Bagian-Bagian Neuron dan Fungsinya

Bagian-bagian neuron belum banyak diketahui oleh banyak masyarakat terutama oleh manusia itu sendiri. Manusia itu memiliki sel syaraf atau neuron yang ada di bagian bagian otak atau kepala manusia. Sel syaraf disebut juga dengan neuron. Sel syaraf sangat penting bagi tubuh manusia sebab sel syaraf atau neuron itu akan mengantarkan rangsangan yang berasal dari panca indera. Neuron juga memiliki tanggung jawab terhadap gerakan refleks. Manusia bisa melakukan gerak refleks karena manusia memiliki neuron. Begitupula dengan hewan, hewan memiliki gerak refleks karena neuron yang ada di dalam tubuhnya. Neuron yang berkumpul akan membentuk sistem syaraf pada manusia dan juga hewan. Di dalam tubuh manusia terdapat miliaran neuron. (baca : fungsi rangka manusia)

Gambar dari bagian-bagian sel neuron

bagian bagian neuron

Neuron atau sel syaraf yang ada di dalam tubuh manusia memiliki beberapa bagian. Bagian-bagian yang ada pada sel syaraf manusia adalah sebagai berikut ini:

  1. Dendrit.
  2. Badan sel.
  3. Inti sel.
  4. Neurit.
  5. Selubung mielin.
  6. Sel Schwann.
  7. Nodus Ranvier
  8. Oligodendrosit.
  9. Sinapsis.

Berikut adalah penjelasan mengenai bagian-bagian neuron :

Dendrit

Dendrit adalah cabang yang ada di badan sel syaraf. Bentuk dari dendrit ini berupa sitoplasma yang menonjol memiliki ukuran pendek dan juga bercabang. Sitoplasma sendiri adalah bagian sel yang dibungkus oleh membrane sel. Pembentuk sitoplasma terdiri atas sitosol dan organel. Neuron memiliki beberapa dendrit. Dendrit sendiri berasal dari kata Yunani yang artinya adalah pohon. Fungsi dari dendrit sendiri adalah menerima rangsangan .

Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan dendrit :

1. Struktur Dendrit – Dendrit memiliki ukuran yang pendek dan juga memiliki cabang. Dendrit yang ada di syaraf manusia bisa tumbuh dan bisa tercabut dari badan sel syaraf pusat. Sel syaraf pusat terdiri dari banyak dendrit.

2. Sifat Rangsangan Pada Dendrit – Struktur dendrit dan cabang pada dendrit bisa berpengaruh terhadap penerimaan rangsangan yang dikirimkan sel syaraf. Berubahnya tegangan di lokasi tertentu pada dendrit disebabkan oleh berubahnya tegangan di membran sel. Ada berbagai zat yang bisa berpengaruh terhadap penerimaan ragsangan yang dihasilkan oleh sel syaraf lain. Protein yang ada di dalam tubuh manusia bisa berpengaruh terhadap penerimaan rangsangan, selain itu kandungan sodium, kalium dan juga kalsium juga berpengaruh terhadap penerimaan rangsangan oleh dendrit.  Selain berpengaruh terhadap rangsangan, zat itu juga bisa berpengaruh terhadap lamanya rangsangan yang diterima.

Badan Sel

Badan utama dari sel syaraf adalah badan sel. Badan sel merupakan badan inti dari sel syaraf dimana di dalam badan sel tersebut terdapat bagian-bagian yang umumnya dimiliki oleh sel hewan. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus atau inti sel dan juga nukleolus atau anak inti sel. Fungsi utama dari badan sel adalah menerima rangsangan atau impuls yang diberikan oleh dendrit kemudian badan sel akan meneruskannya ke neurit atau akson.

