Homeostasis secara bahasa terdiri dari dua suku kata yang diadopsi dari bahasa Yunani, yaitu hemeo yang artinya yang sama sedangkan statis artinya berdiri atau diam. Beberapa ilmuwan menjelaskan bahwa hemeostasis adalah sebuah keadaan yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup yang telah menjadi sebuah mekanisme dalam keadaan yang cenderung stabil.
Makhluk hidup dengan beragam keunikkannya, tidak pernah terlepas dari sebuah mekanisme bernama hemeostasis. Kebutuhan makhluk hidup untuk melakukan proses pertukaran setiap zat maupun sel yang ada dalam tubuhnya seolah menjadi hal yang istimewa. Istimewa karena mekanisme ini berjalan secara otomatis dan dikerjakan oleh seluruh zat atau sel yang saling berinteraksi. Tepatnya, setiap makhluk hidup akan mengambil atau mengeluarkan berbagai macam zat yang diperlukan tubuhnya. Setiap makhluk hidup yang ada di muka bumi ini akan melakukan sistem serupa dalam tubuhnya.
Keadaan hemeostasis dalam ekosistem akan selalu dialami oleh setiap makhluk hidup. Begitupun hemeostasis yang terjadi dalam tubuh manusia, seperti hemeostasis secara fisiologis yang dapat menyeimbangkan kehidupan manusia. Manusia dengan sendirinya akan melakukan proses hemeostasis ini. Hemeostatis secara praktisnya dapat dipahami sebagai sebuah keadaan sel-sel dalam tubuh manusia yang dapat merespon dengan cepat setiap perubahan yang terjadi dalam tubuh baik itu suhu, metabolisme, udara dan sebagainya. Keadaan hemeostasis ini mampu membuat makhluk hidup baik itu tumbuhan, hewan maupun manusia untuk merespons setiap perubahan yang terjadi di dalam ataupun di luar tubuhnya.
Saat manusia berada dalam ruangan atau cuaca yang panas dan terik, maka respons normal tubuhnya tentu akan mengeluarkan keringat. Inilah yang dinamakan hemeostasis yang terjadi dari dalam tubuh manusia sebagai tanggapan dari suhu yang ada di luar tubuhnya. Selain itu, saat hewan merasa terancam oleh predatornya maka ia akan melakukan pertahanan diri dengan berbagai cara. Ini pun merupakan konsep hemeostatis yang terjadi pada hewan. Hemeostatsis memang tidak akan selalu statis atau sama persis, namun keadaan hemeostatis secara normalnya tidak akan berbeda jauh dari respons kebanyakan makhluk hidup saat menghadapi situasi tertentu.
Keadaan Glukosa Dalam Tubuh Manusia
Glukosa merupakan salah satu jenis karbohidrat yang memiliki peranan penting dalam tubuh manusia dan sumber tenaga bagi tubuh manusia. Glukosa adalah senyawa yang keberadaannya mendahului senyawa lainnya dalam seluruh karbohidrat yang terdapat dalam tubuh. Glukosa ini nantinya akan diproses oleh tubuh sampai akhirnya menghasilkan senyawa lain yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Senyawa-senyawa itu diantaranya ribose dan deoxiribose, galaktosa, glikogen, dan proteoglikan.
Kebutuhan sel-sel dalam tubuh terhadap glukosa semestinya memang harus selalu terpenuhi. Kebutuhan glukosa manusia dewasa dan anak-anak tentu berbeda. Manusia dewasa maksimal membutuhkan 100 mg/dl glukosa saja untuk memenuhi setiap sel tubuhnya. Sedangkan kebutuhan anak-anak untuk menerima glukosa maksimal sebanyak 90 mg/dl. Batas maksimal ini sebaiknya dijadikan panutan agar tubuh selalu sehat. Karbohidrat yang beredar secara berlebihan dalam tubuh, itu bukanlah indikasi yang baik.
Kadar glukosa dalam tubuh manusia akan meningkat setelah makan. Hal ini terjadi karena makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diolah oleh jenis-jenis enzim yang selanjutnya akan diurai menjadi karbohidrat, protein, zat besi dan lain sebagainya oleh enzim pencernaan manusia . Setelah seluruh proses itu dilalui, enzim akan menyalurkan zat-zat yang telah diurai itu ke seluruh organ tubuh yang membutuhkannya. Beberapa zat dalam tubuh memiliki tugas untuk mengubah makanan menjadi glukosa. Itulah mengapa glukosa akan meningkat setelah manusia makan.
