Organ Penyusun Sistem Reproduksi Wanita dan Pria

Dalam mempertahankan generasinya, manusia terus melakukan proses reproduksi. Adapun cara manusia melakukan reproduksi adalah dengan cara melahirkan atau sering disebut sebagai vivipar. Reproduksi manusia sendiri terjadi dalam tubuh dengan bantuan alat reproduksi pria dan alat reproduksi wanita. Adapun organ penyusun sistem reproduksi pada manusia akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini.

Sistem Reproduksi Wanita

organ penyusun sistem reproduksi wanitaJika pada organ penyusun sistem reproduksi pria terdapat 4 inti penting, maka dalam organ penyusun sistem reproduksi wanita hanya terdapat 2 saja, yaitu ovarium dan saluran reproduksi. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan dibawah ini.

1. Ovarium

Jika pada pria terdapat testis yang jumlahnya sepasang, maka pada wanita terdapat ovarium atau indung telur yang jumlahnya sepasang pula. Ovarium ini terletak didalam perut bawah, tepatnya pada rongga perut. Adapun fungsi dari ovarium tidak lain adalah sebagai penghasil hormon estrogen dan progesteron serta berfungsi sebagai pembentuk sel telur.

Pembentukan sel telur pada ovarium ini terjadi melalui pembentukan folikel . Jika yang memberikan tanda sekunder pada pria adalah hormon testosteron, maka pada wanita adalah hormon estrogen tersebut. Contohnya dampak dari hormon estrogen antara lain adalah perubahan volume payudara, kulit menjadi halus, panggul membesar, suara menjadi lebih cempreng dan lain sebagainya.

Artikel terkait : Fungsi Ovarium dan Oviduk – Fungsi Hormon Progesteron

2. Saluran Reproduksi

Saluran reproduksi yang terdapat pada wanita terbagi atas tuba falopi, corong infundibulum, uterus dan vagina. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan dibawah ini.

  • Tuba Falopi

Tuba falopi atau sering disebut sebagai oviduk adalah saluran telur pada wanita yang memiliki tugas sebagai tempat pertemuan antara sel sperma dan sel telur atau dapat disebut sebagai tempat pembuahan. ( baca : Bagian-bagian Membran Embrio )

  • Corong Infundibulum

Corong Infundibulum adalah lanjutan dari bagian oviduk paling pangkal, dimana corong ini merupakan bagian yang bertugas untuk menangkap sel telur yang telah direproduksi oleh ovarium.

  • Uterus

Uterus atau dinding rahim berfungsi sebagai tempat pertumbuhan janin setelah terjadi pembuahan. Dalam uterus sendiri terdapat banyak lapisan jaringan yang disebut sebagai endometrium, dimana apabila tidak terjadi pembuahan, maka lapisan tersebut akan luruh dengan sendirinya atau sering disebut sebagai menstruasi. ( baca : Fungsi Leher Rahim )

  • Vagina

Vagina merupakan bagian paling ujung dari organ reproduksi pada wanita yang nantinya akan menuju ke vulva. Dimana dalam vagina ini terdapat dinding yang tebal, dimana pada bagian luarnya terdapat selaput lendir, sedangkan pada bagian tengahnya terdapat lapisan otot yang kuat dan bagian dalamnya terdapat jaringan berserat.

Artikel terkait : Fungsi Hormon LH dan FSH pada Wanita

3. Vulva

Vulva adalah organ kelamin wanita yang letaknya paling luar. Pada vulva sendiri terdapat mons purbis yang merupakan tempat terluar dari vulva yang memiliki banyak jaringan lemak, dimana ketika masa puber nanti, wilayah ini akan ditumbuhi banyak rambut. Selain itu, dalam mons purbis terdapat beberapa lipatan seperti labium mayor, labium minor dan juga klitoris. Adapun fungsi dari labium mayor dan labium minor adalah untuk melindungi vagina. Sedangkan klitoris adalah bagian yang menonjol yang terjadi akibat gabungan dari 2 labium tersebut.

Perlu diketahui bahwa klitoris merupakan organ yang memiliki banyak pembuluh darah, dimana jika pada organ reproduksi pria disebut sebagai penis, akan tetapi klitoris ini memiliki kandungan korpus kavernosa. Dalam vulva sendiri terdapat 2 saluran, yaitu saluran vagina dan saluran uretra. Pada ujung vagina ternyata memiliki semacam selaput yang sering disebut sebagai selaput dara, dimana pada selaput inilah yang memiliki kandungan pembuluh darah yang banyak.

Artikel terkait : Kelainan pada Sistem Reproduksi

Sistem Reproduksi Pria

organ penyusun sistem reproduksi priaOrgan penyusun sistem reproduksi pada pria secara umum terdiri atas 4 organ penyusun inti, yaitu testis, saluran reproduksi, penis dan kelenjar. Untuk lebih jelasnya kita simak pembahasan dibawah ini.

