Obelia sp adalah salah satu pengelompokan hewan yang masuk dalam klasifikasi Coelenterata. Coelenterata adalah kumpulan hewan yang memiliki gastrovaskular dan merupakan satu dari 8 filum dalam klasifikasi animalia. Contoh hewan dalam filum Coelenterata adalah jenis jenis terumbu karang dan anemon laut. Obelia sp melekat pada berbagai substrat didalam laut, seperti permukaan jenis jenis rumput laut, batu, dan kayu dan bisa ditemukan dalam laut dangkal hingga kedalaman 80 meter. Hewan ini sering disebut dengan “sea fur” karena hidupnya yang berkoloni membuatnya menyerupai bulu didalam lautan.
Setiap koloni Obelia sp terdiri dari hidroriza yang berfungsi untuk melekatkan diri seperti fungsi akar pada tumbuhan lumut. Hidroriza adalah akar yang bentuknya seperti benang dan arahnya horizontal. Dari hidroriza tumbuh tabung tegak yang disebut hydrocaulus. Koloni Obelia sp diselimuti oleh lapisan kitin berwarna kekuningan. Lapisan ini dikenal dengan sebutan perisarc. Pada umumnya koloni biota laut biasanya polimorfik, atau memiliki jenis zooid lebih dari satu. Hal ini juga berlaku bagi Obelia sp. Koloni Obelia sp terdiri dari:
1. Hydranth (Polip/Zooid Nutrisi)
Hydranth disebut juga gastrozooid. Polip ini berfungsi untuk mendapatkan nutrisi. Tiap polip memiliki bentuk seperti hydra dengan ukuran lebih kecil. Hydranth berbentuk tabung yang melekat pada hydrocaulus. Polip nutrisi memiliki mulut yang terletak padabagian atas tubuh dan dikelilingi oleh tentakel. Tidak seperti sistem pencernaan pada manusia yang kompleks, sistem pencernaan pada hewan ini sangat sederhana. Makanan yang akan dicerna dimasukan dan sisanya dikeluarkan melalui mulut.
2. Gonangium (Polip Reproduktif)
Gonangium berfungsi untuk tujuan perkembangbiakan hewan Obelia sp. Perbedaannya dengan polip nutrisi adalah adanya tentakel pada polip nutrisi sedangkan pada polip reproduksi tidak ditemukan tentakel. Reproduksi oleh polip adalah cara berkembangbiak hewan secara vegetatif. Polip tidak bertentakel ini akan menghasilkan tunas medusa, yang bentuknya menyerupai ubur-ubur.
3. Medusa
Medusa adalah bentuk bebas dari Obelia sp. Apabila polip adalah hewan invertebrata yang sesil (melekat), medusa dapat berenang di lautan (baca juga: hewan vertebrata dan invertebrata). Medusa memiliki bentuk bulat payung dan memiliki kelamin berbeda. Medusa jantan akan menghasilkan sel sperma sedangkan medusa betina akan menghasilkan sel ovum.
Siklus Hidup
Siklus atau daur hidup Obelia sp melalui tahapan sebagai berikut:
- polip dewasa menghasilkan dua jenis polip – polip yang dihasilkan adalah polip nutrisi (bertentakel) dan polip reproduktif (tanpa tentakel).
- polip tanpa tentakel bereproduksi secara vegetatif – cara perkembangbiakan polip tanpa tentakel dilakukan melalui tunas. Tunas yang dihasilkan adalah tunas medusa.
- tunas medusa terlepas dari polip dan bebas di lautan.
- Pembuahan – ada dua jenis medusa, yaitu jantan dan betina. Medusa jantan melepaskan sel sperma dan medusa betina melepaskan sel ovum. Pembuahan terjadi secara eksternal atau diluar tubuh. Sel ovum yang dibuahi akan menjadi zigot. Sedangkan medusa akan segera mati setelah mengeluarkan gametnya.
- Terbentuk planula – setelah zigot terbentuk, zigot akan terus berkembang menjadi blastula berlapis tunggal dengan blastoceole. Pada akhirnya lapisan ini berkembang dan menjadi solid membentuk gastrula. Gastrula lalu memanjang dan lapisan luarnya berkembang menjadi silia. Bentuk ini disebut planula.
