Sistem Sirkulasi darah pada manusia merupakan aliran sistem sirkulasi yang tertutup. Disebut sebagai sistem yang tertutup karena aliran darah pada manusia mengalir melalui tempat aliran darah (pembuluh nadi, pembuluh balik, kapiler, atau rongga ) sehingga tidak ada darah yang mengalir di luar tempat aliran darah jika dalam keadaan normal.
Sebaliknya, suatu sistem dikatakan sebagai sirkulasi terbuka apa bila berlangsung di luar pembuluh. Contohnya dalam tubuh manusia merupakan sistem aliran getah bening. Sistem aliran getah bening yang sebagian besar terisi oleh sel darah putih limfosit dan monosit yang berguna untuk melawan bakteri asing yang masuk ke dalam tubuh memiliki cara kerja sistem terbuka. Getah bening yang terdapat pada sela-sela sel di seluruh tubuh mengalir masuk ke dalam pembuluh getah bening. Kemudian getah bening yang terdapat dalam pembuluh getah bening akan bermuara di bagian tubuh tertentu ke dalam kelenjar getah bening. Setelah itu akan bermuara sesuai tujuan masing-masing. Berikut adalah penjelasan mengenai sistem sirkulasi pada manusia :
Susunan Utama Darah
Jika anda terluka, anda akan menemui darah dari luka anda. Darah yang berwarna merah gelap tersebut tersusun atas beberapa komponen utama. Komponen-komponen utama penyusun darah, yaitu:
- Plasma darah (cairan darah)
- Sel darah – Sel darah terdiri atas: Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih), dan Trombosit (keping darah)
Baca pula :
- Jenis-jenis sel darah pada manusia dan fungsinya
- Fungsi sel darah putih dan sel darah merah
- Perbedaan plasma dan serum darah
- Kelainan morfologi eritrosit dan leukosit
- Bahaya hemofilia
- 10 Fungsi darah pada tubuh manusia
Penelitian menunjukkan bahwa 8% dari berat badan tubuh kita terdiri atas darah. Jadi, apabila berat badan kita 50 kg maka 8%-nya, atau sekitar 4 liter merupakan darah yang ada di tubuh kita.
Pada orang dewasa, tekanan darah normal adalah 120/80 mm Hg. Yang berarti, tekanan darah pada saat sistole adalah 120 mm Hg dan pada saat diastole 80 mm Hg. Untuk mengukur tekanan darah digunakan stetoskop dan tensimeter atau sphygmomanometer.
Sistem Peredaran Darah pada Tubuh Manusia
Sistem peredaran darah pada tubuh manusia terbagi menjadi 2 alur, yaitu:
- Peredaran darah kecil/pendek (sirkulasi paru-paru)
Darah anoksi (miskin oksigen) keluar dari bilik kanan jantung → arteri pulmonalis → Pulmo (paru-paru). Terjadi proses difusi oksigen dengan karbondioksida. Darah oksi (kaya oksigen) mengalir melalui vena pulmonalis ke serambi kiri jantung.
- Peredaran darah besar/panjang (sirkulasi sistemik)
Darah oksi (kaya oksigen) dari bilik kiri jantung diedarkan ke seluruh tubuh melalui arteri. Percabangan arteri ini disebut dengan arteriol, kemudian mengalir ke kapiler yang akan menyuplai oksigen dan zat-zat lain ke sel-sel seluruh tubuh.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan:
Pembuluh yang menuju ke jantung disebut vena. Pembuluh darah yang ke luar dari jantung disebut arteri. Vena selalu membawa darah anoksi kecuali vena pulmonalis. Arteri selalu membawa darah oksi kecuali arteri pulmonalis.
Macam-Macam Pembuluh Darah dan Cirinya
Setelah mengenal komponen penyusun darah dan alur peredaran darah manusia, telah tersinggung mengenai pembuluh darah. Pembuluh darah memiliki banyak macam dan ciri tersendiri. Pembuluh darah yang wajib diketahui adalah sebagai berikut:
- Arteri-Dindingnya kuat, tebal dan elastis. Letaknya agak jauh ke dalam kulit sehingga jika terjadi luka pada kulit, tidak akan langsung mengenai pembuluh arteri. Umumnya membawa darah oksi kecuali arteri pulmonalis. Membawa darah meninggalkan Cor.