Inti Sel

Inti sel pada neuron atau sel syaraf disebut dengan nukleus sel. Nukleus adalah inti sel syaraf yang memiliki fungsi untuk memberikan pengaturan terhadap kegiatan sel syaraf pada tubuh manusia. Inti sel tersebut juga memiliki peran dalam pembentukan DNA dan kromoson sehingga secara tidak langsung nukleus berperan dalam mengatur sifat yang dimiliki oleh keturunan sel tersebut. Pada biasanya sel syaraf hanya memiliki satu inti sel saja, namun di dalam tubuh manusia ada bagian tubuh yang memiliki lebih dari satu inti sel. Bagian tubuh manusia itu adalah sel parenkim yang ada di hati dan juga sel yang ada di otot jantung. Ada juga sel di dalam tubuh yang tidak memiliki inti sel, bagian sel itu adalah sel eritrosit dan juga sel trombosit.

Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan inti sel :

1. Struktur Inti Sel – Inti sel adalah organel yang paling besar yang terdapat pada sel tubuh hewan. Hewan mamalia pada sistem pernapasan mamalia, inti sel memiliki diameter sekitar 6 mikrometer. Di dalam inti sel terdapat cairan yang disebut dengan nukleoplasma.

Penyusun inti sel terdapat tiga bagian yaitu sebagai berikut ini :

  • Membran inti. Inti sel diselubungi dengan membran inti. Secar garis besar, membran inti terdiri dari tiga macam bagian yaitu membran bagian luar, membran bagian dalam dan yang terakhir adalah ruang perinuklear.
  • Nukleoplasma. Nukleoplasma merupakan ciaran yang berwujud transparan dan juga bersifat kental. Di dalam nukleoplasma tedapat benang kromatin, granula, nukleoprotein dan juga berbagai senyawa kimia yang kompleks. Ketika inti sel melakukan pembelahan sel, benang kromatin akan memendek dan juga menebal sehingga dia bisa menyerap kromosom. Benang kromatin terdiri atas DNA dan juga protein. DNA adalah informasi yang menjelaskan tentang kehidupan si pemilik DNA.
  • Kromosom. Di dalam inti sel terdapat banyak DNA dan juga gen. Gen dan DNA tersebut bisa membentuk struktur kromosom. Di dalam sel manusia terdapat DNA yang panjangnya sampai 2 meter. Benang kromatin merupakan penyerap kromosom di dalam inti sel. Benang kromatin sendiri dibedakan menjadi dua macam yaitu eukromatin dan juga heterokromatin. Untuk pembentuk DNA yang sederhana, eukromatin akan bekerja. Sedangkan untuk pembentuk DNA yang lebih kompleks atau rumit, heterokromatinlah yang akan bekerja.
  • Nukleolus. Nukleolus lebih dikenal dengan anak inti. Nukleolus merupakan noda yang bentuknya tebal di dalam inti sel. Anak inti tidak dikelilingi oleh selaput membran. Penyusun nukleolus adalah fosfoproterin, orthosfat, DNA dan enzim.

2. Penyakit Dinamika Inti Sel – Inti sel yang tidak dapat bekerja secara maksimal bisa menyebabkan penyakit. Dinamika inti sel yang terganggu bisa menyebabkan penyakit LUPUS. Hal itu dikarenakan imunoglobulin dan juga autoantibodi bisa masuk ke dalam inti sel.

Neurit

 Neurit disebut juga dengan akson. Neurit merupakan sel syaraf yang memiliki ukuran paling panjang. Neurit memiliki penjuluran dari sitoplasma ke badan sel. Pada dasarnya neurit sama dengan dendrit, yang membedakan adalah neurit memiliki ukuran yang lebih besar dan lebih panjang dari dendrit. Jumlah neurit sendiri lebih sedikit dibandingkan dengan dendrit. Neurit berjumlah satu sedangkan dendrit jumlahnya banyak di sepanjang sel syaraf manusia. Pada neurit ada benang-benang halus yang dinamakan neurofibril. Fungsi akson atau neurit itu adalah sebagai penghantar rangsangan dari badan sel menuju ke bagian efektor, bagian efektor itu adalah kelenjar dan juga otot. Diameter neurit adalah beberapa mikromoeter, sedangkan panjang neurit bisa mencapai 2 meter. Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan neurit yang ada di neuron:

1. Struktur Akson Atau Neurit – Sama halnya dengan bagian neuron lainnya, akson memiliki struktur. Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan struktur akson:

  • Struktur akson tersebut adalah memanjang dari bagian badan sel sampai ke bagian sinapsis atau ujung terminal.
  • Jikan dilihat akson ini akan seperti ekor yang melekat pada neuron.
  • Ukuran akson yang besar bisa mempercepat proses pengiriman rangsangan.
  • Ada beberapa bagian akson yang tertutupi dengan lemak, lemak tersebut disebut dengan selubung mielin. Tidak semua akson tertutupi dengan selubung mielin, padahal selubung mielin memiliki keuntungan bagi si akson tersebut, keuntungannya adalah akson yang terselubungi dengan lemak bernama selubung mielin pengiriman rangsangannya lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak terselubungi dengan selubung mielin.
  • Akson pada umumnya tersambung dengan dendrit, selain itu akson juga bisa tersambung dengan badan sel. Beberapa akson pun juga akan memiliki ketersambungan satu sama lain.
  • Akson panjangnya bisa mencapai ukuran satu meter. Ukuran akson yang paling panjang ada pada bagian syaraf sciatic, pada syaraf tersebut akson akan memanjang dari tulang belakang bagian pangkal sampai dengan ibu jari bagian kaki. Ukuran akson terpendek ada yang hanya berukuran satu millimeter.
  • Diameter akson pada tubuh hewan mamalia sekitar 1-20 mikrometer. Akson pada hewan cumi-cumi memiliki panjang sampai dengan 1 milimeter.
  • Bentuk akson berbeda dengan bentuk dendrit. Bentuk akson adalah silinder, untuk dendrit sendiri bentuknya meruncing dan memiliki cabang-cabang.
  • Tugas akson berbeda dengan tugas dendrit. Tugas akson adalah mengirimkan rangsangan sedangkan tugas dendrit adalah yang menerima rangsangan tersebut. Akson memiliki ketebalan lebih dibandingkan dengan dendrit.

2. Fungsi Akson Di Dalam Otak – Fungsi utama akson adalah untuk mengirimkan sinyal yang dikirimkan oleh dendrit. Namun di dalam otak, akson memiliki tugas untuk mengirimkan rangsangan dalam jumlah yang besar-besaran. Fungsi akson yang lainnya adalah meningkatkan pengiriman rangsangan melalui selubung mielin yang melekat pada akson tersebut.

Selubung Mielin

Telah dibahas sebelumnya jika selubung mielin merupakan lemak yang membungkus neurit atau akson. Selubung mielin memiliki lemak yang terbentuk atas segmen-segmen. Lekukan yang ada di antara dua segmen tersebut disebut dengan nodus ranvier. Jika selubung mielin menyelubungi neurit, maka selubung mielin juga diselubungi dengan sel schwann. Selubung mielin diproduksi oleh sel bernama glial. Fungsi utama dari selubung mielin adalah sebagai pelindung bagi neurit agar tidak mengalami kerusakan dan mencegah rangsangan menjadi bocor. Jika dilihat, selubung mielin tersebut mirip kabel yang melindungi tembaga kabel di dalam kabel listrik. Pada manusia, selubung mielin tersebut akan terlihat saat janin berusia 14 minggu.

Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan selubung mielin:

1. Struktur Selubung Mielin – Selubung mielin memiliki bentuk seperti kabel yang berfungsi sebagai isolator yang membungkus tembaga listrik dalam kabel listrik, selubung mielin juga terlihat seperti sosis yang membungkus akson. Dalam selubung mielin akan ditemukan celah dengan jarak 1 milimeter. Jarak itu juga seperti lekukan yang ada di antara lekukan segmen lemak. Jarak itu dinamakan nodus ranvier. Hewan dengan jenis imvertebrata tidak memiliki selubung mielin. (baca : hewan vertebrata dan invertebrata)

2. Penyusun Selubung Mielin – Sama halnya dengan bagian-bagian sel neuron lainnya, selubung mielin juga ada komposisi penyusunnya. Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan komponen atau penyusun selubung mielin:

  • Selubung mielin sebanyak 40 persen tersusun atas air, masa yang bersifat kering memiliki kandungan lemak hampir sebanyak 85 persen sedangkan protein di dalam selubung mielin memiliki komponen maksimal sebanyak 30 persen.
  • Jenis protein yang ada pada selubung mielin adalah protein mielin dasar, mielin oligodendrocyte glikoprotein dan yang terakhir adalah proteilipid.
  • Lemak yang menjadi komponen utama selubung mielin adalah lemak dengan jenis galactocerebroside.
  • Di dalam selubung mielin juga ada rantai hidrokarbon dimana rantai itu terbuat dari sphingomyelin. Rantai hidrokarbon itu memiliki fungsi untuk bisa memperkuat selubung mielin.