- larva planula menempel di substrat – siklus hidup planula yang bebas berakhir ketika planula mulai menempel pada substrat.
- Planula berkembang menjadi koloni baru dan seterusnya daur hidup Obelia sp kembali terjadi.
Dari tahapan kehidupan Obelia sp bisa dilihat bahwa selama hidupnya hewan ini memiliki 2 bentuk yaitu polip dan medusa. Perbedaan atau perubahan bentuk ini dikenal dengan sebutan metagenesis.
1. Metagenesis Obelia sp
Bentuk polip adalah generasi hidup Obelia sp yang bersifat aseksual. Produksi tunas polip akan menghasilkan polip nutrisi dan polip reproduktif melalui pertunasan. Polip reproduktif juga menghasilkan medusa dari pertunasannya. Polip adalah diploid (2n) begitu pula hasil pertunasannya. Medusa yang dihasilkan dari pertunasan polip akan berenang bebas. Medusa ini tidak menghasilkan medusa lain.
Namun gamet dihasilkan dan tumbuh menjadi koloni baru. Perubahan semacam ini disebut metagenesis atau pergiliran keturunan dan terjadi pada beberapa hewan dan tumbuhan. Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca dalam metagenesis tumbuhan paku dan metagenesis tumbuhan lumut. Pergiliran keturunan ini berbeda dengan proses metamorfosis pada hewan. Perbedaan metamorfosis dan metagenesis dapat dibaca dalam artikel sebelumnya.
2. Kelebihan Bentuk Medusa
Dibandingkan dengan bentuk polipnya, medusa memiliki beberapa aspek yang lebih menguntungkan. Kelebihan yang dimiliki bentuk medusa dibandingkan polip antara lain:
- Epidermis medusa menyerupai lapisan epitelium dari metazoa tingkat tinggi dan membentuk lapisan pelindung.
- Mesoglea berkembang lebih pesat dibanding polip – ruang atau rongga pada polip yang disebut gastrovaskular, pada medusa besarnya berkurang. Hal ini menyebabkan tubuh medusa dapat bergerak dengan bebas di lautan.
- Sistem sarafnya ada dua jenis, yaitu sistem saraf pusat dan jaringan saraf yang membentuk saraf tepi.
- Memiliki organ perasa pada dasar tentakelnya
- dapat bergerak atau berenang bebas di lautan.
- Pembuahan terjadi secara eksternal – Medusa melepaskan gametnya ke lingkungan luar. Akibatnya zigot yang terbentuk dapat terbawa oleh arus dan tersebar ke daerah yang lebih luas dibanding dengan pertunasan yang dilakukan oleh polip.
- Persamaan Polip dan Medusa
Meskipun memiliki bentuk yang sangat berbeda, kedua generasi Obelia sp ini ternyata memiliki banyak kesamaan. Beberapa persamaan yang ditemukan pada kedua bentuk ini antara lain:
- keduanya memiliki simetri radial – baik polip dan medusa memiliki tubuh dengan simetri radial
- tubuh keduanya disusun secara diploblastik – lapisan luar disebut ektodermal sedangkan lapisan luar disebut endodermal.
- keduanya memiliki mulut dan tidak memiliki anus – baik polip maupun medusa memiliki mulut. Mulut polip berada di hipostom polip sedangkan pada medusa terletak di manubrium. Persamaan lainnya adalah mulut tersebut digunakan untuk memasukkan makanan sekaligus mengeluarkan sisa pencernaan.
- Alat pencernaan pada polip dan medusa homolog – gastrovaskular pada polip disusun atas gastrodermis dan memiliki fungsi sebagai tempat pencernaan sekaligus mengedarkan makanan. Hal ini juga dimiliki oleh medusa.
- keduanya adalah hewan karnivora. Baca juga artikel terkait : hewan karnivora, herbivora, dan omnivora.
- pencernaan makanan pada polip dan medusa terjadi secara ekstraseluler dan intraseluler
- lapisan luar medusa dan lapisan bawah polip homolog.