- Kapiler-Dindingnya tipis. Strukturnya halus. Menghubungkan cabang-cabang arteri & vena ke sel tubuh.
- Arteriole-Terhubung dengan pembuluh kapiler. Arteriole merupakan Arteri terkecil.
- Aorta-Teksturnya elastis dan kenyal. Merupakan arteri terbesar. Membawa darah oksi
- Vena-Dindingnya tipis serta tidak elastis. Letaknya dekat dengan permukaan kulit sehingga jika terjadi luka dipermukaan kulit, akan mengenai pembuluh vena terlebih dahulu. Umumnya membawa darah anoksi kecuali vena pulmonalis. Membawa darah menuju Cor.
- Venula-Merupakan percabangan Vena. Terhubung dengan pembuluh kapiler.
Tahukah kamu berapa total panjang pembuluh darah pada tubuh kita jika disatukan?
Kira-kira sistem sirkulasi ditubuh kita mencapai 150.000 km panjangnya.
Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sebelum abad ke-19 terjadi banyak kasus kematian setelah dilakukan transfusi darah. Tahun 1901, Karl Landsteiner menemukan bahwa penyebab kematian-kematian itu lantaran terjadinya penggumpalan darah setelah dilakukan transfusi akibat adanya reaksi antigen-antibodi karena perbedaan golongan darah. Penemuan Landsteiner tersebut mengemukakan penggolongan darah ABO yang kita kenal hingga sekarang.
Penggolongan darah ABO didasarkan oleh protein di permukaan sel darah merah yang bersifat sebagai antigen atau aglutinogen. Pada plasma darah terdapat antibodi atau aglutinin. Golongan darah ditentukan oleh jenis antigen.
Jadi pada golongan darah A, terdapat antigen A dan pada plasma darah terdapat antibodi β. Pada golongan darah B, terdapat antigen B di sel darah merah dan pada plasma darah terdapat antibodi α. Golongan darah O, tidak terdapat antigen namun pada plasma darah terdapat antibodi α + β. Golongan darah AB, terdapat antigen A dan B. Namun tidak terdapat antibodi pada plasma darahnya.
Oleh sebab itu golongan darah O disebut dengan donor universal karena dapat mendonorkan darahnya pada golongan darah lain. Sedangkan AB disebut dengan resepien universal karena dapat menerima transfusi darah dari golongan darah lain. Namun pada praktek dunia medis modern, pendonoran darah dilakukan antar sesama golongan darah demi mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan.
Pengujian Golongan Darah
- Siapkan object glass, jarum lancet, alkohol, larutan anti A, anti B dan larutan kontrol.
- Bersihkan ujung jari dengan alkohol, tusuk dengan jarum lancet, teteskan darah yang keluar pada tiga titik di object glass.
- Tetesi satu titik darah dengan anti A, satu titik dengan anti B dan satu titik dengan larutan kontrol.
Kesimpulan:
- Jika terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti A, namun tidak dengan titik yang ditetesi anti B. Maka subjek tersebut bergolongan darah A.
- Jika terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti B, namun tidak dengan titik yang ditetesi anti A. Maka subjek tersebut bergolongan darah B.
- Jika terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti A, dan terjadi penggumpalan pula dengan titik yang ditetesi anti B. Maka subjek tersebut bergolongan darah AB.
- Jika tidak terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti A, dan tidak terjadi penggumpalan pula dengan titik yang ditetesi anti B. Maka subjek tersebut bergolongan darah O.
Baca pula :
- Alat peredaran darah manusia dan fungsinya
- Kelainan pada sistem peredaran darah manusia
- Mekanisme peredaran darah pada manusia
- Peredaran darah jantung
- Aorta pembuluh arteri di bagian jantung
- Sistem sirkulasi pada hewan