3. Fungsi Selubung Mielin – Selubung mielin yang ada pada neurit memiliki fungsi. Fungsi utamanya adalah untuk mempercepat sampainya rangsangan. Akson yang tidak dilengkapi dengan selubung mielin pergerakan rangsangannya bisa seperti gelombang. Rangsangan itu bisa melompati selubung mielin dengan kecepatan sekitar 12 meter per detik. Selubung mielin itu bisa mencegah rangsangan keluar dari akson.

4. Jenis Gangguan Pada Selubung Mielin – Selubung mielin yang tidak dapat berfungsi dengan baik bisa menyebabkan gangguan pada tubuh dan bisa menyebabkan penyakit. Dampak nyata dari selubung mielin yang rusak bisa menyebabkan rangsangan bisa melambat.

Berikut adalah berbagai jenis penyakit yang bisa ditimbulkan oleh rusaknya selubung mielin:

  • Demielinasi. Demielinasi merupakan penyakit yang disebabkan oleh tidak adanya selubung mielin pada akson. Tidak adanya selubung mielin tersebut bisa disebabkan oleh hilangnya selubung mielin pada akson. Orang yang bisa mengalami penyakit ini adalah orang yang memiliki anemia permisosa. Penyakit jenis ini bisa menyebabkan kemampuan lisan terganggu, keseimbangan terganggu dan kesadaran juga terganggu.
  • Dysmyelination. Penyakit ini ditandai dengan rusaknya struktur dan fungsi yang ada pada selubung mielin. Penyakit ini sering disebabkan oleh mutasi genetik.

Sel Schwann

Sel Schwann merupakan sel yang menjadi pembungkus selubung mielin. Sel Schwann memiliki fungsi untuk menghasilkan lemak berkali-kali hingga terbentuklah selubung mielin. Fungsi dari sel schwann sendiri adalah untuk mempercepat pergerakan rangsangan, membantu dalam menyediakan persediaan makanan untuk akson dan juga membantu neurit dalam melakukan regenerasi.

Nodus Ranvier

Nodus ranvier merupakan lekukan-lekukan diantara segmen selubung mielin. Sehingga bisa dikatakan jika nodus ranvier adalah akson yang tidak terselubungi dengan selubung mielin. Fungsi utama dari nodus ranvier adalah sebagai batu loncatan untuk percepatan pergerakan rangsangan ke otak maupun dari sebaliknya. Struktur dari nodus ranvier ini adalah nodus ranvier memiliki diameter 1 mikrometer. Adanya nodus ranvier dalam selubung mielin adalah memungkinkan rangsangan bisa meloncat dari satu nodus ke nodus lainnya sehingga rangsangan bisa cepat sampai tujuan.

Oligodendrosit

Oligodendrosit adalah sel yang mendukung serta menyediakan isolasi bagi sel syaraf. Cara menyediakan isolasi adalah dengan membentuk selubung mielin di sekitar akson atau neurit. Fungsi oligodendrosit adalah sebagai pembentuk selubung mielin yang sama di sistem syaraf pusat. Oligodendrosit itu juga sebagai sel penyokong.

Sinapsis

Sinapsis merupakan titik pertemuan terminal akson di salah satu syaraf pusat dengan syaraf pusat yang lain. Pada setiap sinapsis tersebut akan terdapat celah sinapsis. Fungsi sinapsis tersebut adalah sebagai pengiriman impuls atau rangsangan dari neurit ke dendrit pada sel syaraf yang lainnya.

Baca juga artikel biologi lainnya :