Hemofilia adalah kecacatan atau kelainan genetik darah yang dikarenakan ketidakmampuan tubuh menghentikan pendarahan atau tubuh gagal mengalami proses pembekuan darah terhadap luka.Penyakit kelainan genetik darah ini dapat menyerang seluruh manusia didunia dan tidak mengenal ras seseorang dan sangat jarang dialami oleh manusia namun uniknya sudah dapat diprediksi pada janin didalam kandungan kelak akan lahir dengan membawa hemofilia atau tidak. Hal ini dapat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan Screening Test.
Penyebab hemofilia
- Faktor genetika – Dimana Seseorang akan memiliki penyakit hemofilia jika salah satu orang tuanya penderita hemofilia yaitu dari pihak orang tua laki laki. tetapi walaupun hemofilia adalah penyakit genetik tetapi sedikit manusia yang mengalaminya.
- Kekurangan zat pembeku darah – Seseorang yang tubuhnya kekurangan zat besi dan vitamin B dan vitamin K dalam jumlah yang berlebihan sehingga tubuh mengalami kesulitan untuk melakukan pembekuan darah terhadap luka atau pengeringan luka secara sistematik.
Gejala penyakit hemofilia
- Terlalu mudah kulit mengalami cedera dan berdarah misalnya karena kelelahan dalam bekerja maka timbul pendarahan lewat hidung
- Luka mengalami kesulitan untuk mengering dan proses penyembuhannya sangat lama
- Hampir seluruh tubuh mengalami pembengkakan yang membuat tubuh menjadi tidak nyaman dan timbul rasa nyeri.
Berikut adalah beberapa bahaya hemofilia bagi anggota tubuh manusia :
1. Gangguan pendarahan yang terjadi dibawah dan permukaan kulit – Gangguan pendarahan yang sangat mudah terjadi padahal sebelumnya tidak mengalami benturan atau kecelakaan yang berat, misalnya ini terjadi karena luka memar yang timbul pada saaat beraktifiats dengan menggunakan banyak tenaga dan kelelahan atau dikarenakan benturan kecil yang tidak berat.
2. Terjadi pembengkakan – Terjadi pembengkakan disekitar persendian lutut, siku dan persendian pada lengan. Pembekakan yang terjadi selalau diiringi pendarahan didalam jaringan kulit dan menimbulkan ras sakit yang amat sangat .
3. Terjadi pendarahan yang tidak bisa berhenti pada saluran pencernaan – Ketika tubuh kekurangan protein darah didalam tubuhnya maka ketika ada luka maka pendarahan yang terjadi tidak kan berhenti dan terus mengalir walaupun sudah diberikan perawatan lanjutan berupa pemberian cairan antiseptik atau antibiotik.
4. Terjadi pendarahan pada jaringan otak – Jika terjadi pendarahan dijaringan bagian bagian otak maka akan saangat membahayaakan jiwa sipenderita dan harus segera mendapat pertolongan medis yang serius.
5. Wilayah yang memar dan lebam mengalami pelebaran – Pada bagian tubuh yang mengalami memar dan lebam yang berwarna pucat kebiruan dapat semakin lebar dan nyeri jika disentuh. namun penyembuhannya mengalami kesulitan dan sangat panjang.
6. Luka yang tidak bisa kering – Luka sekecil apapun akan sulit mengering dan proses penyembuhannnya membutuhkan waktu yang panjang sehingga perlu penanganan serius dari dokter yang terkait agar segear mendapat perawatan atas lukanya agar tidak dimasuki virus atau bakteri yang dihasilkan dari radikal bebas.
7. Tubuh mengalami penurunan imunitas – Ketika tubuh tidak mampu mempercepat pengeringan terhadap luka maka imunitas tubuh akan semakin menurun dan seseorang akan mengalami kelelahan, dehidrasi dan lemas.
Cara hidup Penderita Hemofilia
Seseorang yang memiliki kelainan genetik darah dapat hidup sebagaimana mesti orang orang pada umumnya,namun tetap harus berhati hati dalam menjaga tubuhnya agar tidak mengalami hantaman keras atau benturan hebat akibat terjatuh dari kendaraan bermotor atau dari tempat ketinggian tertentu. Dinding pembuluh dan permukaan kuklit seseorang yang terkena hemofilia cenderung mudah terganggu dan mengakibatkan masalah seputar luka dan cara penyembuhannnya yang tergolong sulit tercapai dengan waktu yang cepat.
Bagi seseorang yang memiliki hemofilia dapat melindungi tubuhnya dengan pakaian yang sedikit lengkap jika melakukan sebuah perjalanan atau aktifitas kerja, misalnya mengenakan pakaian yang dilapisi dengan jaket atau kepala yang dilindungi dengan penggunaan topi pelindung.