1. Testis

Testis yang terdapat pada organ reproduksi pria berjumlah sepasang dan dapat ditemukan didalam kantong pelindung yang berlipat-lipat, dapat disebut sebagai skrotum. Skrotum yang digunakan sebagai pelindung ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa dapat mengendur dan mengkerut sesuai suhu tubuh manusia. Kantong skrotum ini dapat ditemukan dibawah rongga pelvis.

Fungsi testis adalah sebagai organ reproduksi untuk menghasilkan spermatozoa dan juga hormon testosteron. Fungsi dari spermatozoa atau sel kelamin jantan tidak lain adalah untuk membuahi sel kelamin betina dan fungsi hormon testosteron adalah untuk memberikan tanda sekunder pada pria, contohnya disini adalah suara menjadi lebih berat, dada lebih bidang, tumbuh jakun dan kumis.

Artikel terkait : Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

2. Saluran Reproduksi

Saluran reproduksi merupakan bagian organ tubuh yang memiliki fungsi secara umum adalah sebagai alur ataupun tempat dari reproduksi tersebut. Dalam organ reproduksi pria sendiri, saluran reproduksi terdiri dari:

  • Epididimis – Epididimis memiliki tugas sebagai tempat penyimpanan sperma dan juga tempat pematangan sperma tersebut, bentuk dari saluran ini adalah berkelok-kelok.
  • Vas deferns – Vas deferns atau saluran sperma merupakan saluran yang bertugas untuk mengirim sperma ke uretra, selain itu saluran ini juga memiliki peran untuk menjadi tempat penyimpanan sperma sementara.
  • Uretra – Uretra adalah saluran setelah vas deferns yang bertugas sebagai saluran untuk mengeluarkan sperma dan menjadi saluran urine yang terhubung dari kandung kemih.

Artikel terkait : Bagian-bagian Ginjal – Proses Pembentukan Urine

3. Kelenjar

Kelenjar yang terdapat pada sistem reproduksi pria terbagi atas 3 macam, yaitu kelenjar prostat, kelenjar bulbourethralis dan vesika seminalis. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan dibawah ini.

  • Kelenjar Prostat – Kelenjar prostat merupakan kelenjar yang memproduksi cairan bening berwarna putih yang memiliki peran untuk melindungi sperma dari luar, selain itu sebagai tempat makanan untuk sperma. ( baca : Fungsi Kelenjar Prostat dan Cowper )
  • Kelenjar Bulbourethralis – Kelenjar ini dapat ditemukan disepanjang saluran uretra. Kelenjar bulbourethralis memiliki tugas sebagai pengekskresi cairan bening dengan cara menetralkan urine yang masih terdapat di uretra.
  • Vesika Seminalis – Kelenjar ini bertugas untuk memproduksi cairan berwarna kuning yang mengandung makanan untuk dijadikan energi bagi sperma.

Artikel terkait : Fungsi Hormon Melatonin

4. Penis

Penis adalah alat kelamin pria yang letaknya diluar tubuh. Fungsi dari penis tidak lain adalah sebagai alat kopulasi, maksudnya adalah untuk memasukkan sperma ke saluran reproduksi wanita. Secara umum penis terbagi atas 2 bagian, yaitu kepala penis dan batang. Dalam kepala penis terdapat preputium yang merupakan kulit yang berfungsi untuk melindungi kepala penis. Kulit tersebut biasanya akan diambil ketika mereka sunat. ( baca : Macam-macam Lapisan Kulit Manusia )

Proses Terjadinya Kehamilan

Seorang wanita dapat dikatakan hamil apabila dalam tubuhnya terdapat janin. Proses kehamilan berawal dari bertemunya sel telur dengan sel sperma. Pada mulanya ketika masa subur, sel telur akan dilepas menuju tuba falopi yang kemudian digerakkan oleh silia ke arah rahim. Sementara itu, sel sperma yang berhasil masuk akan berjalan menuju tuba falopi, apabila sel sperma berhasil bertemu dengan sel telur yang dilepaskan tadi maka akan terjadi pembuahan. Setelah terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi tersebut akan berjalan menuju rahim, perjalanan sel telur menuju rahim ini setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih 6 hari semenjak terjadi pembuahan.

Artikel terkait : Proses Reproduksi Manusia

Lalu, sel telur tersebut akan melakukan proses pembelahan dengan cepat dan terbentuklah morulla, kemudian berubah menjadi rongga. Kemudian, morulla yang berongga tersebut akan menempel pada dinding rahim dan perlahan akan membentuk plasenta. Dan, dari sinilah usia kehamilan Anda dapat dihitung, yaitu setelah morulla berongga tersebut menempel pada dinding rahim. ( baca : Perkembangan Manusia dari Bayi sampai Dewasa )

Itulah pembahasan mengenai organ penyusun sistem reproduksi pada manusia secara lengkap. Semoga dapat menambah wawasan Anda.