan tertarik ke bagian kutub yang mempunyai arah berlawanan.
- Tarikan pada benang-benang spindel pada bagian kromosom adalah sebagai akibat dari proses kontraksi pada bagian mikrotubulus.
- Kromosom sudah sampai pada masing-masing bagian kutubnya.
- Serat-serat antara kromosom akan mengalami perenggangan sehingga bagian sel akan menjadi memanjang. (baca juga : cara menjaga keseimbangan ekosistem)
4. Tahap Telofase
Pada tahap-tahap telofase ini, pada setiap bagian dari kutub akan terbentuk kromosom-kromom yang memiliki sifat identik. Maka bagian dari dinding inti sel-sel akan mengalami proses pembentukan kembali. Pada bagian dari plasma sel yang akan terbagi menjadi dua bagian yang sama biasa disebut dengan tahap sitokinesis. Tahap sitokinesis yang terjadi pada sel hewan, biasanya ditandai dengan proses melekuknya bagian dari sel-sel ke dalam dan juga ditandai dengan proses terbentuknya bagian dari membran sel. Sedangkan tahap sitokinesis yang terjadi pada pada sel tumbuhan, biasanya ditandai dengan proses terbentuknya bagian dari dinding sel dan tentunya juga ditandai dengan terbentuknya membran sel yang baru di bagian tengah-tengah sel. (baca juga : cara memelihara ikan hias)
Ciri-ciri yang dimiliki oleh tahap telofase adalah sebagai berikut :
- Pada bagian benang-benang spindel yang memiliki fungsi sebagai pengantung kromosom akan hilang (aster akan menghilang).
- Pada bagian karioteka (membran inti) akan terbentuk kembali pada setiap bagain-bagian kutub dari sel dan juga akan melingkupi pada bagian kromosom.
- Kromosom akan mengalami sebuah proses yang dinamakan dekondensasi yang menjadi kromatin.
- Bagian nukleolus akan mengalami pembentukan kembali.
- Bagian matrik pada sitoplasma akan kembali dalam kondisi yang jernih.
- Terjadi suatu proses penebalan pada bagian dari plasma (proses ini biasa disebut sebagai plasmakinesis) pada bagian-bagian bidang ekuator yang memiliki peran sebagai langkah awal dalam proses sitokinesis.
- Terbentuk selaput-selaput pemisah pada bagian -bagian bidang ekuator / bidang pembelahan (sebagai proses sitokinesis) dan juga akan terbentuk dua buah sel-sel anak yang baru.
Baca juga :
- siklus hidup ascaris lumbricoides
- daur hidup fasciola hepatica
- daur hidup bintang laut
- cara melestarikan laut
- klasifikasi ubur ubur
Dapat diambil kesimpulan pada pembahasan artikel Pembelahan Mitosis kali ini, pada proses pembelahan sel secara mitosis pada setiap sel-sel indukan yang memiliki sifat diploid (2n) akan mengahasilkan dua buah bagian sel anakan yang masing-masing bagiannya akan tetap mempunyai sifat diploid. Sifat-sifat tersebut, yang dimiliki oleh sel-sel anakan akan memiliki sifat-sifat yang juga sama persis dengan sel-sel indukannya. Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai proses pembelahan sel secara mitosis. Semoga bermanfaat dan terima kasih.