Pemenuhan asupan vitamin K
Pemenuhan asupan vitamin K menjadi pertimbangan besar untuk penderita hemofilia, Walaupun hemofilia bukan sebuah penyakit yang disebabkan karena seseorang tidak menmpunyai standar kesehatan yang memadai namun lebih kepada faktor keturunan, hanya saja mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin K secara teratur bisa membantu sedikit mempercepat proses pembekuan darah terhadap luka bagi penderita hemofilia namun tingkat kecepatan pengeringan luka tidak lebih cepat dari orang orang yang tidak memiliki penyakit hemofilia.
Contoh makanan yang mengandung Vitamin K tertinggi yaitu daun bayam merah, asparagus, Brokoli. kacang polong, buah alpukat, Buah bluberry dan jenis ikan ikanan dimana minyak omega 3 yang ada didalamnya sangat tinggi dengan asupan vitamin K.
Pembagian penyakit hemofilia
Hemofilia bukan penyakit yang disebabkan karena cara hidup seseorang yang tidak sehat atau karena seseorang tidak hidup dengan standar kesehatan yang memadai. Penyakit hemofilia tidak termasuk penyakit yang disebabkan karena gaya hidup seseorang yang tidak menjalani standar kesehatn atau tidak mengkonsumsi makanan yang banyak nutrisi, namun lebih kepada penyakit keturunan yang didapat dari gen orangtua, tak heran jika penyakit hemofilia sangat jarang dialami manusia.
Berikut adalah pembagian penyakit hemofilia :
- Hemofilia Jenis A – Yaitu penyakit kelainan genetik darah yang sebagian besar dialami paraa pria, dimana jika terdapat luka pada tubuhnya walaupun hanya sebesar biji salak maka luka tersebut tidak mengalami penyembuhan dengan cepat dan mengalami kesulitan dalaam proses pengeringan luka. luka tetap saja basah dan mengeluarkan darah.
- Hemofilia Jenis B – Yaitu penyakit kelainan genetik darah yang terjadi karena didalam jaringan tubuh secara keseluruhan kekurangan faktor IX protein dalam darah yang akhirnya memicu tubuh kesulitan dalam mempercepat proses pengeringan dan penyembuhan luka. Tahukah anda bahwa hemofilia A dan B sebenarnya jenis kecacatan atau kelainan yang terjadi pada darah yang sangat jarang dialami oleh manusia pada umumnya. Bahkan diperkirakan hemofilia A terjadi hanya 1 orang dari 10.000 orang dan hemofilia B justru jauh lebih langka dialami manusia yaitu sekitar hanya 1 orang saja dari 50.000 orang didunia.
Jenis jenis hemofilia
Jenis jenis hemofilia dengan standar bahaya yang berbeda beda namun tetap merugikan setiap individu penderita hemofilia.
- Hemofilia ringan – Hemofilia jenis ringan dapat menyerang pada orang orang yang menjalani operasi bedah, pencabutan beberapa gigi, orang oraang yang sedang menjalani jahitan terhadap luka terbuka dan lain lain dimana proses pengeringan lukanya cukup lama daripada orang orang yang tidak menderita hemofilia, namun pendarahannya relatif masih dapat dihentikan.
- Hemofilia sedang – Hemofilia jenis sedang adalah seseorang yang mengalami luka akibat operasi atau penutupan luka yang dibalut kain kasa atau plester luka namun mengalami kesulitan untuk mencapai pembekuan darah terhadap luka lukanya yang ternyata bukan hanya sekali saja namun beberapa kali setelah ganti perban atau plester dan pengobatan antiseptik atau antibiotik khusus secara ulang namun kesembuhannya tetap saja sulit terbentuk dengan waktu yang cukup panjang (lama)
- Hemofilia berat – Seseorang yang mempunyai luka yang tidak mengalami penyembuhan dan terus mengeluarkan darah jika tidak secepatnya mendapat pertolongan tim medis maka nyawa seseorang tersebut dapat meninggal dunia, karena terlalu banyak darah yang terbuang dan kondisi tubuh yang terserang dehidrasi. faktor inilah yang dapat mempercepat kematian.
Pentingnya kekebalan tubuh bagi penderita hemofilia
Kekebalan tubuh seseorang sangat berperan besar dalam mempercepat proses penyembuhan luka termasuk pada penderita hemofilia. kelainan genetik darah dapat sedikit dibantu oleh dukungan dari daya tahan tubuh seseorang untuk sistem percepatan penutupan luka yang mengeluarkan darah. Kendati penyembuhan lukanya tidak secepat orang orang yang tidak menderita hemofilia setidaknya daya tahan tubuh yang prima tetap mampu mempertahankan energi dalam tubuh dan stamina bagi penderita hemofilia.
Baca juga artikel biologi lainnya yang masih berhubungan dengan manusia :
- fungsi enzim tripsin
- fungsi bronkus
- fungsi kantong empedu
- bagian bagian otak
- bagian bagian lidah
- fungsi otak
- fungsi hormon progesteron pada wanita
- fungsi hormon bradikinin
- fungsi sel alfa dan beta pankreas
- alat alat pernafasan
- anatomi tulang manusia
- bagian bagian neuron
- enzim pencernaan manusia
- bagian bagian telinga luar
- bagian bagian telinga tengah