Pembahasan mengenai glukosa pasti akan selalu berkaitan erat dengan mekanisme glukosa saat melewati berbagai organ tubuh manusia. Mekanisme ini berkaitan dengan sistem metabolisme glukosa saat melewati organ-organ tersebut. Sekurang-kurangnya, glukosa akan melewati organ hati, usus, otak, jaringan saraf, otot, sel darah merah, serta jaringan adiposa. Adapun ringkasan mengenai sistem metabolisme glukosa dalam organ-organ tubuh itu, yaitu :
1. Sistem metabolisme glukosa dalam hati
Pertama-tama, glukosa akan melalui organ hati karena salah satu fungsi hati manusia adalah menguraikan berbagai zat yang masuk ke dalam tubuh. Dalam organ hati, glukosa diuraikan menjadi berbagai jenis zat sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Glukosa akan diurai menjadi energi, glikogen dan triasilgliserol. Insulin berperan penting dalam membatu proses penyerapan glukosa sebagai bahan bakar atau energi serta membantu dalam penyimpanan glikogen dan triasilgliserol.
2. Sistem metabolisme glukosa dalam usus
Glukosa yang melewati usus akan mengalir pada suatu jaringan, kemudian glukosa akan menggabungkan dirinya dengan oksigen sehingga menghasilkan karbondioksida dan air. Fungsi usus halus dalam sistem pencernaan akan membantu proses pembentukan glukosa menjadi karbondoksida dan air.
3. Sistem metabolisme glukosa dalam otak dan jaringan saraf
Bagian-bagian otak manusia dan jaringan saraf membutuhkan energi yang mengandalkan dari glukosa. Apalagi fungsi otak sangat vital bagi manusia sehingga membutuhkan energi yang cukup. Jaringan saraf dapat mengubah glukosa menjadi karbondioksida dan air. Dalam keadaan normal, otak dan jaringan saraf setidaknya membutuhkan 150 gram glukosa/hari. Saat kepala terasa pusing, ini adalah indikasi bahwa asupan glukosa menurun sehingga kepala merespon dengan perasaan pusing.
4. Sistem metabolisme glukosa dalam sel darah merah
Glukosa yang mengalir dalam sel darah merah digunakan sebagai bahan bakar. Peredaran sel darah pada manusia tidak dapat bertahan tanpa glukosa, dan sebagaian besar dari jaringan tubuh tidak mampu bertahan tanpa sel darah merah. Hal ini karena salah satu fungsi sel darah merah bertugas untuk menyebarkan oksigen untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia.
5. Sistem metabolisme glukosa dalam otot
Mekanisme kerja otot yang beragam sangat membutuhkan glukosa. Glukosa yang telah diubah menjadi glikogen menjadi salah satu zat yang dibutuhkan otot. Selama proses pembentukan glikogen, otot akan dibantu oleh asam-asam lemak. Inilah salah satu fungsi lemak dalam tubuh manusia.
6. Sistem metabolisme glukosa dalam jaringan adiposa
Glukosa yang telah diproses oleh insulin akan disalurkan pada jaringan adiposa. Nantinya, glukosa yang ada dalam jaringan ini akan dimanfaatkan untuk membentuk gliserol dan disimpan dalam jaringan adiposa.
Mekanisme Hemeostasis Glukosa Dalam Tubuh Manusia
Alat peredaran darah manusia turut membantu sehingga glukosa sampai ke seluruh organ tubuh. Saat kondisi glukosa dalam darah manusia masih normal, glukosa akan secara otomatis mengatur kadarnya dengan tepat. Kondisi seperti inilah yang dinamakan hemeostasis glukosa. Hemeostasis glukosa adalah bagian dari sistem tubuh manusia yang secara otomatis dapat mengatur kadar glukosa sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Hemeostasis glukosa akan terjadi saat tubuh memiliki glukosa yang rendah maupun tinggi. Keadaan rendahnya glukosa dalam tubuh dinamakan hipoglikemia. Beberapa organ tubuh yang menyimpan cadangan glukosa akan mentransfernya saat keadaan glukosa dalam tubuh menurun. Sedangkan saat kandungan glukosa dalam tubuh sangat tinggi yang dinamakan dengan hiperglikemia, kondisi ini dapat diatasi dengan adanya glikogen dan triasilgriserol yang terkandung dalam jaringan adiposa.
Sekali lagi, keadaan hemeostatis glukosa dalam darah manusia ini hanya dapat terjadi secara otomatis pada seseorang dengan keadaan normal. Fungsi insulin yang masih normal akan sangat membantu dalam mengontrol kadar glukosa saat seseorang berpuasa ataupun makan. Hal ini pasti akan berbeda dengan seseorang yang menderita penyakit diabetes atau penyakit lainnya yang berhubungan dengan kadar glukosa seseorang.