Fungsi Sel Antipoda pada Tumbuhan

Membahas mengenai sel antipoda, berarti kita sedang membicarakan mengenai perkembangbiakan tumbuhan secara generatif pada tumbuhan Angiospermae (tumbuhan bji tertutup). Tanaman ini memiliki akar yang tunggang atau serabut. Tulang daunnya bisa menyirip atau menjari dan lurus dan umumnya berdaun lebar. Memiliki daging buah yang tebal serta bunga yang lengkap (bunga sejati).

Untuk membantu proses pertumbuhan, banyak jenis hormon pada tumbuhan yang diperlukan seperti berikut :

Bentuk ukuran sel Antipoda

Bentuk ukurannya bervariasi, dengan batang yang berkambium (namun ada pula yang tidak memiliki kambium) dan ada yang memiliki batang bercabang, ada juga yang tidak. Tanaman angiospermae umumnya banyak ditemukan di semak, perdu, atau di pohon. Tanaman ini dapat bereproduksi secara vegetatif dan generatif yang memungkinkan untuk melakukan pembuahan ganda. Tumbuhan ini diklasifikasikan menjadi monokotil atau biji keping satu (contoh; padi, jagung, dan tebu) dan tumbuhan dikotil atau biji berkeping dua (contoh; singkong, cabai, dan bunga matahari). (baca :bagian bagian akar monokotil dan dikotil)

Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi sel antipoda :

Sel antipoda terbentuk dari hasil mitosis inti sel di kalaza sebanyak dua kali dan menghasilkan 4 inti sel (4n), salah satu sel akan bergerak menuju tengah dan menjadi inti kandung lembaga sekunder, dan 3 sel yang tersisa disebut sebagai sel antipoda. Menurut para ahli sendiri, sel antipoda ini belum bisa dipastikan fungsinya secara spesifik. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa sel antipoda ini berfungsi sebagai cadangan makanan selama berlangsungnya perkembangan embrio dan nanti akan melebur dengan sendirinya. (baca : manfaat cadangan makanan bagi tumbuhan)

Pembuahan Ganda

Bunga merupakan alat perkembangbiakkan generatif pada semua jenis tanaman, termasuk tanaman Angiospermae. Dengan bagian bagian bunga nya yang lengkap terdiri dari kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari (bertindak sebagai organ jantan), dan putik (bertindak sebagai organ betina). Tanaman Angiospermae juga mengalami perkembangbiakkan melalui penyerbukan. Hanya saja yang membedakannya dengan tanaman Gymnospermae adalah tanaman ini bisa melakukan pembuahan ganda (terjadi dua kali pembuahan). Yang pertama adalah peleburan inti sperma pertama dengan ovum yang akan menghasilkan zygot untuk kemudian terbentuk menjadi embrio. Yang kedua adalah peleburan inti sperma kedua dengan kandung lembaga sekunder untuk menghasilkan cadangan makanan (endosperm).

 Seperti biasa, pembuahan akan diawali dengan adanya proses penyerbukkan. Ketika serbuk sari (organ jantan) jatuh ke atas  kepala putik (organ betina), maka inti sel dalam serbuk sari akan membelah menjadi inti vegetatif, inti generatif I, dan inti generatif II. Kecambah yang terbentuk akan menghasilkan buluh serbuk sari. Kemudian, oleh bantuan daripada inti vegetatif, eksin yang pecah dan inti yang memanjang akan dipandu menuju kantung embrio.

Setelah sampai di kantung embrio akan terjadi hal berikut ini:

  • Inti Generatif (sperma) I membuahi Ovum dan membentuk Zygot (2n)
  • Inti Generatif (sperma) II membuahi inti kandung lembaga sekunder untuk membentuk endosperma (3n) yang berperan sebagai cadangan makanan.

Kemudian, sel induk kandung lembaga yang terdapat di dalam zygot akan membelah secara meiosis menjadi 4 sel megaspora (n), 3 sel diantaranya mengalami degradasi, 1 sel menjadi inti kandung lembaga primer. Kemudian, terjadi mitosis kedua membentuk 1 sel yang akan menuju ke kalaza dan 1 sel menuju mikrofil. Selanjutnya, terbentuk 4 sel inti kandung lembaga hasil dari mitosis sebanyak dua kali oleh sel yang tadi telah sampai di kalaza maupun mikorfil. Salah satu dari inti sel hasil mitosis di kalaza dan mikrofil  tersebut kemudian akan menuju tengah kantung embrio untuk membentuk calon kandung lembaga sekunder (2n). Sementara sisa 3 sel di kalaza akan membentuk antipoda, sedangkan 3 sel yang berada di mikrofil, satu yang ditengah akan berkembang menjadi ovum dan dua sel di kedua sisinya akan menjadi sel sinergid yang mengapit sel ovum tersebut.

Baca juga artikel biologi lainnya :